Dalam penelitian ini penerapan pendekatan inkuiri adalah tindakan yang teroganisir dalam pengembagan cara berfikir ilmiah, agar siswa dapat
memecahkan masalahnya dengan menemukan fakta-fakta sendiri melalui percobaan secara konkrit untuk membuktikan permasalahan yang diberikan guru
pada materi gaya di kelas IV SDN 4 Cibodas.
2. Hasil Belajar IPA
Belajar merupakan proses terpenting bagi perubahan perilaku manusia. Belajar itu selalu menunjuk pada perubahan tingkah laku yang terjadi secara
sistematik dalam perilaku siswa, perubahan ini terjadi sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang ditemukan dalam situasi khusus. Perubahan perilaku
tersebut menentukan hasil belajar siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar diukur dari seberapa jauh hasil belajar
yang dicapai siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, pertama faktor dari dalam diri siswa itu atau kemampuan yang
dimilikinya, kedua faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Kemampuan siswa dan kualitas pengajaran sangat penting dalam menentukan
hasil belajar yang ingin dicapai, semakin tinggi kemampuan siswa dan pengajaran maka semakin tinggi juga hasil belajar siswa.
Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif meliputi kemampuan pengetahuan C1, Pemahaman C2 dan Penerapan
C3 yang dapat diketahui dari nilai akhir siswa setelah menerima pembelajaran
dengan diadakannya evaluasi berupa test evaluasi. Dengan diterapkannya pendekatan inkuiri maka diharapkan hasil belajar siswa materi gaya di kelas IV
SDN 4 Cibodas dapat meningkat. Selain itu hasil belajar IPA dalam ranah afektif dan psikomotor yang berupa non teslembar observasi.
26
Alvin Rizky Pratama, 2014 PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA
DAPAT MEMPENGARUHI BENTUK BENDA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKSANAKAN PADA SISWA KELAS IV SDN 4 CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Model Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau sering disebut dengan Classroom Action Research.
Menurut Wibawa dalam Taniredja, 2013 hlm. 15 menyatakan bahwa “penelitian
tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan
”.
Sedangkan menurut Sukidin dalam Taniredja 2013 hlm. 16 menjelaskan bahwa:
Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki danatau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Hermawan 2007, hlm. 79 mendefinisikan PTK sebagai berikut:
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah suatu bentuk penelitian bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih professional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-
persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang
terjadi dikelas yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
secara lebih profesional. Metode penelitian ini cocok untuk peneliti yang sekaligus sebagai guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.
Pada penelitian ini desain penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang akan dilakukan sebanyak 2 siklus. Jenis PTK yang
akan peneliti gunakan pada penelitian ini adalah jenis PTK rancangan Kemmis