Perangkat Penalaran 1 Roots Berita

menyiagakan 4.000 anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengamankan aksi itu”. Polda Metro Jaya siap sedia menhadapi unjuk rasa, pernyataan tersebut diperkuat oleh adanya nominal angka 10.000 yang menunjukkan berapa banyak polisi yang akan disiapkan untuk unjuk rasa. Begitu pula dengan Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang juga siap mengamankan aksi tersebut denan menyebutkan nominal 4.000 anggotanya. A.3 Visual Image Pada berita Kompas yang jatuh pada 28 Januari 2010 ini adalah berupa foto peta lokasi penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas di Jakarta. Foto tersebut memperkuat adanya pemberitaan unjuk rasa yang disajikan oleh Kompas, yaitu dengan menunjukkan daerah-daerah mana saja yang mengalami pengalihan arus lalu lintas. Karena beberapa daerah di Jakarta akan dijadikan titik dimana aksi massa tersebut berlangsung. B. Perangkat Penalaran B.1 Roots Analisis hubungan kausal atau sebab akibat, Kompas mengemas roots tersebut ke dalam kalimat sebagai berikut : ”Pemimpin nasional juga sering berperilaku berbeda dengan apa yang diucapkannya. Kondisi itu yang membuat masyarakat semakin tidak percaya kepada pemerintah”. Dari kutipan tersebut dapat diketahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh sebuah permasalahan, yaitu yang menjadi sebab adalah pemimpin nasional yang sering berperilaku berbeda dengan apa yang diucapkannya. Sedangkan yang menjadi akibat dari perbuatan tersebut adalah Kondisi tersebut yang membuat masyarakat semakin tidak percaya kepada pemerintah. Selain itu ada hal lain yang dapat memperkuat pernyataan tersebut, yaitu sebuah pernyataan dari Syafii yang mengatakan bahwa : ”Selain memperhatikan demonstrasi, pemerintah perlu lebih memperhatikan persoalan hukum. Penegakkan hukum belum dilakukan karena kepemimpinan nasional cenderung mengambang dan tidak jelas mau membawa negara dan bangsa kemana”. Dari kutipan di atas dapat diartikan bahwa persoalan hukum juga tidak boleh dilupakan, bahkan pemerintahan cenderung menganggap ringan soal hukum. Sehingga hukum di negara ini menjadi tidak tegas. B.2 Appeals to principle Adalah sebuah klaim-klaim moral yang muncul dari suatu pemberitaan yang dianggap merugikan pihak tertentu. Klaim-klaim moral tersebut dibuat untuk berusaha membenarkan atau mengembalikan citra pihak tertentu, seperti yang dapat kita pada kutipan berita di Kompas di bawah ini: ”Terkait unjuk rasa di sekitar Istana Wapres, Yopie mengatakan bahwa, Wapes tetap masuk ke kantor seperti biasa. Demo seperti itu wajar. Bagian dari ekspresi dan dinamika politik yang berkembang. Asalkan tertib, tidak anarki dan menjaga kesantunan, kata Yopie”. Klaim-klaim moral tersebut diungkapkan oleh Yopie Hidayat karena ia adalah Juru Bicara Wapres, yang juga Staf Khusus Wapres di bidang Media Massa. Sebagai orang yang berada di pihak Wapres tentunya ia taidak akan memberikan pernyataan yang merugikan bagi pimpinannya. Kompas menujukkan adanya appeals to principle yang dikutip dari pendapat Yopie Hidayat. Ini menujukkan bahwa Kompas selain meyajikan hal-hal yang bersifat kontra terhadap pemeberitaan yang ditulisnya tetapi Kompas juga bersifat pro pada pemeberitaan yang disajikannya kepada pembaca. B.3 Consequences Adalah konsekuensi dari sebuah berita yang diturunkan oleh Kompas. Dari pemberitaan tersebut konsekuensi yang dapat diambil adalah unjuk rasa berlangsung damai walaupun presiden pergi ke Banten untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten I dan wapres Boediono tetap berada di Jakarta untuk memimpin rapat. Banyak pihak yang sebelumnya memberikan pesan kepada kalangan masyarakat yang akan melakukan demonstrasi bahwa demonstrasi sebaiknya dilakukan secara tertib, menjaga norma-norma kesopanan, tidak merusak, dan tidak anarki. Hal tersebut dilakukan agar mencerminkan kedewasaan berdemokrasi di Indonesia seperti aksi demo yang dilakukan di negara lain, demo tersebut malah dianggap sebagai pawai budaya yang menjadi tempat masyarakat menyuarakan pendapatnya secara langsung.

C. Bingkai Inti Kompas 28 Januari 2010