Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.
116
c. Prinsip Pendekatan Saintifik
Pada kurikulum 2013, proses pembelajaran didasarkan pada prinsip-prinsip dengan pendekatan saintifik, yaitu:
117
a Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; b Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; d Pembelajaran berbasis kompetensi;
e Pembelajaran terpadu; f Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi; g Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard- skills
dan soft-skills; i Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; j Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing
ngarso sung tulodo , membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani;
k Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; l Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; m Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik; dan n Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
d. Tujuan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
116
Daryanto, Op.Cit, h. 53
117
Kemendikbud, Panduan Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: 2012
a. Untuk meningkatkan kemampuan intlek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis srtikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter siswa.
118
e. Esensi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan
dengan penalaran deduktif deductive reasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.
Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran
induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.
119
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode
ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh karena itu, metode ilmiah umumnya memuat
118
Ibid, h. 54
119
Ibid , h. 55
serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis
f. Langkah-langkah dalam pendekatan Saintifik