3 Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya. Rumah dapat
mewujudkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran dan
kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya
tinggi berbeda dengan rumah yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya rendah.
Merujuk pada pendapat Abdulsyani 1994:86 maka indikator kondisi sosial ekonomi orang tua adalah :
a. Tingkat pendidikan b. Tingkat pendapatan
c. Pemilikan kekayaan atau fasilitas d. Jenis tempat tinggal
2.6 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dari penelitian ini disamping berfungsi sebagai pedoman yang memperjelas jalan, arah dan tujuan penelitian juga akan
membantu pemilihan konsep-konsep yang diperlukan guna pembentukan hipotesis.
Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal berasal
dari masyarakat, sekolah dan keluarga.
Lingkungan masyarakat adalah tempat dimana orang tersebut tinggal bersosialisasi, dan mempengaruhi belajar siswa. Jika lingkungan masyarakat
didominasi oleh orang-orang yang berpendidikan maka diharapkan akan berpengaruh baik terhadap cara belajar siswa dan berdampak pada prestasi
belajar yang baik pula. Sebaliknya jika pengaruh dari lingkungan masyarakat buruk maka siswa akan cenderung mengikuti perbuatan-perbuatan buruk itu
pula sehingga berpengaruh pada prestasi belajarnya di sekolah. Sekolah juga memiliki peranan penting dalam menentukan prestasi
belajar siswa. Sekolah hendaknya memiliki fasilitas atau sarana prasarana yang mendukung aktifitas belajar siswa, demi tercapainya prestasi belajar
yang diharapkan. Seperti, media pembelajaran yang lengkap agar siswa diharapkan dapat menerima materi yang diberikan oleh guru dengan lebih
baik, guru yang berkompeten sesuai dengan mata pelajaran yang diampu karena hal itu sangat berpengaruh kepada bagaimana guru itu menggunakan
metode yang terbaik untuk mengajar siswa-siswinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku, gedung sekolah yang digunakan dalam proses belajar mengajar
hendaknya dipastikan nyaman untuk siswa-siswi dalam belajar, dan yang tidak kalah penting yaitu kedisiplinan sekolah yang akan membentuk
kepribadian siswa-siswinya menjadi pribadi yang baik sesuai dengan tujuan pemerintah mengenai tujuan pendidikan sebagaimana ditunjukkan dalam UU
No.20 tahun 2003 pasal 3. Selain itu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kondisi
sosial ekonomi orang tua. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung
jawab bersama antara keluarga orang tua, anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar
yaitu sekolah. Sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Pada umumnya anak
yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang
berlatar belakang ekonomi rendah, kurang dapat mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih
memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Since Coleman’s 1966 landmark study on Equality of Educational Opportunity, socioeconomic status has been seen as a strong predictor of
student achievement. Terjemahan: Sejak Coleman 1966 studi penting tentang Pendidikan Kesetaraan, status sosial ekonomi telah dilihat sebagai
prediktor kuat prestasi siswa. Thomas, June. Stockton Cathy. 2003:01 The issue of socioeconomic status and its relationship to student
achievementis more complex, the relationship can be explored on various unit levels and individual students. Darling-Hammond 1999 concluded that
poverty was significantly and correlated with student outcomes. Terjemahan: Masalah status sosial ekonomi dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa
lebih komplek, hubungan dapat digali pada berbagai tingkat unit dan individu siswa. Darling-Hammond 1999 menyimpulkan bahwa kemiskinan secara
signifikan dan berkorelasi dengan prestasi belajar siswa. Thomas, June.
Stockton Cathy. 2003: 02. Dari uraian didepan dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
2.7 Hipotesis