Masitoh, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3 Anak dapat menjawab pertanyaan dengan
kata apa 4
Anak dapat menjawab pertanyaan dengan kata dimana?
5 Anak dapat menjawab pertanyaan dengan kata
siapa? 6
Anak dapat berdialog dengan teman saat bermain drama
Keterangan: BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang BSH: Berkembang Sesuai Harapan
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan
objektif serta melengkapi data yang diperlukan. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto terkait.
Pada tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan seluruh data berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentasi dari mulai tahap awal
penelitian, proses dan sampai pada akhir penelitian yang kemudian dianalisis sesuai dengan fokus masalah.
F. Analisis Data
Tekhnik atau pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau
dalam bentuk narasisesuai dengan siklus pada prosedur penelitian dari mulai perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi dan dilakukan dalam dua
siklus. Data-data yang sudah didapatkan berdasarkan observasi dan wawancara dianalisis dan dilihat apakah terdapat peningkatan setelah melalui dua siklus
dalam prosedur penelitian atau tidak sama sekali. Melalu uji dua variable yaitu kondisi objektif sebelum menggunakan metode dramatisasi spontan dan setelah
melalui metode dramatisasi spontan apakah terbukti bahwa tindakan tersebut
Masitoh, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A di Taman Kanak- kanak Assamica.
G. Validasi Data
Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian, maka hasil dari analisis data penelitian divalidasi dengan langkah-langkah sebagai
berikut: 1.
Member Chek yaitu memeriksa kembali kebenaran dan keterangan atau informasi data yang diperoleh dari peneliti selama observasi dan catatan
lapangan berlangsung dari sumber data. Dalam kegiatan ini dilakukan guna menguji seberapa besar kebenaan yang ada dalam data tersebut. Yang
dilakukan oleh peneliti di TK tersebut. 2.
Triangulasi yaitu memeriksakembali kebenaran data dengan cara mengkonfirmasikan kepada guru pendamping dan memberikan pendapat
pada saat bimbingan berupa temuan-temuan yang baru, sebagaimana penelitian penyusunan laporan
3. Audit Trial yaitu memeriksa kembali catatan yang ditulis oleh peneliti atau
kesalahan dalam metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil keputusan.
4. Expert Opinion yaitu pada tahap ini dilakukan konsultasi atau pengecekan
dari hasil temuan penelitian kepada para ahli sebagai pembimbing dalam meningkatkan kemampuan berbicara kemudian memperoleh arahan terhadap
masalah-masalah penelitian yang dikemukakan.
Masitoh, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dari siklus I sampai siklus II dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode dramatisasi
spontanpada kelompok A Taman Kanak-Kanak Assamica Perkebunan Pasir Malang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, kondisi objektif di TK Assamica
menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak masih rendah dimana anak- anak
masih kesulitan
mengungkapkan pendapat,
malu-malu saat
menceritakan pengalaman sendiri, melafalkan kata-kata yang belum lengkap hurufnya dan menangis saat menyelesaikan konflik. Dengan melihat kondisi
objektif kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Assamica tersebut maka diperlukan perbaikan dalam pembelajaran khususnya yang mampu
memfasilitasi kemampuan berbicara anak. 2.
Implementasi metode dramatisasi spontandalam meningkatkan kemampuan berbicara anak dilakukan melalui dua siklus dan masing-masing siklus terdiri
dari dua tindakan. Pada setiap siklus mendapatkan respon yang baik dari anak-anak semua anak senang dan anthusias mengikuti pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II menunjukan bahwa
kemampuan berbicara anak setelah diterapkan metode dramatisasi spontan di Taman Kanak-Kanak Assamica pada kelompok A mengalami peningkatan.
Pada siklus I ada 9 anak yang masuk kategori Berkembang Sesuai harapan BSH, dan kategori Belum BerkembangBB semakin berkurang. Pada siklus
II tindakan I ke tindakan II indikator menceritakan pengalaman sederhana, dan menjawab pertanyaan dengan apa, dimana dan siapa, berdialog dengan
teman menunjukan peningkatan yang baik. Hal ini terlihat pada data skor setiap persentase anak yang masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan
BSH semakin bertambah menjadi 35 orang dan predikat Belum BerkembangBB berkurang menjadi 11. Berdasarkan data tersebut terlihat