33
3.9 Gambaran Umum Mengenai Naskah-naskah Kuno pada Museum Negeri Sumatera Utara
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai instansi UPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki banyak koleksi naskah kuno.
Naskah kuno sebagai warisan budaya masa lalu mengandung berbagai hal yang sangat penting untuk diketahui, dipelajari, maupun disebarluaskan kepada
masyarakat luas. Tercatat sekitar 262 naskah kuno tersimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Kondisi fisik naskah secara umum sudah sangat
memprihatinkan karena usianya yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Oleh karena itu, aspek pemeliharan dan perawatan naskah menjadi hal yang sangat
penting. Melihat banyaknya koleksi naskah yang tersimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, maka penanganan, pemeliharaan dan perawatan naskah
secara fisik sangat diperlukan agar naskah-naskah tersebut tetap terjaga dan terawat kondisinya.
Dari 262 naskah kuno yang tersimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara terdiri dari berbagai macam jenis naskah yaitu Naskah Melayu
yang berjumlah 86 naskah, Naskah Batak atau Pustaha Laklak yang terdiri dari 164 naskah yang terbuat dari kulit kayu, bambu, tulang dan kertas. Naskah batak
yang terbuat dari kulit kayu berjumlah 147 buah, bambu 9 buah, tulang 2 buah dan kertas 6 buah. Serta Naskah Islam yang berjumlah 12 naskah dan Naskah
Lontar berjumlah 1 buah Naskah. Naskah Melayu pada umumnya berisi tentang cerita rakyat dari deli,
serdang dan lainnya serta berisi tentang pantun, syair gurindam, nasihat-nasihat dan tentang kehidupan beragama, selain itu Naskah Melayu juga ada yang
terdapat berbahasa Aceh. Sedangkan Naskah Batak berisi tentang peramalan hari baik dan buruk, kekuasaan, membuang sial dan cerita rakyat. Sedangkan Naskah
Islam berisi tentang ilmu fiqih, tauhid dan tata bahasa arab atau ilmu nahwu. Dan yang terakhir adalah Naskah Lontar yang berisi tentang cerita rakyat Bali.
Berdasarkan sumbernya Naskah Melayu dan Naskah Islam berasal dari penduduk Melayu yang ada di Sumatera Utara serta ada juga yang didatangkan
dari Aceh. Naskah-naskah Melayu dan Islam didatangkan pada tahun 1993 sampai 2004 hingga terkumpul 98 buah. Sedangkan Naskah Batak didatangkan
Universitas Sumatera Utara
34 dengan cara ganti rugi kepada pemiliknya yang didatangkan pada tahun 1973
sampai 1996 hingga terkumpul 164 buah. Dan yang terakhir adalah Naskah Lontar yang khusus didatangkan dari Bali dengan cara ganti rugi.
3.10 Konservasi Naskah Yang Terbuat Dari Kertas Di Museum Negeri