35 umum. Tirani adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan juga berpusat pada
satu orang, tetapi berusaha mewujudkan kepentingan dirinya sendiri dan tidak mengindahkan kesejahteraan umum. Oligarki adalah pemerintahan beberapa
orang yang mengutamakan kepentingan golongannya sendiri. Polity adalah bentuk pemerintahan dimana seluruh warga negara turut serta mengatur negara dengan
maksud mewujudkan kesejahteraan umum. Demokrasi adalah bentuk merosot dari polity karena berdasarkan pengalamannya sendiri, penguasa-penguasa di negara-
negara kota yang demokratis dari jamannya seperti Athena adalah teramat korupnya.
Secara skematis klasifikasi aristoteles atas bentuk-bentuk pemerintahan adalah sebagai berikut :
Bentuk Pemerintahan Bentuk-bentuk biasa
dimana penguasa- penguasa berusaha
mewujudkan kesejahteraan umum
Bentuk merosot dimana penguasa berusaha
mewujudkan kepentingan sendiri
Pemerintahan seorang Monarki
Tirani Pemerintahan Beberapa
Orang Aristokrasi Oligarki
Pemerintahan Semua Warga Negara
polity Demokrasi
3. Cicero
Filsuf Romawi ini mendasarkan penggolongan bentuk-bentuk pemerintahan dari berbagai negara atas prinsif-prinsif yang dinamakannya
Concilium. Penggolongannya adalah sebagai berikut: apabila Concilium itu di pegang oleh seseorang, maka bentuk pemerintahan itu adalah kerajaan; apabila
dipegang oleh seluruh rakyat adalah demokrasi. Juga dia menerima adanya bentuk-bentuk merosot dari bentuk-bentuk pemerintahan yang baik itu. Dominus
36 adalah bentuk merosot dari kerajaan, facto adalah bentuk merosot dari aristokrasi,
turba et confusio adalah bentuk merosot dari demokrasi.
4. Montesquieu
Dia mengikuti klasifikasi Aristoteles dan mengajukan tiga macam bentuk pemerintahan yaitu : Republik dengan dua bentuk tambahan demokrasi dan
aristokrasi; kerajaan dan despoitisme. Bentuk pemerintahan Republik dimaksud dengan pemerintahan dimana seluruh rakyat demokrasi atau sebagian dari rakyat
aristokrasi memegang kekuasaan tertinggi. Kerajaan adalah bentuk pemerintahan dimana satu orang memerintah, tetapi memerintah menurut undang-
undang yang telah ditentukan. Despotisme adalah pemerintahan yang didasarkan atas kesewenang-wenangan. Ketiga macam bentuk pemerintahan ini masing-
masing didasarkan atas asas khusus, yaitu republik atas kebaikan warga negara, demokrasi atas cinta tanah air dan persamaan, aristokrasi atas asas moderasi,
kerajaan atas asas kehormatan dan depotisme atas asas ketakutan.
5. Machiavelli
Dia membagi bentuk pemerintahan menjadi dua yang tercantum mulai dari halaman pertama bukunya yang berjudul the prince dengan kalimat : “semua
pemerintahan dan bentuk penguasaan yang pernah ada dan yang kini menguasai manusia dan yang pernah menguasai manusia adalah republik atau kerajaan”.
Baginya tidak ada bentuk pemerintahan lain selain republik dan kerajaan dan menganggap bentuk kerajaan sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik dimana
kedudukan raja dapat turun-temurun atau didasarkan atas pemilihan.
6. Rodee, dkk
Mengikuti anjuran plato, pemerintahan oleh satu orang, sedikit orang, atau banyak orang dapat dibedakan sebagai bentuk-bentuk pemerintahan yang “baik”
atau “buruk”; setiap bentuk yang baik mempunyai pendamping yang buruk.
37 Akibatnya ada enam pengelompokan jenis pemerintahan, yang dapat dilihat di
bawah ini :
Baik Buruk
Satu orang Monarki
Tirani Sedikit orang
Aristokrasi Oligarki
Banyak orang Demokrasi
Mobokrasi
Seseorang bisa saja memerintah negara, tetapi ini bukanlah kesimpulan awl bahwa pemeritahannya akan baik atau buruk. Pertanyaan ini dijawab dalam
pengertian apakah ia memerintah untuk kepentingannya sendiri atau kepentingan seluruh masyarakat. Kriteria yang sama dikenakan pada pemerintahan oleh sedikit
orang dan banyak orang; dalam masing-masing kasus di tanyakan apakah para penguasa membuat keputusannya untuk kesejahteraan umum atau kepentingan
pribadinya. Tinggal dilihat apakah pemerintahan oleh banyak orang menurut perkiraan keuntungan pribadi setiap marga negara betul-betul menghasilkan
kesejahteraan bagi semua orang. Karena pemegang kekuasaan politik tidak akan pernah mengakui telah membuat keputusan-keputusan yang menguntungkan
dirinya, rekan-rekan politiknya atau rekan rekan usahanya, maka tidaklah mudah untuk menjawab pertanyaan pokok ini, dan jawabannya juga mungkin berbeda
dari satu masalah ke masalah lain bagi bentuk pemerintahan yang sama. Para pemimpin politik yang menyelenggarakan kepentingan umum, yang merumuskan
kebijakan pertahanan nasional misalnya, mungkin akan bertindak untuk kepentingan pribadi manakala pembayaran uang itu harus dilakukan kepada para
kontraktor pertahanan. Karancuan yang agak lekat dalam tabel klasifikasi ninilah yang tampaknya
menggelitik plato, polybius, dan ahli-ahli lainnya untuk menyimpulkan bahwa setiap bentuk pemerintahan cenderung berubah kebentuk lainnya karena
kelambanannya sendiri. Demokrasi, bentuk pemerintahan yang jarang
38 memberikan kestabilan dan “agak” kurang dikehendaki, cenderung diturunkan
menjadi mobokrasi, yang sebenarnya juga sangat tidak diinginkan oleh semua bentuk pemerintahan yang lain, yang baik ataupun yang buruk; karena mobokrasi
cenderung memunculkan tirani, atau – menurut kiasaan yang digemari orang prancis – sebagai “penunggang kuda” yang mengendarai kudanya dengan
menyeruduk. Tirani merupakan bentuk puncak dari pemerintahan yang buruk, meski mereka yang menganut tabel klasifikasi ini sepakat bahwa bentuk yang
terbaik dari semua bentuk pemerintahan adalah yang memungkinkan menguatnya monarki. Dan bukanlah kebetulan kalau kedaulatan dalam negara ideal plato
dipusatkan dalam diri “raja-filosof”
7. Monarki