Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Simpulan

kualitatif, data yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menurus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010, hlm. 337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data ada tiga cara, yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010, hlm. 337 menjelaskan bahwa, Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010, hlm. 341 menjelaskan bahwa, Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Adapun fungsi penyajian data disamping memudahkan dan memahami apa yang terjadi, juga untuk merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dan dalam penyajian data dalam penelitian kualitatif, biasanya akan berbentuk naratif.

3. Penarikan Simpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010, hlm. 345 adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian maka kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi kesimpulan tersebut akan berkembang setelah peneliti melakukan penelitian dan menemukan hasil baru dari fakta-fakta yang ada dilapangan tersebut. G. UJI KEABSAHAN DATA Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Sugiyono 2007, hlm. 121 mengemukakan bahwa, Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemukganda, dinamisselalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Selain itu, cara melaporkan penelitian bersifat individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan fikiran sendiri. Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara terkandung unsur-unsur individualistik. Proses penelitian sendiri selalu bersifat personalistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang persis sama. Jadi, uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas. Uji kredibilitas meliputi:

1. Perpanjangan pengamatan