Portofolio Efisien TINJAUAN PUSTAKA

Korelasi antar saham digunakan untuk menjelaskan sejauh mana return satu dengan lainnya saling terkait. Semakin rendah koefisien korelasinya, maka semakin efektif dalam mengurangi risiko portofolio. Korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ρ ij = …............... 2.3

2.6.3.2 Korelasi Konstan

Nilai korelasi konstan merupakan nilai rata-rata dari koefisien korelasi atar aset, dengan perhitungan sebagai berikut: ρ = ………………………………………………………………. 2.4 Banyaknya Pij yang perlu dihitung adalah: N = …………………………………………….…………………. 2.5

2.6.3.3 Formulasi Cut off Point

Nilai cut off point C digunakan untuk menentukan batas nilai ERSD dengan tujuan untuk memisahkan saham-saham yang akan masuk atau keluar dari portofolio optimal. Nilai C merupakan nilai dari Ci terbesar. Adapun perhitungan dari nilai Ci menurut Yunita et al 2013 adalah sebagai berikut: Ci: ………….………………………………….…..... 2.6

2.6.3.4 Tahap Seleksi Saham

Dari perhitungan Ci, akan didapat nilai cut off point C yang merupakan batas dari nilai ERSD. Apabila nilai ERSD ≥ C, maka saham tersebut masuk kedalam portofolio optimal, sehingga saham yang berjumlah n berkurang menjadi sejumlah s dengan syarat s ≤ n.

2.7 Penelitian Terdahulu

Peneliti menemukan empat penelitian yang memiliki topik relevan dengan penelitian yang dilakukan sehingga dapat dijadikan dasar oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya, penelitian tersebut adalah: 1. Eko 2008 menyatakan bahwa pada dasarnya portofolio terkait bagaimana menentukan saham ke dalam berbagai jenis investasi yang menghasilkan keuntungan optimal. Dengan menggunakan diversifikasi, investor dapat mengurangi tingkat risiko dan pada waktu yang sama mengoptimalkan tingkat return ekspektasi. Penelitian ini digunakan untuk menentukan portofolio optimal pada indeks LQ45 periode 2002-2007 dengan menggunakan Single Index Model dan Constant Correlation Model. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa Constant Correlation Model memiliki kinerja yang lebih baik dalam membentuk portofolio optimal dibandingkan dengan Single Index Model. 2. Sudjana dkk 2014 menggunakan metode Capital Asset Pricing Model CAPM sebagai dasar untuk menentukan portofolio optimal. Metode CAPM digunakan karena dapat menjelaskan dan memberikan prediksi tentang keseimbangan antara risiko sistematis dan return ekspektasi investor pada sebuah aset. Hasil dari penelitian ini mengatakan hubungan yang positif terjadi

Dokumen yang terkait

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK.

1 1 10

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham-Saham Indeks LQ-45).

0 1 7

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ 45

0 1 13

Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham LQ45 Periode 2007-2011.

1 2 63

Pembentukan Portofolio Berdasarkan Investasi Nilai dengan Menggunakan Metode F_Score pada Saham-saham yang Terdaftar pada Indeks LQ45 Periode Februari 2005 - Januari 2010.

0 1 14

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN METODE SINGLE INDEX SEBAGAI DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).

1 1 126

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS LQ45 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 - USD Repository

0 1 185

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 - USD Repository

0 2 185