Anggi Pratiwi, 2015 HUBUNGAN KONSEP AL-
SAM’ , AL-BA ṢAR, AL-FU`ĀD, DAN AL-QALB DALAM AL-QUR’ĀN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN TEORI PEMBELAJARANDALAM PENDIDIKAN ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. DATA DAN SUMBER DATA
Sugiyono 2010, hlm. 19 mengatakan bahwa data dan sumber data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan, atau fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-
lain. Adapun Sumber Data yang diperoleh atau digunakan dalam penelitian ini adalah, berupa data primer dan Sekunder, yang dijadikan data primer penelitian
ini adalah Al- Qur’ān, sebab mengkaji terminologi Al-sam’ , Baṣȋrah, Al-qalb
dan al- fu`ād berdasarkan Al-Qur’ān itu sendiri. Adapun Al-Qur’ān yang
menjadi pegangan adalah Al- Qur’ān Terjemah dan Tafsir Per Kata yang
diterbitkan oleh Penerbit Jabal Bandung. Sumber sekundernya adalah Kitab-kitab tafsir Al-
Qur’ān terjemahan, Hadits dan dari beberapa referensi buku-buku yang mendukung, terkait
dengan fokus penelitian ini yakni, Hubungan konsep al-qalb dan al- fu`ād
dalam Al-
Qur’ān dan implikasinya terhadap peengembangan teori pembelajaran dalam pendidikan Islam.
Adapun alasan pemilihan sumber Kitab tafsir tersebut ialah:
1. Tafsir Ath-Thabari.
Tafsir Ath-Thabari merupakan karya utama yang pertama dalam perkembangan ilmu-ilmu Al-
Qur’ān tradisional. Alasan pemilihan kitab tafsir ini karena, membahas seluruh
ḥadiś tafsir secara kritis dan dengan keterampilan dan pengetahuan yang baik, tafsir ini menjadi sumber hadits yang
sangat perlu. Ath-Thabari penulis tafsir masih menambahkan pula pandangan berbagai riwayat. Komentarnya menjadi hal yang penting dalam sejarah ilmu
ini. Ayub, 1992, hlm. 8. Ath-Thabari dalam kitabnya juga menyajikan banyak riwayat
ḥadiś yang berkenaan dengan tafsir ayat-ayat Al-
Qur’ān seperti: penyajian dengan banyaknya sanad nama-nama perawi, lalu disusunnya sedemikian rupa
hingga serasi secara berurutan. Namun Ath-Thabari merasa masih belum
Anggi Pratiwi, 2015 HUBUNGAN KONSEP AL-
SAM’ , AL-BA ṢAR, AL-FU`ĀD, DAN AL-QALB DALAM AL-QUR’ĀN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN TEORI PEMBELAJARANDALAM PENDIDIKAN ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
cukup jika hanya menyajikanya saja tanpa kritik, karena itu beberapa perawi ḥadiś ia koreksi lalu ia kemukakan pandanganya sendiri yang dianggap sesuai
Asy-Syirbashi, 1994, hlm. 82. Sosok Ath-Thabari
dimana nama lengkapnya Abu Ja’far ibn Al-Ath- Thabari diungkap oleh Al-Munawar 2005: 96 bahwa, dia adalah Ilmuan yang
kemampuanya tertinggi dalam berbagai disiplin ilmu fikih. Pendapat-pendapat Ath-Thabari terhimpun dan dinamai Al-
Syafi’iyah, Imam al-Hanafi dengan al- Hanafiyah dan lain-lain. Dalam ilmu hadits ia berguru kepada ulama hadits
dimana imam al-Bukhari berguru, sedang dalam bidang sejarah kitabnya yang kenamaan Tarikh al-Umam wa al-Muluk menceritakan sejarah kemanusiaan
sejak Adam as. Sampai masa Islam termasuk peperangan yang terjadi setelah masa rasul.
Sangat jelas dalam tafsirnya dia menggunakan nalarnya ketika mentafsirkan ayat-ayat Al-
Qur’ān dengan mengemukakan berbagai argument dan tentu disertai oleh riwayat yang dinishbahkan kepada Nabisahabat demi
menguatkan pendapatnya.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Philips 1997: he reached the level of ijtihaad and become independent of the
school. His tafseer is the oldest tafseer to reach usintact. It contains narrations which are analyzed in most cases. He mentioned the
various recitations and their implications and he included many biblical tales which were discussed, and the positions of unorthodox
schools, such as that of the mu’taziles were mentioned and refuted hlm. 54.
Mahmud al-Syarif dalam Al-Munawar, 2005: 97-98 menggambarkan tentang profil At-Ath-Thabari bahwa dalam hal makanan dan minuman ia
sangat menjaga dan sangat teratur lagi terpilih. Ia tidak memakan lemak dan daging yang dimakanya sebelum di bersihkan dulu dari tulangnya dan
lemaknya dimasak dengan zabib anggurbuah tinkismis, ia berpantang dari kurma yang dinilainya dapat merusak gigi, susu yang diminumnya pun harus
yang sudah disaring. Ia dikenal sangat zahid walau mendapat warisan yang
Anggi Pratiwi, 2015 HUBUNGAN KONSEP AL-
SAM’ , AL-BA ṢAR, AL-FU`ĀD, DAN AL-QALB DALAM AL-QUR’ĀN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN TEORI PEMBELAJARANDALAM PENDIDIKAN ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
banyak dari sang ayah yang tergolong kaya dan shaleh, ia pun hidup membujang sepanjang usianya, ia dilahirkan di Amil Ibu kota Ath-Thabari stan
di Persia Iran tahun 225 H 847 M. Ath-Thabari mengatakan bahwa: áku telah menghafal Al-
Qur’ān ketika berusia 7 tahun, dan menjadi imam Shalat pada usia 8 tahun, serta menulis hadits-hadits Nabi saw umur 9 tahun.
2. Tafsir Ibnu Katsir.