terhadap variabel dependen Kinerja Keuangan Y secara bersama-sama. F
tabel
dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil statistik analisis secara simultan tercantum pada tabel 5.16.
Tabel 5.16 Hasil Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
9.997 2
4.998 32.179
.000
a
Residual 7.301
47 .155
Total 17.298
49 a. Predictors: Constant, Manj Laba X
2
, Tran.Hub. Istmw X
1
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Y
Sumber: Hasil Penelitian,2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.16 diatas diperoleh nilai F
hitung
sebesar 32,179 sedangkan F
tabel
dengan nilai profitabilitas ὰ 5 sebesar 4,03. Dapat disimpulkan
bahwa, 32,179 4,03 yang berarti H
a
1 diterima. Sedangkan nilai profitabilitas Sig. Sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan transaksi pihak
hubungan istimewa X
1
dan manajemen laba X
2
secara simultan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Y.
5.4.3 Parsial Uji-t
Uji parsial Uji-t dilakukan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen transaksi hubungan istimewa X
1
dan manajemen laba X
2
terhadap variabel dependen Kinerja Keuangan Y. T
tabel
dapat dilihat pada lampiran 12. Hasil uji parsial Uji-t dapat dilihat pada tabel 5.17.
Universita Sumatera Utara
Tabel 5.17 Hasil Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .553
.067 8.301
.000 Tran.Hub. Istmw
X
1
.022 .319
.007 .069
.945 Manj Laba X
2
-2.648 .330
-.760 -8.022
.000 a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.17 diatas, maka secara
parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1. Nilai t
hitung
pada variabel Transaksi hubungan istimewa X
1
sebesar 0,069 dari nilai t
tabel
sebesar 1,67591 dengan tingkat signifikan 0,945 lebih besar dari 0,05, maka H
a
1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel transaksi hubungan istimewa X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Y.
2. Nilai t
hitung
pada variabel manajemen laba X
2
sebesar -8,022 dari nilai t
tabel
sebesar 1,67591 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05,
maka H
a
1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel manajemen laba X
2
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan Y.
5.4.4 Analisa Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel 5.18.
Universita Sumatera Utara
Tabel 5.18 Hasil Analisis Regresi Hipotesis
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .312
.278 1.123
.267 Tran.Hub. Istmw
X
1
-.002 .321
.000 -.006
.995 Manj Laba X
2
-2.643 .331
-.759 -7.989
.000 GCG Z
.320 .358
.085 .894
.376 a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 5.18 persamaan regresi linear berganda antar variabel
independen X1 dan X2 dan variabel pemoderasi Z terhadap variabel dependen Y menghasilkan persamaan model sebagai berikut:
Y = 0,312 – 0,002 X1 – 2,643 X2 + 0,320 Z
Dari persamaan regresi linear berganda diatas, terlihat bahwa adanya faktor nilai konstanta sebesar 0,312 yang menunjukkan apabila semua variabel
independen X
1
dan X
2
diasumsikan bernilai nol, maka nilai kinerja keuangan Y akan naik sebesar 0,312. Koefisien B
1
sebesar -0,002 menunjukkan bahwa kenaikan X
1
sebesar 0,2 akan diikuti oleh penurunan nilai kinerja keuangan Y sebesar 0,2 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.
Koefisien B
2
sebesar -2,643 menunjukkan bahwa kenaikan X
2
sebesar 2,64 akan diikuti oleh penurunan nilai kinerja keuangan Y sebesar 264,3 dengan asumsi
semua variabel independen lainnya bernilai nol. Kofisien B
3
sebesar 0,320 menunjukkan bahwa kenaikan GCG Z sebesar 0,32 akan diikuti oleh kenaikan
nilai kinerja keuangan Y sebesar 3,20 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.
Universita Sumatera Utara
Variabel X
1
dan X
2
menunjukkan hubungan yang berbalik arah dan negatif dengan Y, dimana setiap kenaikan variabel X
1
dan X
2
akan menyebabkan penurunan nilai Y. Dan variabel pemoderasi menunjukkan hubungan yang searah
dan positif dengan Y, dimana setiap kenaikan variabel Z akan menyebabkan kenaikan nilai Y. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan adalah variabel pemoderasi GCG mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sebesar 0,320.
Hasil regresi tersebut kemudian dilakukan uji residual untuk mengetahui apakah good corporate governance Dewan komisaris independen Z
1
dan komite audit Z
2
merupakan variabel pemoderasi. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel pemoderasi jika hasilnya signifikan dan memiliki nilai koefisien
parameternya negatif Ghozali,2006. Hasil uji residual dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.20.
Tabel 5.20 Hasil Analisis Uji Residual variabel Pemoderasi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.259
.062 -4.184
.000 GCG
.479 .080
.655 6.013
.000 a. Dependent Variable: AbsRes_1
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 5.20 persamaan residual terhadap nilai absolut
residual dari variabel pemoderasi good corporate governance menghasilkan persamaan model uji residual sebagai berikut:
|e| = - 0,259 + 0,479 Z
Universita Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis uji residual diatas diketahui bahwa nilai variabel GCG signifikan karena 0,000 0,05, tetapi nilai koefisien parameternya
positif sebesar 0,655 dan berpengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel good corporate governance dewan komisaris independen dan
komite audit signifikan merupakan variabel pemoderasi tetapi tidak sepenuhnya mampu memoderasi hubungan antara transaksi pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dan manajemen laba dengan kinerja keuangan. Hasil penelitian dilakukan Ujianto dan Bambang 2007 menunjukkan
GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan Penelitian juga dilakukan oleh Vinola Herawaty 2008 menunjukkan tidak sepenuhnya
praktek GCG dapat memperlemah hubungan justru secara signifikan memperkuat hubungan tersebut walaupun tidak signifikan.
5.6 Pembahasan Hasil Penelitian