DISTRIBUSI GANGLIOSIDA PERAN NUTRISI GANGLIOSIDA

Pendidikan Ilmu Kesehatan Anak Berkelanjutan PIKAB VIII 16 Bandung, 27-28 Nopember 2010 Keterangan: Asam sialat Glukosa Galaktosda N-asetil galaktosamin Gal Nac Gambar 2 Struktur Kimia Beberapa Gangliosida Sumber: Kooman dan Roehm 9

III. DISTRIBUSI GANGLIOSIDA

Gangliosida terdapat pada hampir seluruh makhluk bertulang belakang dengan profil yang berbeda pada masing-masing spesies, terkait dengan fungsinya pada spesies tersebut. Gangliosida ditemukan pada jaringan tubuh manusia dan terutama pada jaringan saraf pusat dan usus halus. 10 Subtansia grisea korteks serebri mengandung gangliosida dalam kadar yang lebih tinggi dibanding subtansia alba atau susunan saraf tepi dan jaringan tubuh yang lain. Gangliosida terdapat banyak di membran sel yang memiliki lebih banyak ikatan hidrofobik. Pada sistem saraf, gangliosida adalah kandungan utama dari sinaps membran plasma dan vesikel. 34 Gangliosida juga telah berhasil diisolasi dari jaringan otot lurik dan otot polos, hati, pankreas, lien, plasenta, limfosit, eritrosit, plasma, cairan amnion, susu, dan ditemukan pada sumber makanan hewani. 6 Pendidikan Ilmu Kesehatan Anak Berkelanjutan PIKAB VIII Bandung, 27-28 Nopember 2010 17

IV. PERAN NUTRISI GANGLIOSIDA

Diet sfingolipid terdapat dalam daging, ikan, telur, dan susu, 11 kuning telur mengandung 2,5 mg GM 4 , 8,5 mg GM 3 , dan 1,5 mg GD 3 . 12 Gangliosida juga telah berhasil diisolasi dari hati ayam sekitar 330 nmolg hati, dengan GM 4 dan GM 3 merupakan gangliosida utama utamanya. 13 Tumbuh-tumbuhan bukan merupakan sumber gangliosida karena tidak memiliki jalur metabolisme yang memadai untuk sintesis asam sialat. Pan 14 meneliti bahwa gangliosida pada ASI dapat terdeteksi secara kuantitatif pada volume 0,2-0,3 ml, sedangkan pada susu sapi dapat terdeteksi pada volume 0,4-0,6 ml. Jumlah total gangliosida pada kolostrum ASI dan ASI matur pun berbeda, yaitu 9,51±1,16 mg LBSAL dan 9,07 ± 1,15 mg LBSAL. Beberapa susu formula untuk bayi saat ini telah dilengkapi dengan gangliosida, namun dengan kandungan yang berbeda-beda. Perbedaan kadar kandungan gangliosida pada susu formula tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh perbedaan spesies dan makanan sapi penghasil susu serta metode pembuatan susu formula. Air susu sapi digunakan sebagai bahan dasar pembuatan susu formula karena distribusi gangliosida air susu sapi mirip dengan distribusi gangliosida dalam ASI, walaupun kandungan gangliosida air susu sapi lebih rendah. Berdasarkan ciri-ciri tersebut dan dengan mempertimbangkan peran potensial gangliosida dalam ASI, suplementasi gangliosida pada susu formula bisa berpengaruh pada fisiologis neonatus. 5

V. DIGESTI DAN ABSORPSI