Macam-macam Sasaran Periklanan Efektifitas Iklan

2.2.5.6 Pengukuran Efektifitas Iklan

Sangatlah sulit mengukur efektifitas iklan program periklanan yang dijalankan oleh perusahaan. Namun dipihak lain efektifitas periklanan ini perlu ditingkatkan, dan juga perlu dicari cara penilaian efektifitas periklanan yang lebih baik. Penilaian tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tidak hanya iklan yang mana yang lebih baik dari pada lainnya, tetapi mengapa iklan tersebut lebih baik. Menurut Swasta 1996 : 257 beberapa metode yang dapat dipakai mengukur efektifitas periklanan adalah : a. Inquiry test Test yang dilakukan dengan meminta tanggapan atau keterangan- keterangan secara langsung kepada pendengar atau pembaca tentang barang – barang yang diadvertensikan. b. Recognation test Test yang dilakukan dengan memberikan gambaran-gambaran iklan kepada segolongan individu, tanpa menyebutkan merek atau mana perusahaannya. Baru kemudian diminta memberikan nama mereknya. c. Sales result test Test yang dilakukan dengan membandingkan penjualan dari dua kota secara fisik dapat dikatakan sama, dimana yang satu menggunakan iklan, sedang yang lain tidak menggunakannya. Sedangkan menurut Saladin 1994 ; 173 pengukuran efektifitas periklanan dengan cara : 1. Pengukuran langsung direct test Meramalkan jumlah kedalaman volume penjualan dari iklan atau kampanye Periklanan yang dites tersebut. Menghitung beberapa jumlah harga kupon yang dikembalikan pembeli kepada perusahaan dan membandingkan dengan hasil yang bisa dicapai. 2. Pengukuran secara test tidak langsung indirect test Bentuk tidak langsung atau pengukuran barang sesuatu yang lain lebih besar dari penjualan nyata. Pengingatan kembali merupakan dasarnya disamping pembacaan dan pengenalan kembali.

2.2.5.7 Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektifitas Iklan

Pengaruh citra merek terhadap iklan Menurut Sutisna 2003 : 107 citra merek menciptakan kepercayaan positif terhadap efektifitas iklan. Menurut Shimp 2000 : 360 iklan dapat menciptakan kesadaran konsumen akan merek dan membangun sikap positif. Selain itu menurut Shimp 2000 : 361 periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. Menurut Peter Olson 2000 : 181 Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajeman citra image management menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen.