Analisis Masalah. Aturan Penjadwalan

17

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam penelitian ini akan membahas mengenai cara kerja dari algoritma Simulated Annealing SA untuk menanggani proses penjadwalan kelas mata kuliah di PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang akan ditangani meliputi data dosen, data mata kuliah dengan bobot sks- nya, data ruang kelas, data waktu, dan hari. Sistem ini akan diimplementasikan menggunakan sebuah aplikasi dengan bahasa pemrograman Java dan Mysql sebagai database penyimpanannya.

3.1.1. Analisis Masalah.

Kegiatan belajar mengajar di PGSD dilaksanakan pada hari senin sampai jumat 5 hari, untuk setiap harinya dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 19.00. 1 sks mata kuliah teori mendapatkan 1 jam pertemuan. Terkecuali mata kuliah praktikum 1 sks mendapat 2 jam pertemuan, untuk sks selanjutnya tetap akan mendapatkan 1 jam. Proses penyusunan penjadwalan mata kuliah di PGSD diawali dengan pemaketan mata kuliah pada tiap semester. Kemudian masing-masing kelas mata kuliah ditugaskan kepada dosen yang kompeten mengajar pada mata kuliah tersebut. Selanjutnya, kelas mata kuliah dijadwalkan pada hari, waktu, dan ruang kelas yang tersedia dengan mempertimbangkan kesedian waktu dan kuota dosen mengajar. Selanjutnya, dosen luar akan diprioritaskan untuk mendapatkan waktu dan hari mengajar yang diinginkan. Hasil akhir yang diinginkan adalah jadwal kelas mata kuliah selama satu semester ganjilgenap yang tersusun secara baik berdasarkan waktu, hari, dan ruang kelasnya.

3.1.2. Aturan Penjadwalan

Untuk mendapatkan sebuah jadwal mata kuliah yang optimal dibutuhkan batasan-batasan atau aturan dalam membuat penjadwalan. Jika semua aturan yang ditentukan dapat terpenuhi maka penjadwalan mata kuliah tersebut dapat dikatakan optimal. Berikut ini adalah batasan- batasan hard constraints dan soft constraints yang akan diterapkan dalam membuat penjadwalan di PGSD: A. Batasan yang tidak boleh dilanggar Hard Constraints. 1. Tidak terjadi bentrok ruang kelas, karena tidak mungkin 1 ruang kelas digunakan 2 kelas mata kuliah pada waktu bersamaan. 2. Tidak terjadi bentrok Dosen. Karena tidak mungkin ada dua mata kuliah yang berbeda diselenggarakan bersamaan oleh satu dosen. 3. Tidak terjadi bentrok rombongan belajar, dalam tingkat semester yang sama. 4. Dalam 1 hari, dosen mengajar tidak melebihi dari 3 kali pertemuan. 5. Dosen luar mendapatkan prioritas dibandingkan dengan dosen tetap dalam waktu dan hari mengajar. Jadi dosen luar bisa menentukan hari dan jam mengajar. 6. Setiap dosen tidak boleh mengajar melebihi 20 sks. B. Batasan yang sebaiknya tidak dilanggar, tapi jika terlanggar masih dianggap valid Soft Contraints. 1. Dalam 1 hari, rombongan belajar tidak boleh dijadwalkan lebih dari 3 untuk menghindari mahasiswa kuliah 4 pertemuan dalam 1 hari.

3.2 Pemodelan Simulated Annealing untuk Penjadwalan Kelas Matakuliah.