Pleonasme Gaya Bahasa Perbandingan .1 Metafora

pleonasme terdapat pada pernyataan mencintaiku aku dan semua hatiku. Di situ terlalu banyak penggunaan kata aku dan ku. Lebih baik, aku dan semua hatiku tidak perlu dipakai. Makna lagu pun tidak berkurang walau ada pengurangan kata. Maksud pleonasme mencintaiku aku dan semua hatiku adalah menyatakan tentang diri. 2.3 Gaya Bahasa Pertentangan 2.3.1 Oksimoron Oksimoron adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama Keraf dalam Tarigan, 1985: 63. Gaya bahasa oksimoron terdapat pada lagu “Kejujuran Hati” dan “Tak Mungkin Lagi”. 16 ...Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku... Pada penggalan lirik lagu “Kejujuran Hati” tersebut di atas, gaya bahasa oksimoron terdapat pada kalimat ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah kau merinukanku. Pihak yang satu mempunyai rasa rindu, tapi pihak yang lain tidak memiliki rasa rindu seperti yang dialami pihak yang satu. Dengan kata lain, rasa rindu hanya dialami oleh satu pihak. Maksud oksimoron ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah kau merinukanku adalah „rindu yang bertepuk sebelah tangan‟. 17 “...Ku maafkan semua ini Walau tak ingin lagi ku melihatmu ...” Penggalan lirik lagu “Tak Mungkin Lagi” di atas mengandung gaya bahasa oksimoron. Di satu sisi pencipta lagu mau memaafkan kesalahan kekasihnya, tapi di sisi yang lain ia sudah tidak mau lagi bertemu dengan kekasihnya. Maksud oksimoron ku maafkan semua ini walau tak ingin lagi ku melihatmu adalah „kekecewaan‟.

2.3.2 Hiperbola

Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya Tarigan, 1985: 55. Hiperbola terdapat pada lagu “Lagu Rindu”, “Tapi Bukan Aku”, dan “Tak Mungkin Lagi”. 18 Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya... Pada penggalan lirik lagu “Lagu Rindu” tersebut, gaya bahasa hiperbola terdapat pada kalimat aku ingin melukis sinarmu di hatinya. Kalimat tersebut berlebihan karena hati bukanlah media untuk melukis. Maksud hiperbola aku ingin melukis sinarmu di hatinya adalah keinginan besar. 19 ...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya... Pada penggalan lagu “Tapi Bukan Aku” di atas, gaya bahasa hiperbola terdapat pada frase sejuta kata maaf. Hal ini dikatakan berlebihan karena terlalu banyak kata maaf