Imunisasi hepatitis B Prognosis

dapat dipakai sebagai titik akhir terapi dan respons tetapi hanya dapat dinilai dengan pemeriksaan DNA VHB.

2.1.8. Prognosis

Menurut Dienstag J. L. 2008, 95-99 dari pasien hepatitis B yang akut, sembuh secara total. Namun, prognosis penyakit hepatitis B memburuk pada pasien yang lanjut usia dan pasien yang mempunyai penyakit lain. Bagi penderita yang telah didiagnosa menderita penyakit hepatitis B yang kronis, prognosisnya baik jika pasien mendapat terapi yang baik sehingga dapat memperbaiki kondisi pasien. Perubahan dari fase akut ke fase kronik sangat bergantung pada umur pasien dan cara terinfeksi. Prognosis memburuk pada pasien-pasien yang menderita sirosis hati. Karsinoma hepar merupakan komplikasi tersering bagi infeksi VHB yang kronik.

2.2. Imunisasi hepatitis B

Pelaksanaan vaksinasi terhadap virus hepatitis B pada manusia, pertama kali dilakukan oleh Krugman dan koleganya pada tahun 1971 yaitu dengan menggunakan sediaan serum yang diperoleh dari karier virus hepatitis B dan diinaktifasi menggunakan pabas. Hasilnya 20 dari 29 anak terlindung dari infeksi virus hepatitis B. Imunitas dijumpai pada anak-anak yang mempunyai antibodi terhadap Hepatitis B Surface Antigen HBsAg. Hasil ini memacu perkembangan pembuatan vaksin hepatitis B lebih maju, terutama untuk produksi skala besar dari plasma karier Suwandi, 1991. Menurut Lubis 2004, saat ini setidaknya ada 3 tipe vaksin yaitu: i. Derivat dari plasma karier Vaksin ini berasal dari plasma dan merupakan generasi pertama. Dalam pemberiannya tidak dijumpai efek samping yang serius dan daya lindung yang dihasilkannya tidak berbeda dengan vaksin generasi kedua. Universitas Sumatera Utara ii. Rekombinan DNA recombinant vaccine, adalah HBsAg yang telah dimurnikan yang mana komposisinya identik dengan generasi pertama yaitu vaksin yang berasal dari plasma. iii. Polipeptida Vaksin ini sampai sekarang hanya eksperimental dan penggunaannya belum lagi ditetapkan. Menurut Depkes 2005, Markum 1997, Ranuh 2001 dalam Harahap 2008, imunisasi hepatitis B adalah salah satu dari lima jenis imunisasi dasar yang telah diwajibkan oleh Pemerintah bagi seluruh bayi atau anak Indonesia. Sesuai dengan jadwal pemberiannya, maka imunisasi dasar ini seharusnya sudah lengkap diberikan pada bayi sebelum usia satu tahun. Imunisasi hepatitis B posyandu umumnya diberikan sebanyak 3 kali HB 1, HB 2 dan HB 3 dengan interval waktu pemberian satu bulan yaitu 0 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Pemberian vaksinasi hepatitis B biasanya diberikan secara suntikan. Apabila vaksin disuntikkan, tubuh akan membentuk anti-HBs. Satu seri vaksinasi yang tepat dapat membentuk antibodi yang cukup pada 95 orang sehat. Respons pembentukan antibodi berkurang pada usia lebih tua dan adanya gangguan daya tahan tubuh. Pada bayi dan anak respons umumnya sangat baik dan menghasilkan kadar antibodi yang tinggi walaupun dengan dosis yang lebih rendah dari orang dewasa. Berapa lama antibodi dapat bertahan dalam tubuh belum diketahui dengan pasti, tapi diperkirakan lebih dari 5 tahun. Perlindungan dalam 5 tahun pertama kehidupan sudah cukup baik untuk mengurangi jumlah pengidap kronik, sekalipun booster tidak diberikan. Menurut World Health Organization WHO, vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang selamat dan terbukti keberkesanannya. Pemeberian vaksin hepatitis B sangat dianjurkan kepada semua bayi baru lahir dan kepada semua anak sehingga berusia 18 tahun. Vaksinasi Hepatitis B juga sangat direkomendasikan kepada kelompok populasi yang mempunyai resiko tinggi untuk terinfeksi dengan virus hepatitis B yaitu : a Individu yang mempunyai banyak pasangan seks Universitas Sumatera Utara b Pekerja kesehatan seperti dokter dan perawat c Pasangan dan anggota keluarga yang kontak dengan karier hepatitis B d Pengguna jarum suntik e Penerima tranfusi darah f Penerima transplantasi organ WHO, 2008 Menurut Canadian Immunization Guide Seventh Edition 2006, indikasi titer anti-HBs yang protektif adalah sebanyak 10mIUml atau lebih. Kebanyakkan golongan dewasa mempunyai anti-HBs yang rendah. Oleh sebab itu, imunisai hepatitis B tambahan booster direkomendasikan kepada mereka yang beresiko tinggi seperti pekerja kesehatan.

2.3. Pengetahuan