5. Buah mengkudu mengandung alkaloid triterpenoid, skopoletin, acubin, alizarin,
antraquinon, asam benzoat, asam oleat, asam palmitat, glukosa, eugenol, dan hexanal. Aktivitas antibakteri Acubin, L-asperuloside, dan alizarin dalam buah mengkudu, sama
khasiatnya dengan senyawa antrakuinon lain dalam akar mengkudu, dan semuanya terbukti berkhasiat sebagai antibakteri. Senyawa ini berfungsi sebagai antibakteri seperti:
Pseudomonas aeruginosa, Proteus morgaii, Staphylococcus aureus, Baciillis subtilis, Escherichia coli,
Salmonella, dan Shigela. Unsur antibakteri yang terdapat dalam buah mengkudu ini juga berfungsi untuk pengobatan infeksi kulit, pilek, demam, dan masalah kesehatan lainnya yang
disebabkan oleh infeksi bakteri.
10
2.1.3 Aktivitas Antimikroba mengkudu
Salah satu zat kimia yang terkandung dalam mengkudu yang berkhasiat sebagai obat adalah xeronine, yang merupakan salah satu alkaloid yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-
enzim dan mengatur serta membentuk struktur protein. Selain itu zat lain yang terkandung dalam mengkudu seperti acubin, alizirin, dan antraquinon termasuk zat-zat antibakteri yang dapat
membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan bakteri yang mematikan, misalnya Salmonella dan
Shigella.
2
2.2 Staphylococcus aureus
2.2.1 Morfologi dan Identifikasi
Staphylococcus adalah bakteri gram positif berbentuk kokus yang terjadi dalam gugus mikroskopis mirip anggur. Kultur bakteri pada hidung dan kulit manusia normal selalu
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan staphylococci. Pada tahun 1884, Rosenbach menggambarkan dua jenis koloni berpigmen dari staphylococci dan mengusulkan tata nama yang sesuai yaitu Staphylococcus
aureus kuning dan Staphylococcus albus putih. Spesies yang terakhir ini dikenal Staphylococcus epidermidis. Meskipun lebih dari 20 spesies Staphylococcus dijelaskan dalam
Bergeys Manual 2001, hanya Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang signifikan dalam interaksinya dengan manusia. Staphylococcus aureus bersifat koagulase-
positif, yang membedakannya dari spesies lainnya. Bakteri ini adalah patogen utama pada manusia, dan pada dasarnya bakteri ini kebanyakan di jumpai pada anatomi lokal, termasuk kulit,
rongga mulut dan saluran pencernaan. Karakteristik bakteri ini adalah kokus gram positif dalam bentuk anggur karena mampu membelah diri ke segala arah, tidak mempunyai spora, tidak
bergerak, dan beberapa strain mempunyai kapsul.
11,12,13
2.2.2 Patogenesis Infeksi Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus memproduksi koagulase yang mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin dan dapat membantu organisme ini untuk membentuk barisan perlindungan.
Bakteri ini juga memiliki reseptor terhadap permukaan sel penjamu dan protein matriks misalnya fibronektin, kolagen yang membantu organisme ini untuk melekat. Bakteri ini
memproduksi enzim litik ekstraselular misalnya lipase, yang memecah jaringan penjamu dan membantu invasi. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan berbagai supuratif nanah dan
toxinoses infeksi pada manusia. Hal ini menyebabkan lesi pada permukaan kulit seperti abses, styes hordeoluminfeksi staphylococcus yang biasanya mengenai kelopak mata dan furuncules
nodul yang terasa nyeri yang terdapat di kulit akibat peradangan, infeksi yang lebih serius dari
staphylococus ini dapat dilihat seperti pneumonia, mastitis, flebitis, meningitis, dan infeksi
Universitas Sumatera Utara
saluran kemih, dan infeksi dalam, seperti osteomielitis dan endokarditis. Staphylococus aureus sering juga penyebab utama dari Nasocomial infection luka bedah dan infeksi yang terkait
dengan berdiamnya peralatan medis. Staphylococus aureus merupakan faktor penyebab keracunan makanan dengan mengeluarkan enterotoksin ke dalam makanan, dan toxic shock
syndrome oleh lepasnya superantigens ke dalam aliran darah.
11,14
Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh staphylococcus aureus, patogenesis adalah multifaktorial, sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat peran faktor-faktor tertentu.
Namun, ada korelasi antara strain terisolasi dari penyakit tertentu dan ekspresi determinan virulensi tertentu, yang menunjukkan peran dalam suatu penyakit tertentu. Aplikasi biologi
molekuler telah menyebabkan kemajuan dalam mengungkap patogenesis penyakit staphylococci.
11
Konsekuensi serius terhadap infeksi staphylococcus terjadi ketika bakteri menyerang aliran darah yaitu septikemia, bakteremia, dan mungkin menyebabkan abses pembenihan internal
lainnya, lesi pada kulit, atau infeksi di paru-paru, ginjal, jantung, otot rangka, atau meningens.
11
2.2.3 Staphylococcus aureus pada pasien denture stomatitis