Komisaris Perseroan Pertanggungjawaban Direksi Dalam Melaksanakan Duty Of Loyalty Dan Duty Of Care Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

32 sebagaimana dimaksudkan diatas tidak diperlukan. 35 Dalam Anggaran dasar perseroan dapat ditentukan bahwa keputusan RUPS dapat diambil dengan cara lain dari rapat, yaitu keputusan yang diambil dengan cara mengirimkan secara tertulis cara pengambilan keputusan dan usul tersebut. Perlu diperhatikan bahwa “cara lain ini” tidak berlaku bagi perseroan yang mengeluarkan saham atas tunjuk. Apabila anggaran dasar mengatur ketentuan seperti dimaksudkan tersebut, keputusan dapat diambil apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah telah menyetujui secara tertulis baik mengenai cara maupun keputusan yang diambil.

2. Komisaris Perseroan

Ketentuan yang mengatur tentang Dewan Komisaris terdapat dalam Pasal 1 ayat 6, Pasal 108 sd Pasal 121 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menurut Pasal 1 ayat 6 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa “Dewan Komisaris adalah Organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan.” 36 Dewan Komisaris mempunyai tugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi, pengawasan tersebut ditujukan atas kebijakan pengurusan perseroan dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan. 37 Pengawasan dan pemberian nasihat 35 Ibid, hal. 264. 36 Handri Raharjo, Op. Cit, hal. 110. 37 Pasal 108 ayat 1 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 33 tersebut dilakukan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. 38 Pengawasan dan pemberian nasihat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris tidak untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu, tetapi untuk kepentingan perseroan secara menyeluruh dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Dewan Komisaris terdiri atas satu orang anggota atau lebih dan terdiri atas lebih dari satu orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Berbeda dengan perseroan biasa yang boleh memiliki satu orang atau lebih Dewan Komisaris, perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun atau mengelola dana masyarakat dan perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat atau perseroan terbuka wajib mempunyai paling sedikit dua orang anggota Dewan Komisaris. 39 Hal ini karena perseroan tersebut memerlukan pengawasan dengan jumlah anggota Dewan Komisaris yang lebih besar karena menyangkut kepentingan masyarakat. Persyaratan penting yang harus dipenuhi agar dapat diangkat menjadi Dewan Komisaris yaitu orang yang bersangkutan harus orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dengan catatan bahwa yang bersangkutan dalam waktu lima tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah : 38 Pasal 108 ayat 2 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. 39 Pasal 108 ayat 5 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 34 a. Dinyatakan pailit; b. Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 40 Realisasinya disamping pemenuhan persyaratan di unsur – unsur atas, tidak tertutup kemungkinan juga instansi teknis yang berwenang menetapkan persyaratan tambahan berdasarkan peraturan perundang – undangan. Dewan Komisaris bertanggungjawab atas pengawasan perseroan dalam hal kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati – hatian dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1 untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris juga ikut bertanggungjawab secara pribadi atau secara tanggung renteng bila Dewan Komisaris terdiri atas dua anggota Dewan Komisaris atau lebih, atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Ketentuan yang mengatur pada ayat ini menegaskan bahwa apabila Dewan Komisaris bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga mengakibatkan 40 Pasal 110 ayat 1 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 35 kerugian pada perseroan karena pengurusan yang dilakukan oleh Direksi, anggota Dewan Komisaris tersebut ikut bertanggungjawab sebatas dengan kesalahan atau kelalaiannya. Namun dengan demikian anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahan dan kelalaiannya dalam menjalankan tugas apabila dapat membuktikan hal berikut : a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati – hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh Dewan Komisaris yaitu sebagai berikut : a. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. Risalah rapat Dewan Komisaris memuat segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan salinannya adalah salinan risalah rapat Dewan Komisaris karena risalah asli tersebut dipelihara Direksi. b. Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan saham atau keluarganya pada perseroan tersebut dan perseroan lain, demikian juga dengan setiap perubahan dalam kepemilikan saham tersebut wajib juga dilaporkan. Universitas Sumatera Utara 36 c. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS, laporan Dewan Komisaris mengenai hal ini dicatat dalam daftar khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat 2. 41 Berbagai cara Dewan Komisaris melakukan kesalahan dalam perseroan karena sifat atas kelalaian dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas walau dalam hal pelaksanaannya tidak memasukan kepentingan pribadinya sehingga alpa dalam menasehati Direksi dalam menjalankan perseroan yang antara lain tidak membuat risalah rapat dan menyimpanan salinan rapat Dewan Komisaris dan juga tidak melaporkan tentang tugas-tugas yang diembannya. Berdasarkan anggaran dasar atau keputusan RUPS, Dewan Komisaris punya kewajiban dapat melakukan tindakan pengurusan perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu. Dewan Komisaris yang dalam keadaan dan waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat 1 berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang dan kewajiban Direksi terhadap perseroan dan pihak ketiga. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya, keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS. Apabila keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan keputusan di 41 Pasal 50 ayat 2 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 37 luar RUPS, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberitahu terlebih dahulu tentang rencana pemberhentian dan diberikan kesempatan untuk membela diri sebelum diambil keputusan pemberhentian, namun pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan jika yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. Anggaran dasar perseroan tentunya dapat mengatur adanya satu orang atau lebih Komisaris independen dan satu orang Komisaris utusan. Komisaris independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris lainnya. Komisaris independen yang ada di dalam pedoman tatakelola perseroan yang baik Komisaris utusan merupakan anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Pemeriksaan terhadap perseroan yang melakukan kesalahan dalam menjalankan usaha dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data atau keterangan dalam hal terdapat dugaan bahwa perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau anggota Direksi atau Dewan Komisaris melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan perseroan atau pemegang saham atau pihak ketiga. Pemeriksaan dilakukan dengan mengajukan permohonan secara tertulis beserta alasannya ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan. 42 42 Pasal 138 ayat 1 dan 2 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 38 Undang-Undang juga menetapkan bahwa tidak semua orang bisa mengajukan permohonan untuk melakukan pemeriksaan terhadap perseroan melainkan permohonan hanya bisa diajukan oleh pihak-pihak tertentu seperti ditetapkan oleh Undang-Undang yaitu : a. Satu pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; b. Pihak lain yang berdasarkan peraturan perundang – undangan, anggaran dasar perseroan atau perjanjian dengan perseroan diberi wewenang untuk mengajukan permohonan pemeriksaan; c. Kejaksaan untuk kepentingan umum. 43 Ketua Pengadilan Negeri dapat menolak atau mengabulkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138, ketua pengadilan negeri menolak permohonan apabila permohonan tersebut tidak didasarkan atas alasan yang wajar atau tidak dilakukan dengan itikad baik, dalam hal permohonan dikabulkan ketua pengadilan negeri mengeluarkan penetapan pemeriksaan dan mengangkat paling banyak tiga orang ahli untuk melakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk mendapatkan data atau keterangan yang diperlukan. Ahli yang diangkat tersebut berhak memeriksa semua dokumen dan kekayaan perseroan yang dianggap perlu oleh ahli tersebut untuk diketahui, setiap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan semua karyawan perseroan wajib memberikan segala keterangan yang diperlukan 43 Pasal 138 ayat 3 dan 2 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 39 untuk pelaksanaan pemeriksaan dan ahli yang bertugas melakukan pemeriksaan tersebut wajib merahasiakan hasil pemeriksaan yang telah dilakukannya. 44 Laporan hasil pemeriksaan sebagaimana tersebut diatas wajib disampaikan oleh ahli pemeriksa kepada ketua pengadilan negeri dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam penetapan pengadilan untuk pemeriksaan paling lambat sembilan puluh hari terhitung sejak tanggal pengangkatan ahli tersebut. Ketua pengadilan negeri memberikan salinan laporan hasil pemeriksaan kepada pemohon dan perseroan yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat empat belas hari terhitung sejak tanggal laporan hasil pemeriksaan diterima. 45 Perseroan tentunya memiliki Komisaris yang wewenang dan kewajibannya ditetapkan dalam anggaran dasar perseroan. Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan. Fungsi kontrol dan pemberian nasihat ini bisa dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut : 1. Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan fiduciary duty. 44 Pasal 139 ayat 1 – 7 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. 45 Pasal 140 ayat 1 – 2 Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756. Universitas Sumatera Utara 40 3. Komisaris wajib melaporkan kepada perseroan mengenai pemilikan sahamnya dan atau keluarganya suami, istri dan anak – anaknya pada perseroan tersebut dan perseroan lainnya. Demikian juga setiap perubahan dalam kepemilikan saham tersebut wajib pula dilaporkan. Laporan mengenai hal ini dicatat dalam daftar khusus yang merupakan salah satu sumber informasi mengenai besarnya kepemilikan dan kepentingan pengurus perseroan yang bersangkutan atau perseroan lain, sehingga pertentangan kepentingan yang mungkin timbul dapat ditekan sekecil – kecilnya. 46 a. Pengangkatan dan Pemberhentian. 1. Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu tertentu dengan kemungkinan diangkat kembali. Untuk pertama kali pengangkatan Komisaris dilakukan dengan mencantumkan susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan Komisaris dalam akta pendirian. 2. Anggota komisaris dapat diberhentikan atau diberhentikan sementara oleh RUPS dengan memberitahukan secara tertulis kepada anggota Komisaris yang bersangkutan. 3. Anggota komisaris yang diberhentikan sementara tersebut tidak berwenang mmelakukan tugasnya. 46 I.G Rai Widjaya, Op. Cit, hal. 254. Universitas Sumatera Utara 41 4. Dalam waktu paling lambat 30 tigapuluh hari setelah pemberhentian sementara, harus diadakan RUPS dan anggota Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri. 5. RUPS dapat mencabut keputusan pemberhentian sementara tersebut atau memberhentikan anggota Komisaris yang bersangkutan. 6. Apabila dalam waktu 30 tigapuluh hari tidak diadakan RUPS sebagaimana disebutkan di atas pemberhentian sementara tersebut batal. 7. Anggota Komisaris dapat sewaktu – waktu diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya, setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS. 8. Dengan keputusan tersebut maka kedudukannya sebagai anggoata Komisaris berakhir. 47 b. Kualifikasi atau Persyaratan. Orang yang dapat diangkat menjadi Komisaris harus memenuhi persyaratan sebagai berikut yaitu : 1. Orang perseorangan 2. Yang mampu melakukan perbuatan hukum 3. Tidak pernah :- dinyatakan pailit - Menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit 47 Handri Raharjo, Op. Cit, hal. 113. Universitas Sumatera Utara 42 - Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam jangka waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatan, terhitung sejak yang bersangkutan dinyatakan pailit atau bersalah menyebabkan perseroan pailit atau apabila dihukum terhitung sejak dia selesai menjalani hukuman. 48 c. Anggaran dasar Perseroan berisikan antara lain : 1. Ditetapkan wewenang dan kewajiban Komisaris 2. Diatur tata cara pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris tanpa mengurangi hak pemegang saham dalam pencalonan. 3. Dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melaksanakan perbuatan hukum tertentu. 4. Dapat diatur atau didasarkan pada keputusan RUPS, Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu. Ketentuan ini memberi wewenang kepada Komisaris untuk melakukan pengurusan perseroan, yang sebenarnya hanya dapat dilakukan oleh Direksi dalam hal Direksi tidak ada. Apabila ada Direksi, Komisaris hanya dapat melakukan tindakan tertentu yang secara tegas ditentukan dalam Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007. Bagi Komisaris yang dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan seperti tersebut di 48 I.G Rai Widjaya, Op. Cit, hal. 255. Universitas Sumatera Utara 43 atas berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang dan kewajiban Direksi terhadap perseroan dan pihak ketiga. 49 Atas nama perseroan, pemegang saham yang mewakili paling sedikit 110 sepersepuluh bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri terhadap Komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan derivative action. 50

3. Direksi Perseroan