20
BAB III KONSERVASI NASKAH-NASKAH KUNO DI MUSEUM NEGERI
PROVINSI SUMATERA UTARA
3.1 Sejarah Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef, namun
peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara, oleh karena itu museum ini terkenal
dengan nama gedung Arca. Mekara adalah patung batu bentuknya seperti perpaduan bentuk kepala binatang air dan gajah, ditengah mulutnya terdapat relief
manusia berdiri. Dalam metologi Hindu, arca ini dianggap sebagai tunggangan Dewi Gangga, sedangkan posisi sebenarnya dalam bangunan suci candi arca ini
diletakkan di kiri kanan bangunan candi yang berfungsi sebagau penolak bala.
3.2 Bangunan Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Bangunan museum berdiri di atas lahan 10.468 m
2
, sedangkan bangunannya terdiri dari bangunan induk dua lantai yang dipergunakan untuk tata
pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang audio visualceramah, ruang kepala museum, tata usaha, ruang seksi bimbingan, perpustakaan, ruang micro
film, ruang komputer, dan storage. Secara arsitektur bentuk bangunan induk museum ini menggambarkan rumah tradisional daerah Sumatera Utara. Pada
bagian atap depan dipenuhi dengan ornamen dari etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pak-pak dan Nias.
Pada dinding depan di kiri kanan pintu masuk museum terdapat ornamen yang menggambarkan potensi sejarah budaya Sumatera Utara, pahlawan nasional
seperti Raja Sisingamangaraja XII, komponis lagu Jaga Depari, Lili Suheri, sastrawan Tengku Amir Hamzah, pencipta lagu Nahum Situmorang dan tokoh
pendidik Willem Iskandar. Bangunan lain di luar bangunan induk adalah
Universitas Sumatera Utara
21 bangunan untuk ruang seksi koleksi, ruang seksi konservasi dan preparasi,
laboratorium, mess, tempat penjualan tiket masuk, benda-benda pos dan pos jaga.
3.3 Visi dan Misi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara
Museum merupakan tempat yang penting dan mempunyai peran yang sangat strategis dalam memperkenalkan kebudayaan khususnya budaya materi
kepada masyarakat agar mereka memahami dinamika dan keanekaragaman budaya yang multietnik. Pemahaman keanekaragaman budaya sangan diperlukan
dengan harapan dapat menghargai, mengerti budaya dari kelompok etnik yang lain sehingga konflik antar masyarakat dapat dihindari.
Visi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara adalah:
“Terwujudnya museum sebagai pusat studi dan pengembangan kebudayaan yang dinamis dan kreatif
serta andalan pariwisata daerah.”
Misi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara adalah: 1.
Mengoptimalkan tugas dan fungsi museum. 2.
Meningkatkan sumber daya manusia yang professional. 3.
Membina kerja sama antar berbagai kelompokkalangan guna meningkatkan perfomansi dan informasi budaya bangsa.
3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara