Pengujian dengan Two-step approach Pengujian Hipotesis

data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas. 3. Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. 4. Multicolinierity dan Singularity Multikolinieritas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil memberi indikasi adanya problem multikolinieritas atau singularitas.

3.6.6. Pengujian dengan Two-step approach

Two-step approach digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan Hartline Ferrell, 1996, dan keakuratan realibilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam Two-step approach ini. Two-step approach bertujuan untuk menghindari interaksi antara model pengukuran dan model struktural pada One- step approach Hair et al, 1998. Yang dilakukan dalam Two-step approach to SEM adalah estimasi terhadap measurement model dan estimasi terhadap structural model Anderson dan Gerbing, 1998. Cara yang dilakukan dalam menganalisis SEM dengan Two- step approach adalah sebagai berikut : a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstruk menjadi sebuah indikator summed-scale bagi setiap konstruk. Jika terdapat skala yang berbeda setiap indikator tersebut distandarisasi Z-scores dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang bertujuan untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut Fair et al, 1998. b. Menetapkan error ε dan lamda λ terms, error terms dapat dihitung dengan rumus 0,1 kali σ² dan lamda terms dengan rumus 0,95 kali σ Anderson dan Gerbing, 1998. Perhitungan constuct realibility α telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar σ dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi SPSS. Setelah error ε dan lamda λ terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3.6.7. Pengujian Hipotesis

Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Model Persamaan Struktur atau Structural Equation Model SEM dengan menggunakan paket program Amos 7.0 dan SPSS versi 15.0. SEM adalah teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek-aspek multiple regression menguji hubungan saling ketergantungan dan faktor analysis menunjukkan konsep-konsep tak terukur faktor dengan banyak variabel secara simultan Hair et al , 1998. Hair et al , 1998 menjelaskan bahwa pola confirmatory menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika modelteoritis menggambarkan good fit dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu poor fit dengan data. Amos dapat menguji apakah model good fit atau poor fit. Jadi, good fit model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural equation modelling. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai kriteria Goodness of fit , yakni Chi-square, probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AGFI, CMINDF. GOODNESS OF FIT INDEX KETERANGAN CUT-OFF VALUE χ²-Chi-square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan cova-riance sampel apakah model sesuai dengandata Diharapkan Kecil, 1 s.d 5 atau paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance datadan matrikscovariance yang diestimasi Minimum 0,1 atau 0,2 atau ≥ 0,05 RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi-square pada sampel besar ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sampelyang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yangdiestimasi analog dengan R² dalam regresi berganda ≥ 0,09 AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF ≥ 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dan model ≤ 2,00 TLI Perbandingan antara model yang diuji terhadap baseline model ≥ 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model ≥ 0,94 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TIKAR LIPAT ELRESAS LAMONGAN

1 50 41

Pengaruh Gaji, Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Empiris pada Karyawan CV. Lintas Kreasi Yogyakarta)

1 5 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 8 13

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pdam Boyolali.

1 1 14

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pdam Boyolali.

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. MANGGALA JATI KLATEN.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI, PROGRAM K3 TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN.

1 3 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN UMUM DAMRI.

0 0 122

Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Intensi Turnover Karyawan

0 0 19

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN LEARNING ORGANIZATION TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. ELRESAS LAMONGAN

0 1 12