serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis
f. Langkah-langkah dalam pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik. Langkah
– langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran meliputi menggali
informasi melalui pengamatan, bertanya, kemudian mengumpulkan informasi, menalarMengasosiasi dan kemudian mengomunikasikan.
120
Adapun pemaparan dari langkah
– langkah pendekatan Saintifik adalah sebagai berikut;
1. Mengamati Observing Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
meaningfull learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimna disampaikan dalam
Permendikbut Nomer 81a, hendaknya guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan ;
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi.
2.
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.
3.
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.
120
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Tahun 2014 ,”Panduan
Pendektan Saintifik Kurikulum 2013”, h;2
4.
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.
5.
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
6.
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya.
121
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek checklist, skala rentang rating scale,
catatan anekdotal anecdotal record, catatan berkala, dan alat mekanikal mechanical device. Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang, berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.
2. Menanya Questioning Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan caramengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru
harus memberi kesempatanmereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting,
sehingga tetap harus dilakukan. a Fungsi bertanya
1 Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2 Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3 Mendiagnosis kesulitan
belajar peserta
didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 4 Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
121
Daryanto,Op.Cit, h. 60-63
5 Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6 Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik 7 Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau
gagasan, memperkaya
kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8 Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati
.
122
b Kriteria Pertanyaan yang Baik Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi
jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,
merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi.
123
3. Mengumpulkan Informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan engan menggali dan mengympulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara diantaranya:
1 Membaca buku yang lebih banyak, baik buku teks peserta didik atau buku – buku lain yang relevan.
2 Melakukan wawancara untuk mencari data yang diperlukan 3 Berlatih membaca fasih atau mencoba prakik ibadah untuk kemampuan
yang memerlukan latihan. 4 Berfikir keritis, berdiskusi, mencoba memecahkan masalah baik secara
individu atau kelompok.
124
Dalam mengumpulkan informasi kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
122
Ibid, h. 65
123
Ibid, h. 67
124
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Tahun 2014, Op.Cit, h. 14
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. MengasosiasiMengelola Informasi Menalar Associating Kegiatan
mengasosiasimengolah informasimenalar
dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbut Nomer 81a Tahun 2013 adalah memperoses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkanesperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Adapun langkah-langkahnya yaitu;
1 Dalam tahap menalar, peserta didik memperoses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya. Peserta
didik dibimbing untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari dari pola yang ditemukan.
2 Peserta didik membuat rumusan dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi
3 Peserta didik menghubungkan materi dengan kehidupan kekinian kontekstual yang berhubungan dengann kehidupan sehari-hari yang
sifatnya implementasi. 4 Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data berdasarkan hasil kegiatan
mengumpulkan informasi. 5 Setelah melakukan percobaan dan latihan berulang-ulang dalam tahap
sebelumnya, maka dalam tahap asosiasi ini pesrta didik telah sampai kepada kemampuan ideal yang hendak dicapai. Kemampuan yang demikian sudah
siap untuk dikomunikasikan atau tampilkan.
125
Dalam kegiatan mengasosiasimengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan
bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
125
Ibid, h. 15
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan
padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.
Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian
memasukannya menjadi penggalan memori. Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya
menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap
sesuai dengan tuntutan kurikulum. b Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah.
Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara
simulasi. c Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai
dari yang sederhana persyaratan rendah sampai pada yang kompleks persyaratan tinggi.
d Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
e Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki. f Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman. g Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
h Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
5. Mengomunikasikan Communicating
Pada penkatan saintifik guru diharapkan member kesempatan kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Langkah-
langkahnya yakni; 1 Dalam tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk memaparkan,
menampilkan, mendialokan, dan menyimpulkan apa yang telah didapat dalam tahap sebelumnya.
2 Hasil tersebut dapat disampaikan di depan kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan mengomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaiakan dalam Permendikbut Nomer 81a tahun 2013, adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tulisan atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berfikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kegiatan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas
pembelajaran, selain itu guru memiliki peran dalam setiap aktivitas. Pada penelitian ini, kegiatan pembelajaran dan peran guru menggunakan Lampiran
Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Kegiatan pembelajaran dan peran guru dapat dilihat
pada tabel berikut ini. Tabel 4. Tabel Deskripsi Kegiatan dan Peran Guru dalam Kegiatan
Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik
126
Langkah pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Peran Guru Mengamati
Mengamati dengan indra membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton,
dan sebagainya dengan atau tanpa alat. Memfasilitasi siswa
untuk melakukan proses mengamati
126
Kemdikbud, Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemdikbud, 2014, h; 5-6
Menanya Membuat dan mengajukan pertanyaan,
tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan
yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. Memfasilitasi siswa
untuk melakukan proses menanya.
Mengumpulkan informasi
mencoba Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru bentukgerak, melakukan eksperimen, membaca sumber
lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara,
dan memodifikasi menambahimengembangkan.
Memfasilitasi siswa untuk melakukan
proses mengumpulkan
informasimencoba
Menalar Mengasosiasi
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomenainformasi
yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Memfasilitasi siswa untuk melakukan
proses menalar mengasosiasikan
Mengkomunikasikan Menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
diagram, atau grafik, menyusun laporan tertulis, dan menyajikan laporan meliputi
proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan. Memfasilitasi siswa
untuk melakukan proses
mengkomunikasikan.
2. Penilaian Autentik