Uji Normalitas Evaluasi Model One-Step Approach to SEM

53 empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Tabel 4.13. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 - 0,024 - 0,051 X12 4 7 - 0,751 - 1,593 X13 3 7 - 0,141 - 0,299 X21 3 7 - 0,369 - 0,782 X22 3 7 - 0,059 - 0,125 X23 3 7 0,493 1,047 X31 2 7 - 0,143 - 0,303 X32 3 7 - 0,783 - 1,660 X33 3 7 - 0,873 - 1,851 Y1 3 7 0,136 0,289 Y2 2 7 0,690 1,463 Y3 3 7 0,108 0,229 Multivariate 7,594 2,153 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 yaitu 2,153 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Evaluasi Model One-Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM. Digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural Base Model MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Customer Satisfaction, Customer Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model Brand Char. Company Char. 1 Brand Trust d_ar 1 d_as 1 X11 er_7 1 1 X12 er_8 1 X21 er_1 1 1 X22 er_2 1 Customer Char. d_ap X31 er_4 X32 er_5 1 1 1 1 Brand Loyalty d_cl Y1 er_10 Y2 er_11 1 1 1 1 Y3 er_12 1 X13 er_9 1 X23 er_3 1 X33 er_6 1 Sumber : Data Diolah Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model CminDF 0,969 ≤ 2,00 baik Probability 0,536 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,929 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 1,005 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56

4.3.7. Analisis Unidimensi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN ATAS MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK (Study Kasus Obat Anti Nyamuk Merek Baygon Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)

0 3 83

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK Analisis Pengaruh Evaluasi Merek, Kepuasan Pelanggan Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Yang Dimediasi Hubungan Merek (Studi Pada Konsumen Pro

0 5 19

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN ATAS MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK Analisis Pengaruh Kepercayaan atas Merek Terhadap Ekuitas Merek (Study Kasus Obat Anti Nyamuk Merek Baygon Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kepercayaan atas Merek Terhadap Ekuitas Merek (Study Kasus Obat Anti Nyamuk Merek Baygon Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 5

PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KUALITAS YANG DIRASA TERHADAP LOYALITAS MEREK FLORIDINA ORANGE DI SURABAYA

0 6 25

Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada pelanggan starbucks di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada pelanggan starbucks di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada pelanggan starbucks di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 29

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN , KEPERCAYAAN MEREK , CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PEMAKAIAN SHAMPO PANTENE DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 1 12

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PELANGGAN OBAT NYAMUK BAYGON DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI

0 0 20