Pasien yang diberikan aripiprazol menunjukkan penurunan yang bermakna dari awal hingga akhir dibandingkan placebo dalam skor total
PANSS P 0,001 dimana effect size 0,57. Aripiprazol juga menunjukkan perbaikan yang bermakna dibandingkan placebo dalam tiga subskala PANSS
P0,001.
8
Suatu percobaan tersamar ganda, studi dosis tetap membandingkan aripiprazol dengan plasebo, risperidon dan haloperidol. Studi yang cepat
dipublikasikan mengevaluasi 15 mg dan 30 mg aripiprazol, 10 mg haloperidol, dan plasebo pada 414 pasien dengan skizofrenia akut dan
gangguan skizoafektif. Selama 4 minggu percobaan, ketiga kelompok yang aktif secara signifikan unggul dari plasebo dan sama satu sama lain terhadap
skor PANSS total dan skor PANSS gejala positif. Untuk skor gejala PANSS , 15 mg aripiprazol dan 10 mg haloperidol menghasilkan peningkatan signifikan
lebih besar dibandingkan dengan plasebo. Sebuah studi berikutnya membandingkan 20 mg dan 30 mg aripiprazol dengan plasebo dan 6 mg
risperidon pada 406 pasien dengan skizofrenia atau gangguan skizoafektif. Semua kondisi aktif yang lebih unggul dari plasebo untuk kedua gejala positif
dan negatif pada PANSS. Selain itu, tidak ada perbedaan dalam keberhasilan
antara ketiga kondisi aktif.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat bagaimana perbedaan PANSS total sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien
skizofrenik di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Sumatera Utara.
9-10
1.2 Perumusan masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimanakah perbedaan
skor PANSS total sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik pada minggu satu, minggu dua, minggu tiga dan minggu empat.
1.3 Hipotesis
Terdapat perbedaan skor PANSS total sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien Skizofrenik pada minggu satu, minggu
dua, minggu tiga dan minggu empat
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian A. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui perbedaan skor PANSS total sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik pada minggu satu,minggu dua,
minggu tiga dan minggu empat.
B. Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total sebelum
dan minggu pertama pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.
2. Untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu
pertama dan minggu kedua pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.
3. Untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu
kedua dan minggu ketiga pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.
4. Untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu
ketiga dan minggu keempat pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.
5. Untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total sebelum
dan minggu keempat pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.
I.5 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam informasi tentang perbedaan skor PANSS total sebelum dan sesudah
pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik pada minggu satu, minggu dua, minggu tiga dan minggu empat.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berlanjut untuk penelitian selanjutnya atau yang sejenis atau penelitian lain yang memakai penelitian ini sebagai
bahan acuannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SKIZOFRENIA
Skizofrenia adalah suatu gangguan psikotik dengan penyebab yang belum diketahui yang dikarakteristikkan dengan gangguan dalam pikiran,
mood dan perilaku.
10
Skizofrenia adalah suatu kumpulan gangguan mental emosional dengan karakteristik berupa gangguan pikiran asosiasi longgar,
waham, gangguan persepsi halusinasi, gangguan suasana perasaan afek tumpul, datar, atau tidak serasi, gangguan tingkah laku bizarre, tidak
bertujuan, stereotipi atau inaktivitas serta gangguan pengertian diri dan hubungan dengan dunia luar kehilangan batas ego, pikiran dereistik dan
penarikan autistik. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap dipertahankan, walaupun defisit kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.
Skizofrenia secara definisi merupakan suatu gangguan yang harus terjadi sedikitnya 6 bulan atau lebih, termasuk sedikitnya selama 1 bulan
mengalami waham, halusinasi, pembicaraan yang kacau, perilaku kacau atau katatonik atau simtom-simtom negatif. Meskipun tidak dikenali secara formal
sebagai bagian dari kriteria diagnostik untuk skizofrenia, sejumlah studi mesubkategorikan gejala-gejala penyakit ini kedalam 5 dimensi, yaitu simtom
positif, simtom negatif, simtom kognitif, simtom agresifpermusuhan dan sifat depresifcemas.
1
Gangguan pikiran ditunjukkan dengan penyimpangan dalam menilai realitas, kadang-kadang disertai waham dan halusinasi, disertai dengan
kumpulan pikiran yang terpisah-pisah yang mengakibatkan gangguan dalam bicara. Gangguan mood meliputi ambivalensi dan inappropriate atau respons
afektif yang terbatas. Gangguan perilaku ditandai dengan penarikan diri atau perilaku aneh. Ini semua dikarakteristikkan sebagai gejala-gejala positif dan
negatif defisit. Meskipun bukan merupakan suatu gangguan kognitif, skizofrenia sering menyebabkan kerusakan fungsi kognitif misalnya berpikir
konkrit dan gangguan dalam proses informasi.
10
Skizofrenia adalah masalah kesehatan umum di seluruh dunia yang memerlukan banyak biaya personal dan ekonomi. Skizofrenia menyerang
kurang dari 1 persen populasi dunia. Jika gangguan spektrum skizofrenia
11
Universitas Sumatera Utara