commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan dan kemajuan suatu bangsa terletak pada sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya penciptaan sumber daya manusia yang
berkualitas yaitu dengan pendidikan yang berkualitas juga. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang tercantum dalam Tap.
MPR No IVMPR1999 yang menyatakan pendidikan nasional merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan semua warga negaranya untuk
mengembangkan diri sebagai manusia yang kreatif, inovatif, memiliki kecerdasan dan bertanggung jawab. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
mengembangkan pendidikan yang tidak hanya memperhatikan aspek intelektualnya saja tapi juga kemampuan emosinya. Pendidikan harus dapat
menyeimbangkan antara kecerdasan kognitif dengan kecerdasan emosi. Seseorang pasti ingin memperoleh keberhasilan didalam hidupnya, baik
itu disekolah, karier pekerjaan, kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan sosialnya. Untuk dapat mencapai keberhasilan seperti yang diinginkannya,
seseorang harus dapat mengenali faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilannya Goleman, 1999.
commit to user
Selama ini banyak yang beranggapan bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual IQ yang tinggi, maka orang itu memiliki
peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar, dibanding orang yang memiliki kecerdasan intelektual rata-rata. Pada kenyataannya ada banyak
kasus dimana seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih oleh orang yang mempunyai IQ lebih rendah. Ternyata IQ tidak
menjamin seseorang untuk memperoleh kesuksesan baik itu dalam lingkup sekolah terlebih lagi dalam karier pekerjaan Goleman, 1999.
Keberhasilan seseorang selain ditentukan oleh kecerdasan rasional IQ, juga sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional karena IQ tidak akan dapat
berfungsi maksimal apabila EQ tidak dapat berfungsi maksimal. Pendapat seperti ini diungkapkan oleh Goleman 1999, bahwa keberhasilan kita dalam
kehidupan ditentukan oleh keduanya, tidak hanya oleh IQ tetapi kecerdasan emosional-lah yang memegang peranan. Sungguh, intelektualitas tak dapat
bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan faktor penting yang mempengaruhi
hasil belajar, jika kecerdasan emosi berkembang baik akan sangat meningkatkan prestasi belajar akademik. Kemampuan akademis yang tinggi
ditunjang dengan kecerdasan emosi dapat membuka banyak pintu kesuksesan bagi seseorang baik dalam dunia kerja, pribadi maupun proses belajar
mengajar Mu’tadin, 2002 ; Goleman, 2000. Pembelajaran yang memperhatikan emosi dapat membantu mempercepat
siswa dalam memahami materi pelajaran. Memahami emosi siswa juga
commit to user
membuat pelajaran lebih berarti dan permanen, karena siswa akan hadir baik secara fisik maupun secara psikis. Kecerdasan emosi juga mampu
memaksimalkan fungsi kecerdasan intelektualnya sehingga mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosi yang baik memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan memiliki daya tahan untuk
menghadapi rintangan, tidak cepat merasa puas, mampu mengatur suasana hati dan mampu mengelola kecemasan agar tidak mengganggu kemampuan
berfikir serta mampu berempati dan berharap Goleman, 2005. Faktor lain yang menentukan prestasi belajar seseorang adalah kesiapan
belajar. Sebagai mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari aktivitas belajar, dan untuk menunjang hal tersebut diperlukan kesiapan belajar yaitu kondisi awal
suatu kegiatan belajar yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban yang ada pada diri mahasiswa dalam mencapai tujuan pengajaran
tertentu Djamarah dan Aswan, 2006. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa
diantaranya adalah kondisi fisik mental dan emosional; kebutuhan- kebutuhan motif dan tujuan, keterampilan, pengetahuan yang telah
dipelajari, sehingga jelaslah bahwa jika seseorang ingin mempunyai prestasi belajar atau kemampuan akademis yang baik maka ia harus mempersiapkan
kondisi dirinya yaitu baik fisik maupun psikologis sebelum melaksanakan suatu kegiatan belajar Slameto, 2003.
commit to user
Prestasi belajar merupakan penampakan dari hasil belajar. Prestasi belajar dapat diukur dengan evaluasi belajar antara lain tes sumatif yang dapat
menentukan indeks prestasi IP Winkel, 1999. Setiap orang melakukan suatu aktifitas untuk mencapai tujuan tertentu,
pada akhirnya mereka ingin mengetahui hasil yang dicapai dalam hal ini kegiatan belajar, yang salah satu bentuknya yaitu prestasi belajar. Bagi siswa
disekolah prestasi merupakan faktor penting bagi siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah berhasil menguasai materi yang dipelajarinya. Prestasi
juga berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan kebanggaan dan kepuasannya terhadap prestasi yang diraihnya. Sejauh manakah ia telah
berhasil mencapai kesuksesan dari hasil usahanya Winkel, 1999. Penelitian pendahuluan yang penulis lakukan di Akademi Kebidanan
Mitra Husada Karanganyar pada mahasiswa semester II tahun akademik 20082009 ada 120 mahasiswa, dari hasil evaluasi mahasiswa semester II
didapatkan mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi IP untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan I kehamilan antara 3,51 – 4,00 ada 20 mahasiswa
16,67 , Indeks Prestasi antara 2,75 – 3,50 ada 61 Mahasiswa 50,83, Indeks Prestasi antara 2,00 – 2,75 ada 39 mahasiswa 32,50 .
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prestasi yang dicapai mahasiswa sebagian besar sudah baik, namun demikian masih ada sebagian
mahasiswa yang menunjukkan prestasi yang masih kurang maksimal. Prestasi belajar pada sebagian mahasiswa yang kurang memuaskan pada
mata kuliah Asuhan Kebidanan I kehamilan ini kemungkinan dipengaruhi
commit to user
oleh kemampuan mengatur emosi dan kesiapan belajar mereka yang kurang, karena aspek kesiapan antara lain kondisi fisik, mental, kebutuhan, motif dan
tujuan, keterampilan dan aspek emosional walaupun pada penelitian ini emosional ditinjau dari kecerdasan emosi Slameto, 2003. Hasil wawancara
yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa dosen menyatakan bahwa pada mata kuliah asuhan kebidanan I masih ada mahasiswa yang menampakkan
perhatian yang kurang terhadap perkuliahan karena tidak ada kesiapan belajar sebelumnya, kurangnya semangat, motivasi, keuletan untuk belajar, hal ini
mencerminkan kurangnya kecerdasan emosi mahasiswa. Ini didukung oleh pernyataan beberapa mahasiswa bahwa kurangnya kesiapan mereka dalam
belajar sehingga banyak diantara mereka yang dalam mengikuti perkuliahan belum maksimal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan Kecerdasan Emosi dan Kesiapan Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Semester II Akbid Mitra Husada Karanganyar”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian dalam latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
1. Adakah hubungan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada mata
kuliah Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada Karanganyar?
commit to user
2. Adakah hubungan kesiapan belajar dengan prestasi belajar pada mata
kuliah Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada Karanganyar?
3. Adakah hubungan kecerdasan emosi dan kesiapan belajar dengan prestasi
belajar pada mata kuliah Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada Karanganyar?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kecerdasan emosi dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar pada mata kuliah
Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada Karanganyar. 2.
Tujuan Khusus a.
Menganalisa hubungan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada mata kuliah Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada
Karanganyar. b.
Menganalisa hubungan kesiapan belajar dengan prestasi belajar pada mata kuliah Askeb I mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada
Karanganyar.
commit to user
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan tentang hubungan kecerdasan emosi dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar pada mata kuliah Askeb I
mahasiswa semester II di AKBID Mitra Husada Karanganyar. 2.
Manfaat praktis a.
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada bidang pendidikan akan pentingnya kecerdasan emosi terhadap prestasi belajar khususnya
pada mata kuliah Askeb I. b.
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada bidang pendidikan akan pentingnya kesiapan belajar dengan prestasi belajar khususnya
pada mata kuliah Askeb I. c.
Memberi masukan kepada pebelajar mengenai hubungan kecerdasan emosi dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar pada mata kuliah
Askeb I.
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA