Metode yang Digunakan dalam Setiap Tahap Penelitian

bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti Sudaryanto, 1993: 13. Teknik metode agih yang digunakan penulis adalah teknik ganti dan teknik pengontrasan. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaaan tertentu Verhaar dalam Kesuma, 2007: 58. Teknik pengontrasan adalah teknik analisis data dengan mengontraskan satuan kebahasaan data tertentu dengan kata lain Subroto dalam Kesuma, 2007: 69. Perhatikan contoh-contoh berikut. 8 Anak saya telah menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Bahasa Indonesia FPBS-IKIP Bandung =lulus atau berhasil. 9 Pemuda itu menumpahkan segala isi hati dan segala harapan kepada gadis desa itu =cinta. Tarigan, 1985: 31 Contoh 8 dan 9 kalimat yang dicetak miring dapat diganti dengan satu kata saja sehingga lebih efisien. 10. Bahan-bahan nuklir dapat dipakai untuk kesejahteraan umat manusia tetapi dapat juga memusnahkannya. 11. Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat pemersatu tetapi dapat juga sebagai alat pemecah belah. Tarigan, 1985: 63 Contoh 10 dan 11 menunjukkan adanya hal yang bertentangan kontras, yaitu kesejahteraan dan memusnahkanya serta alat pemersatu dan alat pemecah belah. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan fonetis dan metode padan ortografis. Metode padan fonetis adalah metode padan yang alat penentunya berupa organ pembentuk bahasa atau organ wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi. Metode ortografis adalah metode padan yang alat penentunya berupa bahasa tulis Kesuma, 2007: 48-49. Teknik metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah unsur penentu adalah teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya Sudaryanto dalam Kesuma, 2007: 51. Sesuai jenis metode padan yang digunakan, maka teknik pilah unsur penentu yang digunakan adalah daya pilah fonetis dan daya pilah ortografis. Perhatikan contoh berikut. 12 Muka muda mudah muram tiada siaga tiada biasa jaga harga tahan raga Tarigan, 1985: 182 Pada contoh 12 ada pengulangan bunyi vokal a, i, dan u. 13 Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di Tanah air kita ini. 14 Saya selalu membawa buah tangan untuk buah hati saya kalau saya pulang dari luar kota. Tarigan, 1985: 125 dan 185 Contoh 13 dan 14 menunjukkan adanya alat penentu berupa bahasa tulis, yaitu mulut serta buah tangan dan buah hati. Pada contoh 13 yang mengandung gaya bahasa sinekdoke pars pro toto, kata mulut berarti masyarakat bangsa ini. Kata mulut sebagai penyebutan nama sebagian untuk nama keseluruhan. Pada contoh 14 yang mengandung gaya bahasa antanaklasis, frase buah tangan dan frase buah hati mengalami pengulangan kata yang sama, yaitu kata buah. Akan tetapi, maknanya tidak sama. Buah tangan yang berarti „oleh-oleh‟, sedangkan buah hati yang berarti „anak‟. Pada tahap penyajian hasil analisis data, penulis menggunakan metode penyajian hasil analisis data secara informal dan secara formal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa Sudaryanto, 1993: 145. Penulis menggunakan kata-kata biasa untuk menyajikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga pembaca dapat langsung memahami. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data dengan kaidah Kesuma, 2007: 73. Kaidah yang dimaksud dapat berupa tabel, diagram atau gambar. Penulis menggunakan tabel untuk menyajikan rangkuman hasil penelitian.

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian masalah yang dibahas penulis adalah Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Latar belakang masalah menguraikan tentang alasan penulis melakukan penelitian ini beserta ruang lingkup permasalahan. Rumusan masalah menguraikan tentang masalah-masalah yang menjadi permasalahn dalam penelitian ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan tujuan penelitian ini. Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan pustaka membahas tentang pustaka yang mempunyai kaitan dengan penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu. Landasan teori menyampaikan teori yang digunakan sebagai landasan teori. Metode penelitian menjelaskan tentang teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Sistematika penyajian menguraikan tentang urutan hasil penelitian. Bab II berisi pembahasan tentang jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih. Bab III berisi pembahasan tentang fungsi gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu tersebut. Bab IV berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil analisis data dan saran untuk peneliti. 21

BAB II JENIS-JENIS GAYA BAHASA

YANG DIGUNAKAN DALAM LIRIK LAGU BAND KERISPATIH

2.1 Pengantar

Telah dijelaskan bahwa gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi empat macam, yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan. Menurut penelitian yang dilakukan penulis, satu lirik lagu Band Kerispatih bisa mengandung beberapa gaya bahasa yang berbeda, mulai dari gaya bahasa perbandingan sampai gaya bahasa perulangan. Ini menggambarkan bahwa lagu-lagu Kerispatih sangat bervariasi dalam hal penyampaian maksud lagu. Pada bab ini, penulis akan menguraikan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lirik- lirik lagu Kerispatih. Daftar lirik lagu yang diteliti sudah disebutkan pada bab I. Berdasarkan lirik lagu yang sudah ditentukan, berikut pembahasannya satu per satu. 2.2 Gaya Bahasa Perbandingan 2.2.1 Metafora Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang implisit tanpa menggunakan kata seperti atau sebagai Tarigan, 1985: 242. Gaya bahasa ini terdapat pada lagu “Kejujuran Hati”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, dan “Tak Mungkin Lagi”. 1 “..Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tahu isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir”