Teori Penjagaan Gerbang Gatekeeper Theory

Peristiwa atau realitas yang sama dapat dibingkai secara berbeda oleh masing-masing media Sobur, 2001 : vi hal ini terkait dengan visi, misi, dan ideologi yang dipakai oleh masing-masing media. Sehingga kadang kala dari hasil pembingkaian tersebut dapat diketahui bahwa media lebih berpihak kepada siapa jika yang diberitakan adalah seorang tokoh, golongan atau kelompok tertentu. Keberpihakan pemberitaan media terhadap salah satu kelompok atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung pada etika, moral dan nilai-nilai. Aspek-aspek etika, moral dan nilai-nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian dari integral dan tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi suatu realitas. Media menjadi tempat pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat.

2.1.5 Teori Penjagaan Gerbang Gatekeeper Theory

Framing bukan hanya berkaitan dengan skema individu wartawan melainkan peranan dalam beberapa fungsi. Gatekeeper bisa juga menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” gate bagi keluarnya informasi yang lain. Gatekeeper sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan baik buruknya dampak pesan yang disebarkannya pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi atau pemalang pintu ini Nurudin, 2003 : 110. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Fishman, ada kecenderungan studi bagaimana proses produksi berita dilihat, salah satunya adalah pandangan seleksi berita selectivity of news seringkali melahirkan teori seperti gatekeeper. Intinya, proses produksi berita adalah proses seleksi. Seleksi ini dari wartawan di lapangan yang akan memilih mana yang penting dan mana yang tidak, mana peristiwa yang diberitakan dan mana yang tidak. Setelah berita itu masuk ke tangan redaktur, akan diseleksi lagi dan disunting dengan menekankan bagian mana yang perlu dikurangi dan bagian mana yang perlu ditambah. Pandangan ini mengandaikan seolah-olah ada realitas yang benar-benar riil yang ada di luar diri wartawan. Realitas yang riil itulah yang akan diseleksi oleh wartawan untuk kemudian dibentuk dalam sebuah dalam sebuah berita Eriyanto, 2004 : 100. Peranan penjaga gerbang atau gatekeeper menurut John R. Biittner dalam buku Nurudin 2003:115 adalah: 1 Menyiarkan informasi pada kita. 2 Untuk membatasi informasi yang kita terima dengan mengedit informasi ini sebelum disebarkan pada kita. 3 Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan pandangan lain. 4 Untuk menginterpretasikan informasi. Terlepas dari konsep gatekeeping, isi berita yang ada media mungkin saja diperoleh dengan cara dicari, dipesan sebelumnya atau penemuannya direncanakan secara sistematis. Kadang-kadang berita harus diolah atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dibentuk oleh redaksi. Pembentukan berita semacam itu seperti halnya penyeleksian berita, tidak dilakukan secara acak dan bersifat subjektif. Pembuatannya disesuaikan dengan pola interpretasi dan relevansinya dengan berbagai institusi birokratis yang menjadi sumber berita yang menjadi sumber berita atau yang menangani peristiwa tersebut. Menurut Fishman 1982 dalam McQuail, apa yang diketahui atau dapat diketahui oleh media tergantung pada kemampuan mengumpulkan informasi dan sumber-sumber dari agen-agen pencari berita media tersebut McQuail, 1996 : 163. Gatekeeper keberadaannya sama pentingnya dengan peralatan mekanisme yang harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya Nurudin, 2003 : 30.

2.1.6 Kriteria Umum Nilai Berita