Proses Perangkat Fungsi Kontrol Sosial

khas sehingga isu tertentu tersebut mendapatkan alokasi yang lebih besar dari pada isu-isu yang lain. Sehingga jelas berdasarkan Gitlin dalam Eriyanto, dengan framing jurnalis memproses berbagai informasi yang tersedia dengan jalan mengemasnya sedemikian rupa dalam kategori kognitif tertentu dan disampaikan kepada khalayak Eriyanto, 2002 : 69. Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaiman realitas dibingkai media. Dengan demikian realitas dapat dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen tersebut menandakan bagaimana peristiwa itu ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas, bagaimana media membangun, menyuguhkan, mempertahankan dan memproduksi suatu peristiwa kepada pembacanya Eriyanto, 2002 : vi.

2.1.8 Proses

Framing Robert N. Entman Menurut Entman ada dua dimensi besar dalam framing yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan tertentu aspek-aspek tertentu dari realitas. Dalam seleksi isu aspek ini berhubungan dengan pmilihan fakta, dari realitas yang kompleks dan beragam, aspek mana yang akan diseleksi untuk ditampilkan. Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian berita yang dimasukkan included, tetapi ada juga berita yang dikeluarkan excluded. Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memilih aspek tertentu dari suatu isu. Sedangkan dalam sapek penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dalam prakteknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, dan menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana yaitu penempatan yang mencolok menempatkan di headline depan atau belakang, pengulangan, pemakaian grafis, untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari kontruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak Eriyanto, 2002 : 186-187.

2.1.9 Perangkat

Framing Robert N. Entman Analisis framing yang akan digunakan dalam penelitian ini memakai model yang diperkenalkan oleh Robert N. Entman. Model ini berasumsi bahwa framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat didefinisikan : membuat informasi terlihat lebih jelas, lebih bermakna, atau mudah diingat oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. khalayak, lebih terasa dan tersimpan dalam memori dibandingkan yang disajikan secara biasa Eriyanto, 2002 : 188. Dalam model ini berita timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi mental yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun pengertian mengenai peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora, konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita. Oleh karena itu frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, cita, dan gambar tertentu yang member makna tertentu dari teks berita. Dalam pendekatan ini perangkat framing terdiri dari empat elemen. Pertama; Define Problems pendefinisian masalah, Kedua; Diagnose Causes memperkirakan masalah atau sumber masalah, Ketiga; Make Moral Judgement membuat keputusan moral, dan Keempat; Treatment Recommendation menekankan penyelesaian. Eriyanto, 2002:188-189. 1. Define Problems Pendefinisian Masalah Adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing, elemen ini merupakan master frame atau bingkai yang paling utama. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dapat dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda, dan bingkai yang berbeda akan menyebabkan realitas bentukan yang berbeda. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Diagnose Causes Memperkirakan Penyebab Masalah Merupakan elemen framing untuk membingkai siapa saja yang dianggap aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, tetapi bisa juga berarti who. Peristiwa ini dipahami dengan menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. 3. Make a Moral Judgement Membuat Pilihan Moral Adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. 4. Treatment Recommendation Menekankan penyelesaian Elemen ini dipakai unutk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat bergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah Eriyanto, 2002 : 189-191. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. SKEMA ROBERT N. ENTMAN Teknik Framing

2.2 Kerangka

Berpikir Pembentukan realitas adalah suatu kerja perusahaan media lewat seorang wartawan yang dalam kenyataannya realitas tersebut tidak langsung tersedia dengan sebuah kemasan yang sesuai. Hal ini terjadi karena wartawan dengan ideologi dari perusahaan media tempat mereka bekerja itulah yang telah membentuk suatu berita itu dengan cara mengurutkan, membuat teratur, manjadi mudah untuk dipahami dengan memilih aktor-aktor dan sumber-sumber yang diwawancarai, sehingga dapat dikonsumsi oleh khalayak. Dalam keberadaannya, sebuah berita dapat mencerminkan sebuah realitas atau bahkan tidak sama sekali menggambarkan realitas yang telah direkamnya. Sehingga berita yang ada di media dapat memberikan suatu realitas yang telah Treatment Recommendation Saran penanggulangan masalah Problem Identification Peristiwa dilihat seperti apa ? Casual Interpretation Siapa penyebab masalah Moral Evaluation Penilaian atas penyebab masalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.