Analisis Sistem Pengeluaran Kas di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi

c. Membayar gaji guru dan karyawan tidak tetap Dalam petunjuk teknis Bantuan Operasional Sekolah BOS membayar gaji guru honor merupakan komponen dari pengeluaran kas. Pengeluaran ini tidak bias dikatagorikan sebagai pengeluaran rutin karena dilakukan jika perlu atau mempunyai guru atau pegawai honorer. Langkah-langkah untuk melakukan penggajian guru honor di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar adalah pertama, bendahara BOS memberikan uang kepada bendahara unit sekolah sebagai gaji guru honor sejumlah yang ada dalam RKAS Rencana Keuangan Anggaran Sekolah. Bendahara unit memberikan tanda tangan sebagai bukti terima uang pada BKP yang diberikan oleh bendahara BOS. Kemudian, bendahara unit melakukan verifikasi dan melakukan pencatatan di database penggajian kemudian memasukan uang beserta slip gaji dan memberikannya ke kepala sekolah. Setelah itu kepala sekolah melakukan penggajian dengan memberikan amplop uang beserta slip gaji yang diterima. Pada bagian bendahara BOS bukti BKP yang telah di tanda tangani oleh bendahara unit disimpan dan dilakukan pencatatan untuk pengeluaran penggajian dan setelah itu bukti akan diarsipkan di tata usaha administrasi. Lihat gambar 5.3 Gambar 5.3 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Gaji Guru Tidak Tetap Sumber : Hasil Wawancara, 2016 d. Transport Guru Transport Guru merupakan ongkos dari sebuah perjalanan karena mendapatkan perintah dari Kepala Sekolah untuk melakukan perjalanan dinas seperti rapat ke sekolah xaverius lain, rekoleksi dan rapat di Dinas. Hal ini juga merupakan bagian kegiatan operasional sekolah sehingga termasuk dalam pengeluaran dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Langkah-langkah untuk melakukan pengeluaran kas transport Guru di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar adalah pertama, Kepala Sekolah membuat sebuah surat perintah perjalanan dinas SPPD yang bertujuan mengutus salah seorang guru untuk melakukan tugas yang mewakili sekolah. Setelah surat perintah perjalanan dinas tersebut diterima oleh guru, kemudian guru tersebut akan memberikan surat perintah perjalanan dinas ke bendahara BOS sambil meminta dana sejumlah terkait. Setelah itu, bendahara akan mengeluarkan kuitansi sebagai bukti pengeluaran kas dan guru memberikan tanda tangan sebagai bentuk tanda terima uang. Bukti pengeluaran akan diarsipkan oleh tata usaha administrasi. Lihat Gambar 5.4 Gambar 5.4 Flowchart Pengeluaran Dana Untuk Transport Dinas Guru Sumber : Hasil Wawancara, 2016 e. Ujian Tengah Semester dan Ujian Semester Pengeluaran lainnya yang dilakukan oleh sekolah adalah pengeluaran untuk biaya penggandaan soal yang diperoleh dari dinas pendidikan di Kabupaten. Biaya ini merupakan gabungan dari kelas satu sampai kelas enam, dan juga biaya ini telah menjadi bagian dari komponen biaya di Rencana Keuangan Anggaran Sekolah RKAS. Langkah-langkah dalam melakukan pengeluaran untuk biaya penggandaan soal ujian tengah semester dan ujian semester. Pertama, Kepala Sekolah membuat Rencana Keuangan Anggaran Sekolah RKAS yang mana memasukan komponen biaya penggandaan soal pada RKAS tersebut. Pada saat ujian tengah semester dan ujian semester, panitia kecamatan mengirimkan surat tagihan kepada sekolah terkait dengan penggandaan soal ujian. Setelah surat tersebut diterima, Kepala Sekolah menyuruh bendahara BOS untuk melakukan pembayaran tagihan. Kemudian akan mendapatkan bukti pembayaran berupa nota dan BKP dari panitia Kecamatan yang masing-masing dua rangkap. Setelah itu bendahara akan memasukan pengeluaran ke dalam buku pencatatan. Lihat gambar 5.5 Gambar 5.5 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Penggandaan Soal Ujian Tengah Semester dan Ujian Semester Sumber: Hasil Wawancara, 2016 f. Buku Cetak Siswa Pengeluaran ini dilakukan sekolah untuk menambah koleksi dalam mata pelajaran PKN, bahasa Indonesia, matematika, IPS dan IPA untuk kelas 4 dan 5. Langkah-langkah dalam melakukan pengeluaran dalam pembelian buku cetak siswa adalah pertama, penerbit Erlangga datang ke sekolah menawarkan buku, kemudian kepala sekolah memanggil guru kelas yang bersangkutan untuk melakukan perundingan. Setelah setuju maka kemudian pihak Erlangga mengeluarkan dokumen bukti pemesanan dua rangkap, dimana untuk kepala sekolah satu dan pihak Erlangga satu. Kemudian buku akan dikirim ke sekolah, dan kepala sekolah meminta bendahara untuk mengeluarkan uang sejumlah terkait untuk membayar buku cetak. Kemudian bendahara akan melakukan pencatatan manual di buku, dan pihak Erlangga memberikan BKP sebagai bukti pembayaran. Lihat gambar 5.6 Gambar 5.6 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Pengandaan Buku Penggangan Siswa Sumber : Hasil Wawancara, 2016 g. Biaya Internet dan Telpon Pengeluaran ini merupakan pengeluaran yang rutin dilakukan, karena sifatnya tagihan ini bersifat bulanan yaitu tanggal 20 setiap bulannya. Langkah-langkah dalam melakukan pengeluaran untuk biaya internet dan telepon adalah pertama, kepala sekolah akan meminta uang ke bendahara BOS. Kemudian bendahara akan melakukan pencatatan pada buku, dan kepala sekolah akan melakukan pembayaran ke Telkom. Kemudian, mendapatkan dua nota yaitu telpon dan internet. Nota akan diberikan ke bendahara, dan pengarsipan dilakukan oleh tata usaha administrasiLihat gambar 5.7. Gambar 5.7 Flowchart Pengeluaran Kas Dana BOS Untuk Biaya Internet dan Telepon Sumber : Hasil Wawancara, 2016 2. Deskripsi sistem pengeluaran kas untuk aktivitas-aktivitas yang membuat Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar melakukan pengeluaran kas dengan dana rutin dan subsidi, yaitu: a. Pembayaran Gaji Guru dan Karyawan Tetap Pembayaran gaji ini merupakan pengeluaran rutin yang dilakukan oleh sekolah yaitu setiap bulan pada tanggal 20. Dana yang digunakan untuk pengeluaran gaji merupakan pemasukan dari dana rutin dan juga dari dana subsidi perusahaan. Langkah-langkah dalam melakukan pengeluaran gaji untuk guru dan karyawan tetap adalah pertama, bendahara unit sekolah membuat surat pengajuan dana subsidi yang di tandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, mengetahui yayasan, kemudian komite sekolah akan mengantarkan surat tersebut ke pihak perusahaan pada bagian CSR. Setelah surat tersebut disetujui oleh pihak perusahaan, maka kasir perusahaan akan menghubungi pihak sekolah untuk mengambil dana tersebut di kasir. Setelah dana diambil maka akan diberikan ke bendahara sekolah yang akan membagi porsi gaji sesuai dengan dengan kehadiran dan juga golongan jabatan. Kemudian bendahara akan menerbitkan 4 rangkap slip gaji yang terdiri dari lampiran penghasilan kotor dan 1 lampiran bukti penghasilan bersih. Lampiran penghasilan tersebut akan diserahkan ke kepala sekolah beserta dengan uang gaji yang berupa gabungan antara uang rutin dengan dana subsidi sebanyak jumlah jumlah guru, tata usaha dan juga pramubakti. Kepala sekolah akan membagi gaji yang dilampiri dengan 1 slip penghasilan kotor dan 1 penghasilan bersih kepada guru dan karyawan, sedangkan 3 slip lampiran penghasilan kotor akan dikembalikan ke bendahara unit untuk diarsipkan. Lihat gambar 5.8 Gambar 5.8 Flowchart Pengeluaran Kas Dana Rutin dan Subsidi Perusahaan Untuk Penggajian Sumber : Hasil Wawancara, 2016 b. Biaya Rutin Sekolah Pengeluaran ini merupakan pengeluaran yang rutin dilakukan oleh sekolah seperti pembelian keperluan rumah tangga sekolah. Dalam pengeluaran ini, di biayai dari pemasukan rutin yang di terima oleh sekolah yaitu uang SPP yang langsung di kelola oleh bendahara unit sekolah. Langkah-langkah untuk melakukan pengeluaran rutin adalah pertama, kepala sekolah akan melihat RAPBS yang berkaitan dengan pengeluaran rutin. Kemudian, kepala sekolah akan menunjuk orang yang mengurus keperluan rutin, misalnya seperti keperluan rumah tangga sekolah, maka kepala sekolah menunjuk pramubakti untuk meminta uang ke bendahara. Bendahara sekolah akan memberikan uang, kemudian pramubakti membeli keperluan rumah tangga dan nota yang didapat akan diberikan ke bendahara sekolah. Setelah itu, bendahara akan mencatat pengeluaran berdasarkan nota tersebut pada buku harian kas dan jurnal keluar, kemudian nota tersebut akan diarsipkan oleh bendahara. Lihat gambar 5.9 Gambar 5.9 Flowchart Pengeluaran Kas Dana Rutin Untuk Biaya Rutin Sumber : Hasil Wawancara, 2016 3. Dalam kegiatan operasionalnya SD Xaverius menggunakan dokumen- dokumen terkait penggunaan dana BOS Bantuan Operasional Sekolah, dana rutin, dan dana subsidi perusahaan di SD Xaverius Terbanggi Besar. Berikut adalah dokumen-dokumen tercetak dan elektronik yang digunakan dalam pengeluaran kas dana BOS lihat pada Tabel 5.1 : a. BKP Bukti Kas Pengeluaran Bukti ini merupakan dokumen cetak yang digunakan untuk pengeluaran kas atau pun untuk melengkapi bukti pengeluaran lain, seperti nota dan kuitansi. BKP biasanya dikeluarkan oleh pihak sekolah untuk pengeluaran langsung dengan menggunakan dana BOS. Dalam pengeluaran ini, biasanya dilengkapi dengan materai untuk pengeluaran tersebut Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah sedangkan untuk pengeluaran dibawah nominal tersebut tidak perlu menggunakan materai. Selain itu, BKP juga dapat dikeluarkan oleh pihak diluar sekolah, misalnya seperti pihak penerbit dan juga Dinas Pendidikan Kecamatan. Dalam pelaporan dana BOS ini BKP merupakan bukti yang wajib digunakan oleh pihak sekolah. Untuk dapat dinilai sebagai bukti yang sah, BKP harus dilengkapi dengan atribut seperti; nomor BKP, pihak yang menerima, jumlah nominal, keterangan pembayaran, tanda tangan dan cap dari kepala sekolah, tanda tangan bendahara BOS, tanggal BKP di keluarkan, dan tanda tanngan pihak yang menerima BKP. Untuk BKP yang telah dilampirkan oleh SD Xaverius sudah cukup lengkap, hanya beberapa saja yang masih memiliki kekurangan yaitu pada nomor BKP dan tanda tangan penerima uang. b. Nota Bukti dokumen cetak ini sudah umum digunakan dalam pengeluaran kas. Bukti ini penting untuk menunjang keakuratan dalam penggunaan dana yang telah di lakukan oleh pihak sekolah. Dalam pelaporan dana BOS, bukti nota ini diperoleh dari pihak luar sekolah dan dilengkapi dengan BKP sebagai penunjang bukti nota tersebut. Nota-nota yang dilampirkan dalam laporan dana BOS ini harus dilengkapi dengan tanda tangan ataupun cap dari tempat yang mengeluarkan nota tersebut agar bukti tersebut dapat dinilai sah. c. Kuitansi Bukti dokumen cetak ini merupakan bukti yang umum digunakan sebagai bukti pembayaran. Bukti ini sama seperti nota yang memiliki hal penting untuk menunjang keakuratan dalam penggunaan dana yang telah dilakukan oleh pihak sekolah. Dalam pelaporan dana BOS, bukti kuitansi diperoleh dari pihak luar seperti bendahara unit sekolah. Kuitansi yang dilampirkan harus mempunyai keterangan yang jelas, pihak yang mengeluarkan kuitansi tersebut, tanggal, nominal uang yang dikeluarkan, dan tanda tangan pihak yang bersangkutan. Dalam pelaporan dana BOS ini, kelengkapan atribut kuitansi sudah baik. d. RAPBS Rencana Anggaran dan Pemasukan Belanja Sekolah RAPBS merupakan dokumen cetak yang penting yang mendukung kegiatan di dalam sistem pengeluaran kas. Hal ini karena RAPBS merupakan suatu anggaran yang menjadi pedoman untuk pihak sekolah dalam melakukan pengeluaran kas. RAPBS ini berisi pengeluaran-pengeluaran yang telah direncanakan oleh sekolah di awal tahun ajaran baru. Namun, jika ada pengeluaran yang mendadak maka kepala sekolah dapat mengambil keputusan untuk mengalokasikan biaya yang ada dalam RAPBS dengan biaya yang lebih diperlukan sekolah, tentunya dengan diikuti oleh bukti pengeluaran yang jelas. e. Bukti kesepakatan pembelian Bukti ini merupakan dokumen cetak yang berupa bukti surat keterangan yang ada di dalam pengeluaran penggandaan buku cetak untuk siswa. Bukti ini terjadi ketika adanya kesepakatan antara pihak penerbit dengan pihak sekolah dalam jumlah buku dan nominal yang harus dibayarkan oleh pihak sekolah kepada penerbit. Dalam kegiatan pengeluaran kas, bukti ini menjadi dokumen pendukung untuk BKP yang akan dikeluarkan oleh pihak penerbit. f. Bukti presensi kehadiran guru dan karyawan tidak tetap Bukti ini merupakan dokumen cetak yang berupa presensi kehadiran guru dan karyawan yang tidak tetap di sekolah dasar Xaverius Terbanggi Besar yang diberikan setiap bulan. Bukti ini berguna sebagai dokumen pelengkap untuk menentukan besaran gaji yang diterima oleh guru dan karyawan tidak tetap di sekolah dasar Xaverius. Presensi ini biasanya di pegang oleh satu orang guru yang diberi tugas oleh kepala sekolah. g. Buku catatan harian kas Bukti ini merupakan dokumen cetak yang berupa buku catatan akuntansi yang berisi jurnal tentang transaksi pengeluaran kas yang telah dilakukan oleh pihak sekolah. Buku ini merupakan tanggung jawab dari bendahara BOS yang harus selalu mencatat setiap pengeluaran berdasarkan dari bukti transaksi yang ada. Buku catatan kas ini nantinya akan diserahkan ke tata usaha administrasi untuk dipindahkan ke computer dalam format excel untuk laporan dana BOS setiap triwulan. h. Data pembayaran gaji guru dan karyawan tidak tetap Bukti ini merupakan dokumen elektronik yang berupa data tentang keterangan gaji, uang transport, uang lembur dan tunjungan khusus untuk guru dan karyawan tidak tetap di sekolah dasar Xaverius Terbanggi Besar. Dokumen ini berupa file Microsoft excel yang diisi oleh tata usaha administrasi, dengan melihat pada bukti kehadiran dari guru dan karyawan tidak tetap. i. Data siswa yang menerima bantuan BOS Bukti ini merupakan bukti dokumen elektronik yang berisi daftar nama siswa yang menerima bantuan biaya sekolah dari dana BOS. Data ini terdapat 30 orang siswa yang terdaftar untuk menerima bantuan dana BOS, yang sebelumnya telah di seleksi oleh pihak sekolah. j. Data daftar inventaris peralatan sekolah Bukti elektronik ini merupakan data yang berisi daftar barang inventaris yang dimiliki oleh SD Xaverius Terbanggi Besar. Dalam prakateknya data inventaris peralatan sekolah ini merupakan tanggung jawab salah satu guru yang secara khusus ditunjuk oleh kepala sekolah. Data ini akan di perbaharui oleh petugas setelah sekolah melakukan pembelian peralatan yang baru. Tabel 5.1 Dokumen-Dokumen Terkait Dana BOS dalam Sistem Pengeluaran Kas yang Ada di SD Xaverius Terbanggi Besar Sumber : Wawancara, 2016 Sedangkan untuk dana rutin dan subsidi, berikut adalah dokumen- dokumen tercetak dan elektronik yang digunakan dalam pengeluaran kas lihat pada Tabel 5.2 : a. Nota Bukti dokumen cetak ini sudah umum digunakan dalam pengeluaran kas. Bukti ini penting untuk menunjang keakuratan dalam penggunaan dana yang telah di lakukan oleh pihak sekolah. Nama Aktivitas Dokumen Tercetak Dokumen Elektronik Penggajian guru dan karyawan tidak tetap a. BKP b. Presensi kehadiran a. Data pembayaran gaji karyawan Bantuan siswa yang menerima bantuan BOS a. BKP Pembayaran internet a. BKP b. Nota Pembelian buku a. BKP Dari penerbit b.Dokumen pendukung seperti bukti kesepakatan pembelian Penggandaan soal ujian a. BKP Dari Dinas Kecamatan Pembelian peralatan sekolah a. BKP b. RAPBS c.Dokumen-dokumen pendukung seperti: nota, buku catatan harian kas a. Daftar data inventaris peralatan sekolah Dalam pelaporan dana rutin dan subsidi, bukti nota ini diperoleh dari pihak luar sekolah. Nota-nota yang dilampirkan dalam laporan dana rutin dan subsidi ini harus dilengkapi dengan tanda tangan ataupun cap dari tempat yang mengeluarkan nota tersebut agar bukti tersebut dapat dinilai sah. b. Kuitansi Bukti dokumen cetak pengeluaran kas ini merupakan bukti yang umum digunakan sebagai bukti pembayaran. Bukti ini sama seperti nota yang memiliki hal penting untuk menunjang keakuratan dalam penggunaan dana yang telah dilakukan oleh pihak sekolah. Dalam pelaporan dana rutin dan subsidi, bukti kuitansi dikeluarkan dari pihak sekolah yaitu bendahara unit sekolah. Kuitansi yang dilampirkan harus mempunyai keterangan yang jelas, pihak yang mengeluarkan kuitansi tersebut, tanggal, nominal uang yang dikeluarkan, dan tanda tangan pihak yang bersangkutan. Untuk pelaporan dana rutin dan subsidi, kelengkapan atribut kuitansi sudah baik. c. Data pembayaran gaji karyawan Bukti ini merupakan bukti elektronik yang berisi tentang besarnya gaji pokok setiap guru dan juga karyawan tetap di SD Xaverius Terbanggi Besar. Gaji pokok ini biasanya akan tergantung dengan golongan yang dimiliki oleh guru tersebut. Selain itu, di dalam data pembayaran gaji karyawan ini juga terdapat beberapa elemen- elemen penunjang dalam gaji yang diterima oleh guru, seperti tunjangan yang diterima. Tabel 5.2 Dokumen-Dokumen Terkait Dana Rutin dan Subsidi dalam Sistem Pengeluaran Kas yang Ada Di SD Xaverius Terbanggi Besar Nama Aktivitas Dokumen tercetak Dokumen Elektronik Penggajian untuk guru dan karyawan tetap a. Slip penggajian a. Daftar gaji guru dan karyawan Biaya rutin a. Nota b. Kuitansi Sumber: Wawancara, 2016

B. Analisis Data Untuk Kualitas Informasi yang Dihasilkan Oleh Dana BOS

Pengeluaran kas yang dilakukan oleh sekolah khususnya yang bersumber dari dana BOS selalu berpedoman dari petunjuk teknis penggunaan dana BOS yang diwujudkan dalam RKAS Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah. Fungsi dari dana BOS secara khusus untuk pemenuhan 8 delapan standar pendidikan Nasional. Delapan standar pendidikan Nasional yang ada dalam RKAS adalah berikut adalah 1. Pengembangan Kopetensi Lulusan 2. Pengambangan Standar Isi 3. Pengembangan Standar Proses 4. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Pengembangan Sarana Prasarana 6. Pengembangan Standar Pengelolaan 7. Pengembangan Standar Pembiayaan 8. Pengembangan Implementasi dan Implementasi Penilaian. Selain itu, biaya belanja lainnya seperti belanja pegawai guru tidak tetap, belanja barang meliputi alat tulis kantor dan belanja daya dan jasa langganan telpon dan internet. Dana BOS ini dibagikan sebanyak 4 empat triwulan, yang mana di bulan pertama untuk mengurus pencairan dana BOS saja, kemudian dua bulan berikutnya untuk pencatatan transaksi dan pelaporan laporan keuangan ke Dinas Pendidikan. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab umum yang bertugas untuk mengelola keuangan dana BOS, sedangkan bendahara BOS bertugas sebagai pencatat manual dan tempat pengambilan uang, serta bukti pengeluaran kas untuk setiap transaksi yang terjadi, dan bagian tata usaha administrasi yang mengurus untuk pengetikan laporan manual ke computer dan juga pengarsiapan. Untuk mengetahui kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan, akan di jelaskan sebagai berikut: 1. Relevance Laporan BOS triwulan IV telah dibuat berdasarkan fakta atau kejadian yang ada. Kejadian tersebut berasal dari transaksi-transaksi yang terjadi selama triwulan IV yaitu dari bulan Oktober, November, dan Desember. Setiap transaksi yang terjadi selalu dilampiri dengan bukti pengeluaran dan pembayaran yang terkait, seperti kuitansi, nota pembayaran, dan BKP Bukti Pengeluaran Kas. Dalam hal ini bendahara diberikan kewajiban untuk bertanggungjawab dalam menjaga kelengkapan bukti pengeluaran yang telah dilakukan. Selama triwulan IV SD Xaverius telah melakukan berbagai pengeluaran diantaranya; untuk bantuan dana siswa kurang mampu, yang mana sekolah melalui dana BOS memberikan subsidi dana sebesar tiga juta rupiah setiap bulannya langsung dibayarkan ke bendahara unit sekolah. Kemudian, untuk pembelian peralatan sekolah, menggaji guru tidak tetap, pembelian ATK dan fotocopy penggandaan arsip, biaya pembelian buku cetak siswa, pembayaran akomodasi pelatihan dan kegiatan, biaya langganan telepon, dan biaya konsumsi guru. Selanjutnya, semua bukti yang terjadi selama triwulan IV tersebut dicatat dalam buku secara manual sesuai dengan tanggal transaksinya. Bendahara selalu melakukan pencatatan dari setiap bukti transaksi yang ada, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam mempertanggungjawaban penggunaan dana kepada kepala sekolah. Selain itu dalam pencatatannya untuk pengeluaran kas, di sekolah Xaverius juga telah dilakukan secara computer isasi, yang mana pencatatan ini untuk merekap pencatatan yang telah dilakukan secara manual di buku. Kemudian, dalam melakukan setiap pengeluaran dengan menggunakan dana BOS selalu berpedoman pada RKAS Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah yang telah dibuat saat mengajukan dana BOS di awal tahun terkait. Namun, jika ada pengeluaran mendadak yang sebelumnya tidak dicantumkan di RKAS maka pengeluaran tersebut akan di lihat dulu kepentingannya, jika sangat diperlukan sekolah maka kepala sekolah akan mengambil keputusan dengan melihat komponen pengeluaran di RKAS, jika ada pengeluaran yang dapat diubah maka pengeluaran dapat dilakukan dan harus di sertakan bukti pembayarannya. Penyusunan laporan dana BOS telah di sesuaikan dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini berguna untuk menyamakan format penyajian laporan secara umum. Maka setiap pengeluaran harus mempunyai bukti yang sah, memberikan manfaat, transparan, dan sesuai dengan RKAS yang telah dibuat. Pemerintah kabupaten selaku sebagai pemeriksa setiap laporan BOS untuk tingkat kabupaten, telah memastikan bahwa laporan BOS sekolah Xaverius telah disajikan dengan tepat dan benar. Selain itu untuk menunjukkan keterkaitan antar kejadian juga dapat dilihat pada laporan BOS ini. Seperti pengeluaran untuk penetapan gaji guru dan karyawan tidak tetap yang setiap bulannya berbeda karena tergantung dari jumlah kehadiran mereka, kemudian pengeluaran untuk peralatan seperti pembelian laptop, dan kebutuhan lain yang sifatnya tidak rutin. Pengeluaran-pengeluaran ini yang tentunya akan membantu kepala sekolah untuk membuat keputusan yang berguna dalam penyusunan RKAS di tahun berikutnya. Pengeluaran untuk tahun berikutnya akan berbeda, seperti di tahun 2017 guru dan karyawan tidak tetap sudah tidak ada lagi, juga untuk peralatan seperti laptop tentu tidak akan membeli lagi di tahun depan karena memiliki masa manfaat yang cukup lama. 2. Timeliness Ketepatan informasi yang berkaitan dengan transaksi sehari-hari dikendalikan oleh bendahara, dimana semua transaksi uang keluar dan bukti yang berkaitan langsung diurus oleh bendahara. Untuk triwulan IV ini bendahara telah melakukan pencatatan sesuai dengan bukti yang ada, sehingga jika sewaktu-waktu kepala sekolah meminta untuk melihat pengeluaran yang telah dilakukan, bendahara sudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat pada buku catatan dan juga bukti yang disimpan oleh bendahara. Kemudian untuk bagian tata usaha administrasi, bagian ini memiliki tugas untuk mengarsipkan bukti- bukti pengeluaran dan juga memindahkan catatan buku kas ke komputer dengan menggunakan Microsoft Excel. Bagian ini memiliki peranan penting dalam pengumpulan laporan karena bagian tata usaha administrasi memiliki tugas untuk mengurus kelengkapan laporan-laporan yang harus dikumpulkan ke Dinas. Kemudian, dalam pelaporan dana BOS ini tidak memiliki aturan baku yang mengikat, terutama untuk pelaporan ke Dinas Pendidikan Terbanggi Besar. Namun, beberapa sekolah yang ada di Terbanggi Besar membuat sebuah kesepakatan antar sekolah dasar, yaitu untuk triwulan IV penyelesaian laporan di sekolah disepakati tanggal 10 di bulan selanjutnya yiatu bulan Januari, dan tanggal 11-13 harus sudah diserahkan ke Kecamatan. Dalam pengerjaan laporan BOS ini yang bertanggung jawab adalah bagian tata usaha administrasi, yang bertugas untuk meng input ke dalam format yang telah disesuaikan dengan petunjuk teknis penyusunan laporan dan BOS. Selama triwulan IV, tata usaha telah menyelesaikan beberapa proses untuk menyusun laporan BOS seperti membuat realisasi penggunaan tiap jenis anggaran, buku kas umum bulan Oktober, November dan Desember, buku pembantu kas bulan Oktober, November, dan Desember, buku pembantu Bank bulan Oktober, November, dan Desember, buku pembantu Pajak bulan Oktober, November, dan Desember, rekapitulasi penggunaan dana BOS, dan pengarsipan dokumen. Setelah itu, pada tanggal 10 Januari 2017 laporan diserahkan ke kepala sekolah selaku sebagai penanggung jawab, untuk diperiksa. Setelah diperiksa jika tidak ada kesalahan maka kepala sekolah akan memberikan tanda tangan dan cap sekolah, kemudian diikuti oleh bendahara yang juga memberikan tanda tangan. Pelaporan ke Dinas Pendidikan sekolah Xaverius menyerahkan laporan BOS pada tanggal 12 Januari 2017 dan belum melebihi batas dari pelaporan yang telah disepakati. 3. Accuracy Semua pengeluaran kas yang dilakukan dengan menggunakan dana BOS terpusat pada bendahara. Hal ini merupakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah untuk memudahkan dalam penggunaan dana. Selain itu, dalam setiap pengeluaran uang yang dilakukan, bendahara akan menggunakan kuitansi sebagai bukti pengeluaran kas yaitu untuk pengeluaran konsumsi rutin guru dan pegawai setiap bulannya. Kemudian, bukti pengeluaran lainnya yang digunakan adalah BKP Bukti Kas Pengeluaran yang digunakan untuk pengeluaran tersebut Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah atau untuk pengeluaran yang jumlahnya besar. Bukti yang lainnya yang digunakan adalah nota pembayaran, nota ini merupakan bukti yang dikeluarkan oleh pihak yang memberikan jasa. Misalnya, seperti pihak Telkom untuk langganan internet, dan pihak Erlangga untuk buku cetak. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan dalam petunjuk teknis penggunaan dana BOS, agar setiap pengeluaran yang dilakukan selalu dilengkapi dengan bukti pengeluaran yang sah. Selama