komisaris independen dan komite audit
4
Laporan keuangan belum diaudit oleh auditor independen
2 5
Yang tidak memiliki data transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa
21 Jumlah Populasi
80 Sumber : Data Sekunder Diolah
Dari jumlah populasi sebanyak 80 maka sampel yang terpilih sebanyak 50 sampel, dimana jumlah populasi yang lain dijadikan sebagai control sampel
dalam menghitung manajemen laba sesuai variabel yang dibutuhkan.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dillakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id. Periode pengamatan tahun 2012. Jenis data yang dikumpulkan data sekunder antara times series dan cross sectional data pooled data. Adapun
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen, beserta catatan laporan keuangannya, data
tentang Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit serta data dari situs perusahaan manufaktur yang dimaksud.
4.5 Depenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pemberian definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan atau
bias yang mungkin terjadi.
Universita Sumatera Utara
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen bebas, variabel pemoderasi penghubung dan variabel dependen
terikat. 1.
Variabel independen bebas, yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Transaksi Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Releted
party transaction adalah Pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan
istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan
keuangan dan operasional. Pengukuran dilakukan dengan ukuran transaksi dengan pihak-pihak yang berhubungan istimewa dengan perusahaan. Total
Persentase jumlah piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah harta dan persentase jumlah hutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa terhadap jumlah hutang. b.
Manajemen laba Manajemen laba adalah skema kompensasi manajemen yang
dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang disajikan dalam laba akuntansi yang dilaporkan. Pengukuran dilakukan dengan melihat laporan keuangan
perusahaan. Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model Dehow et.al 1995.
TAC = Nit
– CFOit................................................................................1
Universita Sumatera Utara
Nilai total accrual TA yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS sebagai berikut:
TaitAit- 1 = β11Ait-1 + β2∆RevtAit-1 + β3PPEtAit-1 + e....................2
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accruals NDA dapat dihitung dengan rumus:
NDAit = β11Ait-1+β2∆RevtAit-1- ∆RectAit-1 + β3PPEtAit-1............3
Selanjutnya discretionary accrual DA dapat dihitung:
Dait = Tait Ait-1
– NDAit .............................................................. .............4
Keterangan: DAit
: Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t NDAit
: Non Discretionary Accuals perusahaan i pada periode ke t TAit
: Total akrual perusahaan i pada periode ke- t Nit
: Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t CFOit
: Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke-t Ait-1
: Total Aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 Revt
: Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke-t PPEt
: Aktiva tetap perusahaan pada periode ke-t Rect
: Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke-t e
: error 2. Variabel pemoderasi adalah variabel yang mempengaruhi memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel pemoderasi adalah Good Corporate Governance.
Good Corporate Governance pada penelitian ini dengan melihat dewan komisaris
independen dan Komite Audit. a. Dewan komisaris independen
Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para
manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk
Universita Sumatera Utara
melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance.
Pengukuran menggunakan persentase jumlah anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dewan komisaris independen dari
jumlah anggota dewan komisaris perusahan dan diukur dengan menggunakan skala rasio.
b. Komite Audit Komite audit adalah suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota
yang bukan merupakan bagian dari manajemen atau perusahaan untuk melakukanpengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat
perusahaan. Komite Audit diukur dengan menggunakan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen dari seluruh jumlah anggota komite
audit dan diukur dengan menggunakan skala rasio. 3. Variabel dependen adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan adalah kinerja
fundamental perusahaan tersebut digunakan oleh pemodal untuk menilai prospek perusahaan, yang tercermin pada kinerja saham. Kinerja keuangan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan cash flow return on asset CFROA. CFROA dihitung dari laba sebelum bunga dan pajak ditambah depresiasi dibagi
dengan total aktiva. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala nominal dengan rumus sebagai berikut:
CFROA =
EBIT + DEP Assets
Keterangan: CFROA
: Cash flow return on assets EBIT
: Earning Before Intrest Taxe laba sebelum bunga dan pajak Dep
: Depresiasi penyusutan
Universita Sumatera Utara
Asset : Total Asset Aktiva
4. Ikhtisar definisi operasional dan pengukuran variabel tercantum pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Nama Variabel
Variabel Penelitan
Defenisi Parameter
Skala Ukuran
Variabel Independen
Ttransaksi pihak-pihak
yang Mempunyai
Hubungan Istimewa X1
Transaksi antara pihak- pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
adalah suatu pengalihan sumber
daya atau
kewajiban antara pihak- pihak yang mempunyai
hubungan istimewa,
tanpa menghiraukan
apakah suatu
harga diperhitungkan.
Total Persentase
jumlah piutang pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa terhadap jumlah harta
dan persentase jumlah hutang
pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
terhadap jumlah hutang
Rasio
Manajemen labaX2
Manajemen laba adalah skema
kompensasi manajemen
yang dihubungkan
dengan kinerja perusahaan yang
disajikan dalam laba akuntansi
yang dilaporkan
Dengan menggunakan Modified Jones Model
Dechow et.al 1995 Rasio
Variabel Moderating
Dewan Komisaris
Independen Z
1
Komisaris independen adalah anggota dewan
komisaris yang
bertindak sebagai
penengah dalam
perselisihan yang terjadi diantara para manajer
internal dan mengawasi kebijakan
manajemen serta
memberikan nasihat
kepada manajemen.
Persentase jumlah
anggota dewan
komisaris suatu
perusahaan. Rasio
Komite Audit
Z
2
Komite audit adalah suatu
komite yang
terdiri dari tiga atau lebih
anggota yang
bukan merupakan
bagian dari manajemen atau perusahaan untuk
melakukanpengujian dan
penilaian atas
kewajaran laporan yang Persentase
jumlah komite
audit yang
berasal dari komisaris independen
dari seluruh jumlah anggota
komite audit. Rasio
Universita Sumatera Utara
dibuat perusahaan. Variabel
Dependen Kinerja
Keuangan Y Kinerja
Keuangan adalah
kinerja fundamental perusahaan
tersebut digunakan oleh pemodal untuk menilai
prospek perusahaan,
yang tercermin pada kinerja saham.
CFROA=EBIT+Dep Asset
Rasio
4.6 Metode Analisis Data