Pembuatan simplisia kering daun songgolangit Pembuatan infusa daun songgolangit Perlakuan hewan uji

4 digunakan untuk mengukur volume udema; satu set panci infusa; spuit injeksi peroral dan subplantar; dan alat-alat pendukung penelitian lainnya seperti alat-alat gelas, timbangan, penangas, dan termometer. Prosedur 1. Pengumpulan daun songgolangit Daun songgolangit diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daun dipetik dari tumbuhan songgolangit yang sudah berbunga. Daun dipilih yang segar, berwarna hijau dan tidak cacat berlubang, sudah kering, danatau terdapat kotoran serangga

2. Pembuatan simplisia kering daun songgolangit

Daun yang telah disortasi basah kemudian dicuci menggunakan air untuk menghilangkan kotoran yang mungkin masih menempel. Pencucian dilakukan menggunakan air mengalir dan diulang berkali-kali hingga air bekas cucian tampak jernih. Daun ditiriskan untuk meniadakan air pada permukaan daun. Daun dikeringkan menggunakan oven pada 50°C selama 24 jam. Daun yang sudah benar-benar kering dengan ciri-ciri dapat dihancurkan dengan meremas-remas, diserbuk menggunakan blender hingga tampak halus. Serbuk simplisia yang didapatkan kemudian diayak secara bertingkat dengan ayakan nomor Mesh 3040. Serbuk hasil ayakan kemudian ditentukan kadar airnya menggunakan alat Moisture Balance merek Mettler Toledo yang berada di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Penentuan kadar air serbuk simplisia didasarkan pada persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air kurang dari 10 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,1995.

3. Pembuatan infusa daun songgolangit

Serbuk daun songgolangit ditimbang sebanyak 10 gram dan ditambahkan 100 ml aquadest di dalam panci infusa. Campuran tersebut dipanaskan di atas penangas selama 15 menit dimulai pada suhu 90°C sambil sesekali diaduk. Campuran diambil dan diperas menggunakan kain flannel. Air panas ditambahkan sedikit demi sedikit melalui campuran dan diperas hingga didapatkan 100 ml PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 infusa daun songgolangit. Cara ini didasarkan pada pembuatan sediaan herbal Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia 2010.

4. Perlakuan hewan uji

Mencit dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok berisi lima ekor mencit. Sebelum diberi perlakuan, kaki kiri mencit diukur volumenya. Setelah itu mencit diberikan perlakuan secara peroral sesuai kelompoknya. Kelompok kontrol negatif diberikan 0,5mL pelarut aquadest, kelompok kontrol positif diberikan larutan kalium diklofenak dosis 9,1 mgkg BB mencit, kelompok dosis rendah D1 diberikan infusa daun songgolangit IDS dengan dosis 1000 mgkg BB mencit, kelompok dosis tengah D2 diberikan IDS dengan dosis 1500 mgkg BB mencit, dan kelompok dosis tinggi D3 diberikan IDS dengan dosis 2000 mgkg BB mencit. Setelah 15 menit kemudian setiap mencit pada setiap kelompok diinduksi menggunakan zat iritan karagenin 3 yang dilakukan dengan cara menyuntikkan iritan secara subplantar pada telapak kaki mencit. Setiap jam mulai dari jam ke-0 hingga ke-10, kaki mencit diukur volumenya. Hasil volume kaki mL tiap jam dikurangi hasil volume kaki sebelum diberi perlakuan untuk memperoleh volume udema. Kemudian dari data volume udema tiap jam ini, dihitung luas area di bawah kurvaArea Under Curve AUC dengan rumus sebagai berikut. Keterangan : AUC 0-x = Area Under Curve dari volume udema telapak kaki mencit pada jam ke-0 sampai jam ke-10 C n -C n-1 = besarnya volume udema dari jam ke-0 sampai jam ke-10 t n -t n-1 = lamanya waktu pengukuran mulai dari jam ke-0 sampai jam ke-10 Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007.

5. Analisis data