Jenis Data Teknik Pengumpulan Data

5.2.2 Jenis Data

5.2.2.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan data hasil belajar siswa kelas VA SDN Tambakaji 04 yang diambil dari pemberian tes pada setiap akhir pertemuan dalam siklus berupa kemampuan siswa memahami materi pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran TPS. 5.2.2.1 Data Kuantitatif Data kualitatif yang didapatkan dari hasil selama tindakan berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa, lembar keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran IPA menggunakan Model TPS. Catatan lapangan yang mengamati siswa serta guru selama pembelajaran berlangsung menggunakan model TPS. Serta foto yang diambil selama pembelajan berlangsung.

5.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan teknik non tes, sebagai berikut : 5.3.3.1 Teknik Tes Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematik dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat” Arikunto, 2006:32. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaanya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu Poerwanti, 2008:1.5 Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam RPP dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes yang akan dilakukan adalah tes tertulis yang akan dilaksanakan pada setiap akhir siklus. 5.3.3.2 Teknik non Tes Teknik nontes adalah suatu alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes tanpa menggunakan tes Hamdani, 2011:316. Dalam penelitian ini, teknik nontes dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dan catatan lapangan. a. Metode Observasi Menurut Arikunto 2009 Observasi dalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Menurut Wihardit 2008. Menurut Poerwanti 2009 :3.20 sebelum melakukan kegiatan observasi,maka peneliti harus terlebih dahulu menyusun lembar observasi dengan menentukan siapa yang akan di observasi. Secara umum observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas, observasi terutama ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan model TPS. Lembar observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas. Alat penilaiannya adalah menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Observasi juga dilakukuan terhadap guru yang sedang mengajar dengan lembar pengamatan keterampilan guru. b. Metode Wawancara Wawancara yaitu salah satu alat penilaian nontes yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan cara tanya jawab sepihak Hamdani, 2011:318. Wawancara yaitu cara menghimpun bahan-bahan data dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang ditentukan Muchlis:2012 Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa kelas VA SDN Tambakaji 04 tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Wawancara dilakukan pada setiap akhir pembelajaran pada masing-masing pertemuan dalam tiap siklus I dan siklus II. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyusun terlebih dahulu pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan kepada guru. c. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto 2009 dokumen merupakan catatan dari hasil belajar. Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis diurai, dibandingkan dan dipadukan sintesis membentuk satu hasil kajian yang sistematik, padu dan utuh. Jadi Metode dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa daftar nama siswa kelas VA SDN Tambakaji 04, data awal yang didapatkan sebelum dilakukan penelitian seperti nilai hasil tes siswa, catatan lapangan, hasil wawancara yang dilampirkan pada saat indentifikasi masalah. Selain itu metode dokumentasi juga digunakan pada saat penelitian berlangsung, berupa hasil belajar siswa pada siklus satu dan siklus dua, catatan lapangan pada siklus satu dan siklus dua, hasil wawancara pada siklus satu dan siklus dua, lembar observasi keterampilan guru, aktivitas siswa pada siklus satu dan dua, serta foto-foto dan video pada saat pembelajaran IPA berlangsung pada siklus satu dan siklus dua. d. Metode Catatan Lapangan Menurut Ani 2009 catatan lapangan merupakan catatan yang digunakan sebagai pengumpul data dalam penilaian kualitatif untuk mencatat kejadian-kejadian yang berlangsung selama pembelajaran. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keadaan lapangan ketika dilakukan pembelajaran IPA menggunakan model TPS, sebagai bahan refleksi untuk menentukan rencana tindakan siklus berikutnya, sehingga perjalanan proses pembelajaran antar siklus dapat dievaluasi kemajuannya dan memperjelas hasil observasi. Catatan lapangan digunakan merekam kegiatan selama proses pembelajaran dari siklus pertama sampai siklus kedua yang belum tercantumkan pada alat pengumpulan data yang lain.

5.5.4 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 8 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOMPETISI AKTIF MENYENANGKAN (KAM) PADA SISWA KELAS II SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 28 301