Manfaat praktis .1 Manfaat Hasil Penelitian

1.5 Tinjauan Pustaka

Penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu telah dibahas dalam berbagai tulisan, di antaranya Adriani M 2009, Marwanto 2011, Fillaili 2007, Anggraini 2005, Indriyati 2007, dan Kurniawan 2009. Adriani M 2009, dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu-lagu Ungu” menyebutkan bahwa lirik lagu Ungu tidak hanya didominasi oleh gaya bahasa personifikasi dan hiperbola tetapi juga asonansi, aliterasi, repetisi, pleonasme, simploke, inversi, klimaks, antitesis, dan sinekdok pars pro toto. Marwanto 2011, dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu ST12” menyebutkan bahwa ada sepuluh gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu ST12, yaitu gaya bahasa repetisi, personifikasi, inversi, tautologi, sinestesia, sinisme, hiperbola, metafora, paradoks, dan simile. Penelitian lain yang serupa dengan penelitian yang dilakukan penulis juga pernah dilakukan oleh Fillaili 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Lagu Permainan Rakyat Madura”, Anggraini 2005 dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Bahasa Lirik Lagu Remaja Studi Kasus pada Lirik-lirik Lagu Jamrud”, Indriyati 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Bahasa Personifikasi pada Lirik Lagu Radja dan Tinjauan Aspek Gramatikal Pengacuan Demonstratif”, dan Kurniawan 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral Lagu-lagu Slank dalam Album Anti Korupsi Tinjauan Semiotik”. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian-penelitian yang tersebut di atas adalah sama-sama meneliti tentang penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu. Perbedaannya terdapat pada sumber data yang diteliti. Penulis meneliti lirik lagu Kerispatih, sedangkan penelitian-penelitian sebelumnya berorientasi pada lirik lagu Ungu, ST 12, Jamrud, Radja, dan Slank.

1.6 Landasan Teori

Teori-teori mengenai hal yang berkaitan dengan gaya bahasa dan lirik lagu yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa sumber, yaitu Tarigan 1985, Keraf 2004 dan 1984, Djohan 2005, Aminuddin 1995, KBBI 2005, Kosasih 2002, Najid 2003, dan Ardiani M 2009. Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum Dale dalam Tarigan, 1985: 5. Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja Warriner dalam Tarigan, 1985: 5. Menurut Tarigan 1985: 6, gaya bahasa dibagi menjadi empat golongan, yaitu a gaya bahasa perbandingan, b gaya bahasa pertentangan, c gaya bahasa pertautan, dan d gaya bahasa perulangan. Uraian tentang gaya bahasa tersebut adalah sebagai berikut:

1.6.1 Gaya Bahasa Perbandingan

Gaya bahasa perbandingan dikelompokkan menjadi sepuluh jenis gaya bahasa, yaitu perumpamaan, metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis atau antisipasi, dan koreksio atau epanortesis Tarigan, 1985: 9. Berikut salah satu contoh gaya bahasa perbandingan.