20
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan
daya tarik. Untuk mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau mendapat simpati dari kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk
membuka hubungan dengan suatu merek, maka konsumen harus menyukai dahulu merek tersebut.
2.2.6 Loyalitas Merek Brand Loyalty
Mowen dan Minor 1998 dalam Indrayani 2004:169 menggunakan definisi loyalitas merek dalam arti kondisi dimana
konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya
dimasa mendatang. Definisi ini didasarkan pada pendekatan keperilakuan dan pendekatan sikap. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan bahwa
loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di dalamnya
sedang pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang membeli berulang-ulang. Dengan demikian pendekatan sikap termasuk di
dalamnya. Loyalitas merek brand loyalty merupakan suatu konsep yang
sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup.
Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang
merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Aaker 1996:8
mendefinisikan brand loyalty sebagai “A measure of the attachment that a costumer has a brand“. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan
antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan.
Mowen 2002:109 mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan
proporsi pembelian. Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya
pemasaran perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru.
Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Dan dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa
membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Keuntungan lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat
untuk merespons gerakan pesaing. Kategori loyalitas merek diungkapkan oleh Jacoby do Chesnut
1978 dalam Indrayani 2004:169 sebagai berikut: a.
Loyalitas merek utama yang sesungguhnya, loyalitas pada merek tertentu yang menjadi minatnya,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
b. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya, termasuk merek utama.
c. Pembelian ulang merek utama dari nonloyal, dan
d. Pembelian secara kebetulan merek utama oleh pembeli-pembeli loyal
dan non loyal merek lain. Menurut Dharmmesta 1999 dalam Indrayani 2004:169
menyatakan: Kosumen yang loyal merek dapat diidentifikasi berdasarkan pola pembeliannya, seperti runtutan, pembelian atau proporsi pembelian.
Loyalitas merek harus dikembangkan mencakup semua aspek psikologis secara total agar tidak mudah berubah, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif
dan tindakan. Pembelian ulang yang terus menerus pada merek yang sama, atau
dengan kata lain adalah tindakan seseorang yang membeli merek, perhatian hanya pada merek tertentu, dan tidak mencari informasi
berkaitan dengan merek tersebut, dengan indikator sebagai berikut Wijayanti 2009:11
a Melanjutkan penggunaan adalah tetap menggunakan produk tersebut
karena sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen b
Rekomendasi pada orang lain adalah merekomendasikan pada orang lain untuk menggunakan suatu produk.
c Ketahanan untuk tidak pindah ke produk atau merek lain adalah tidak
tergoda untuk pindah ke produk lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.2.6 Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek