ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN METAKOGN

ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN METAKOGNITIF
Nurfa Resti Aulia (1506565)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan
nurfaresti@gmail.com

Seorang anak harus mengembangkan berbagai macam aspek perkembangan
dalam hidupnya. Aspek-aspek tersebut seperti spiritual, kognitif, afektif, psikomotor.
Seluruh aspek perkembangan tersebut dapat menjadi faktor kesuksesan anak di masa
depan jika dimanfaatkan secara optimal. Aspek-aspek tersebut sebenarnya sudah ada
sejak prenatal hanya saja berkembang pesat sejak manusia itu lahir.
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan psikolog untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan
pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan,
memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya (Desmita,
2006 :103 dalam Lidinillah, t.t). Kognitif sering dikaitkan dengan kecerdasan anak dan
perkembangannya akan terus berkembang seiring dengan proses pendidikan yang dia
dapat. Aspek kognitif tidak dapat berjalan sendiri dan terpisah, maka perlu kemampuan
untuk menentukan dan mengatur aktivitas kognitif yang akan digunakan. Kemampuan
tersebut disebut dengan metakognitif.

Menurut Suherman et.al. (2001: 95 dalam Lidinillah, t.t) metakognitif adalah
sesuatu yang berkaitan dengan apa yang diketahui tentang dirinya sebagai individu yang
belajar dan bagaimana dia mengontrol serta menyesuaikan prilakunya, atau disebut juga
dengan "thinking about thinking". Kemampuan metakognitif memiliki peran penting
untuk mengatur dan mengontrol proses-proses kognitif seseorang dalam belajar dan
berpikir agar lebih efektif dan efisien terutama dalam hal memecahkan masalah.
Metakognitif juga “… has been shown to lead to deeper, more durable, and more
transferable learning” (Bransford, Brown, & Cocking, 2000 dalam Zhao dkk, 2014:
48). Kemampuan metakognitif memerlukan latihan agar menjadi kebiasaan, sehingga
dibutuhkan peran guru dan orang tua.

Daftar Pustaka:
Lidinillah, D. A. M. (t.t). Perkembangan Metakognitif Dan Pengaruhnya Pada
Kemampuan Belajar Anak. Diakses dari http://file.upi.edu/ [12 Maret 2017].
Zhao, N. Dkk. (2014). Metacognition: An Effective Tool to Promote Success in College
Science Learning. Journal of College Science Teaching, 43 (4) hlm. 48-54.