Tindakan Melakukan Imunisasi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Melakukan Imunisasi

5.4. Pembahasan 5.4.1. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Penyakit Hepatitis B ` Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan responden tentang penyakit hepatitis B adalah cukup. Tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hal ini karena, responden merupakan perawat yang sudah mempunyai pengetahuan dasar tentang penyakit hepatitis B semasa mengikuti pendidikan. Selain itu, dari hasil pengamatan dan wawancara penulis mengetahui bahwa RSUPHAM telah melakukan sosialisasi manfaat imunisasi hepatitis B dan program imunisasi hepatitis B secara gratis dan berkala kepada stafnya. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang hepatitis B dan kemudahan untuk melaksanakan imunisasi ini.

5.4.2. Tindakan Melakukan Imunisasi

Hasil menunjukkan tindakan melakukan imunisasi booster hepatitis B adalah baik yaitu sebanyak 61 orang 76.3. Hal ini karena pengetahuan mereka tentang pentingnya imunisasi hepatitis B sebagai proteksi diri terhadap penyakit ini adalah cukup. Selain itu, mereka juga tidak mempunyai kendala biaya dan tempat karena imunisasi ini diberi secara gratis oleh rumah sakit kepada perawat- perawat tersebut dan mereka bekerja di rumah sakit tersebut. Walaubagaimanapun, masih terdapat responden yang tidak melakukan imunisasi booster hepatitis B. Dari hasil wawancara beberapa perawat yang tidak melakukan tindakan imunisasi hepatitis B karena alasan-alasan teknis seperti tidak mempunyai waktu dan takut disuntik.

5.4.3. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Melakukan Imunisasi

Pada penelitian ini,didapatkan bahwa p0.05 dari hasil analisa statistik dengan menggunakan Chi-Square Test. Ini menunjukkan bahwa terdapat Universitas Sumatera Utara hubungan yang signifikan antara pegetahuan tentang penyakit hepatitis B dengan tindakan melakukan imunisasi hepatitis B pada diri perawat. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan Notoadmodjo, bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang sesuatu, maka akan semakin baik perilaku seseorang, pengetahuan yang cukup tentang hepatitis B bagi perawat akan membuat mereka melaksanakan imunisasi hepatitis B karena merupakan proteksi terhadap mereka yang berhubungan dengan pasien, dengan melakukan imunisasi mereka dapat terhindar dari infeksi hepatitis B. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan perawat tentang hepatitis B adalah cukup yaitu sebanyak 50 orang 62.5. 2. Tindakan perawat dalam melakukan imunisasi booster hepatitis B adalah baik yaitu sebanyak 61 orang 76.3. 3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang penyakit hepatitis B dengan tindakan melakukan imunisasi pada diri p=0.008.

6.2. Saran a Bagi Responden

Perawat-perawat seharusnya mempunyai pengetahuan yang baik dan kesadaran tentang penyakit hepatitis B karena penyakit ini adalah penyakit infeksi. Perawat merupakan pertugas kesehatan yang mempunyai resiko tinggi untuk terinfeksi dengan penyakit hepatitis B karena mereka sering berinteraksi dengan pasien-pasien. Perawat-perawat disarankan untuk melakukan tindakan imunisasi pada diri pada usia dewasa booster sebagai salah satu langkah pencegahan dari terinfeksi dengan penyakit ini. Perawat juga diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikuti program-program yang dianjurkan oleh rumah sakit. b Bagi Peneliti Penelitian yang dijalankan ini masih banyak kekurangannya. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat diteruskan untuk memperbaiki dan menambah nilai yang ada. Bagi peneliti, pada masa akan datang dapat dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar dan menyeluruh. Peneliti menyarankan supaya Universitas Sumatera Utara