Dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien perawat akan menghargai berbagai macam perasaan antara lain senang melihat pasien mulai
menunjukkan prilaku dan perasaan jengkel ketika pasien tidak mau minum obat, sehingga perawat terbuka dan sadar akan perasaan dan perawat dapat menggunakan
kesulitan pasien dalam membina hubungan saling percaya.
2.2 Strategi Pelaksanaan Komunikasi Pada Peran Bersosialisasi Perawat
Strategi pelaksanaan komunikasi adalah salah satu tindakan keperawatan jiwa terjadwal yang diterapkan pada pasien yang bertujuan untuk mengurangi
masalah keperawatan jiwa yang ditangani Fitria, 2009. Berdasarkan standar asuhan keperawatan yang tersedia, asuhan keperawatan skizofrenia dapat
dilakukan dalam bentuk memberikan rasa nyaman kepada penderita juga melakukan komunikator serta melakukan tindakan secara mediator.
Kegiatan yang dilakukan perawat adalah mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang
masih dapat digunakan, membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana jadwal pelaksanaan harian pasien.
2.3 Konsep kemampuan 2.3.1 Pengertian kemampuan
Menurut Chaplin,1997, dalam kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga dayakekuatan untuk melakukan suatu
Universitas Sumatera Utara
perbuatan. Sedangkan menurut Robbins,2000, dalam dalam kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau
praktek.
2.3.2 Kemampuan Perawat Dalam Bersosialisasi Pada Penderita Gangguan Jiwa
Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan seseorang dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dalam memberikan bantuan pada pasien
sehingga dapat melakukan hubungan dengan penderita dengan cara berkomunikasi dan melakukan tindakan keperawatan terhadap penderita Roy
Obloy,1998 yaitu : 1.
Memberi rasa nyaman yaitu perawat dapat memberikan suatu tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan jiwa seperti dengan memberikan
sapaan, pujian atas suatu kemajuan penderita dalam mengatasi penyakitnya, dan dapat memberikan informasi serta melakukan hubungan
yang erat antara penderita dengan perawat sehingga perawat dapat menciptakan rasa nyaman tersebut kepada penderita.
2. Komunikator merupakan suatu komunikasi atau percakapan
perawat yang dapat dimengerti oleh penderita dengan memnggunakan bahasa yang sempurna, menggunakan bahasa yang jelas, dan bersama
duduk untuk melakukan komunikasi, serta adanya sentuhan dan perhatian terhadap penderita sehingga komunikasi tersebut dapat lebih mudah
dalam bersosialisasi pada penderita.
Universitas Sumatera Utara
3. Mediator adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan perawat dalam
pemecahan masalah yang dihadapi penderita. Sehingga perawat dapat menggambil suatu keputusan dalam tindakan asuhan keperawatan jiwa,
seperti melakukan tindakan menghargai suatu tingkah penderita, dapat memberikan respon yang cepat bila penderita memerlukan bentuan, dan
menghargai apapun yang dipertanykan penderita terhasdap perawat mengenai penyakitnya.
Menurut Hitchcock, ET.ALL 2008 Memberi rasa nyaman yaitu perawat dapat memberikan suatu tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan jiwa
seperti dengan memberikan sapaan, pujian atas suatu kemajuan penderita dalam mengatasi penyakitnya, dan dapat memberikan informasi. Komunikator
merupakan suatu komunikasi atau percakapan perawat yang dapat dimengerti oleh penderita dengan menggunakan bahasa yang sempurna, menggunakan bahasa
yang jelas. Mediator adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan perawat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penderita. Sehingga perawat dapat
menggambil suatu keputusan dalam tindakan asuhan keperawatan jiwa. Sehingga kemampuan itu dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu : 1. Kemampuan intelektual
Intelectual ability Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental, 2. Kamampuan fisik physical ability Merupakan kemampuan melakukan aktivitas
berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik.
2.4 Definisi Skizofrenia
Skizofrenia merupakan sebuah sindroma kompleks yang dapat merusak pada efek kehidupan penderita maupun anggota-anggota keluarganya. atau
Universitas Sumatera Utara
gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang. Durand dan H.Barlow,2007. Hal
tersebut dilaporkan dalam bentuk kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran keruntuhan fungsi intelek yang gawat sekali.
berikutnya Kraeplin dalam Intisari Psikologi Abnormal, 2000, menjadi dementia yanc, merupakan kemerosotan otak dementia yang diderita oleh orang muds
praecox yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian. Kraeplin percaya bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang
aneh pada penderita skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu penyakit. Pada akhimya Eugen Bleuler dalam Intisari Psikologi Abnormal,2007
memperkenalkan istilah skizofrenia atau jiwa yang terbelahi, sebab gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses berpikir, rusaknya koherensi antara pikiran
dan perasaan, serta berorientasi dini kedalam dan menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan antara intelek dan emosi.
Gangguan jiwa mental disorder merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama dinegara-negara maju, modern dan industry Mahar
Marjono,1992. Meskipun gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kernatian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut
dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan
tidak efisien Setyonegoro, 1980. Menurut paham kesehatan jiwa, seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak
mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari, dirumah,
Universitas Sumatera Utara
disekolahkampus, ditempat keda dan dilingkungan sosialnya. Seorang yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami ketidakmampuan berfungsi secara
optimal dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Etiologi Skizofrenia