Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan Cara Perawatan Dan Pengawetan Naskah Kertas

34 dengan cara ganti rugi kepada pemiliknya yang didatangkan pada tahun 1973 sampai 1996 hingga terkumpul 164 buah. Dan yang terakhir adalah Naskah Lontar yang khusus didatangkan dari Bali dengan cara ganti rugi.

3.10 Konservasi Naskah Yang Terbuat Dari Kertas Di Museum Negeri

Provinsi Sumatera Utara 3.10.1 Spesifikasi Bahan Dan Kerusakan Kertas terbuat dari bahan dasar selulosa, yang diketahui sebagai penyusun utama tumbuhan. Oleh sebab itu kertas dapat dibuat dari kayu lamtorogung, jerami, merang, ampas tebu dan lainnya yang berasal dari tumbuhan yang berselulosa tinggi. Kekuatan bawaan kertas ditentukan oleh jenis kertasnya, mutu bahan dasar yang digunakan serta teknik pemrosesannya. Faktor luar yang banyak berpengaruh terhadap keawetan koleksi kertas yaitu: faktor klimatik, faktor biologis dan faktor polusi udara. Faktor klimatik diantaranya adalah kelembaban udara, suhu udara serta cahaya termasuk cahaya lampu. Sedang faktor biologis meliputi mikroorganisme, misalnya jamur benang dan bakteri, serta hewan tingkat rendah yaitu insekta dan binatang pengerat yaitu tikus. Selain itu kelalaian, keteledoran, kesalahan dan ulah jahil. Kerusakan yang biasa terjadi pada koleksi naskah yang terbuat dari kertas pada Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara adalah lepas dari jilidan, sobek, berlubang, rapuh, bernoda, kotor, warna menguning dan lain-lain.

3.10.2 Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan

1. Bahan kimia yang diperlukan: 1. Aquadest 2. Etanol 3. Potasium perborat 4. Aseton 5. Amoniak 6. Metil bromida 7. Teepol 8. Asam oksalat 9. Borax 10. Hidrogen peroksida 11. Eter 12. Asam sitrat 13. Sodium hidrogen karbonat 14. Asam tanat 15. Sodium hipoklorit 16. Kloroform Universitas Sumatera Utara 35 17. Potasium oksalat 18. Toluen 19. Selulosa asetat foils 20. Japan paper 2. Peralatan Laboratorium yang digunakan : 1. Kotak fumigasi 2. Masker gas 3. Plak ban 4. Cawan petri 5. Loupe 6. Mikroskop 7. Kuas gambar 8. Pinset 9. Jarum preparat 10. Skalpel 11. Gunting 12. Sepon 13. Jarum besar 14. Benang besar 15. Kain kasa 16. Gelas beker 17. Gelas pengaduk 18. Gelas ukur 19. Labu ukur 20. Gelas erlemenyer 21. Timbangan 22. Pipet ukur 23. Pipet tetas 24. Gelas arloji 25. Pelastik Universitas Sumatera Utara 36

3.10.3 Cara Perawatan Dan Pengawetan Naskah Kertas

Cara-caranya adalah: 1. Pencatatan identitas dan keterangan tentang koleksi yang dirawat. 2. Pengamatan keadaan bahan koleksi dan pengenalan terhadap jenis penyakit atau kerusakan dengan memakai suryakantha atau mikroskop. 3. Pengambilan foto dokumentasi sebelum dilakukan perawatan. 4. Dilakukan fumigasi terhadap koleksi dengan menggunakan metil bromida, postixin atau tipol 2 dalam alkohol. 5. Dilakukan pembersihan secara mekanik dengan memakai kuas, sikat halus atau sepon. 6. Dilakukan pembersihan secara kimiawi dengan menggunakan aquadest untuk lem, etanol untuk jamur, potasium perborat untuk teh dan kopi, aseton untuk plaster, kalsium hidroksida untuk noda, air sabun untuk tanah, potasium oksalat untuk tinta, asam oksalat untuk karat. 7. Dilakukan penetralan dengan menggunakan amoniak atau barium hidroksida. 8. Dilakukan pemutihan dengan menggunakan kalsium hipoklorit, sodium hipoklorit atau sodium perborat. 9. Dilakukan perbaikan dengan menggunakan japan paper, selulose acetat foil dan toluen sebagai pelarutnya. 10. Bila koleksi rapuh perlu dilakukan penguatan dengan polivinil asetat dalam toluen. 11. Dilakukan pengambilan foto dokumentasi terhadap koleksi, setelah dilakukan perawatan dan pengawetan.

3.11 Konservasi Naskah Yang Terbuat Dari Kulit Kayu dan Bahan Organik Lainnya