tumbuhan transpirasi, hewan dan manusia transpirasi, respirasi. Uap air ini memasuki atmosfir. Di dalam atmosfir uap ini akan menjadi awan dan dalam
kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan- tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada
yang mengalir langsung masuk ke dalam permukaan runoff, ada yang meresap ke dalam tanah perkolasi dan menjadi air tanah, baik yang dangkal maupun yang
dalam dan ada juga yang diserap oleh tumbuhan Mulia, 2005. Air tanah akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air
permukaan. Air permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal dan air yang berada dalam tubuh akan menguap kembali menjadi awan,, maka siklus hidrologis
akan kembali berulang. Siklus hidrologi merupakan aspek penting untuk mensuplai daerah daratan dengan air Mulia, 2005.
2.2 Sumber-Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya air dapat di bagi menjadi air angkasa
hujan, air permukaan, dan air tanah.
2.2.1 Air Hujan
Air hujan merupakan jenis air yang paling murni. Namun, dalam perjalanannya turun ke bumi, air hujan akan melarutkan partikel-partikel debu dan
gas yang terdapat dalam udara, misalnya gas CO
2
, gas N
2
O
3
, dan gas S
2
O
3
sehingga beberapa reaksi kimia berikut dapat terjadi dalam udara. 1.
Gas CO
2
+ air hujan asam karbonat
Universitas Sumatera Utara
2. Gas S
2
O
3
+ air hujan asam sulfat
3. Gas N
2
O
3
+ air hujan asam nitrit
Dengan demikian, air hujan yang sampai di permukaan bumi sudah tidak murni dan reaksi diatas dapat mengakibatkan keasaman pada air hujan sehingga akan
terbentuk hujan asam Chandra, 2006.
2.2.2 Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Mutu atau kualitas baku
2. Jumlah atau kuantitanya
3. Kontinuitasnya
Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain Chandra,
2006. Menurut Sutrisno dan Eni 2010, sumber-sumber air permukaan ada dua
macam, yakni: a.
Air Sungai Air sungai dalam penggunaanya sebagai air minum haruslah mengalami
suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan akan air minum pada umunya dapat mencukupi
.
Universitas Sumatera Utara
b. Air rawadanau
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang
menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan
kelarutan O
2
kurang sekali anaerob, maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae lumut karena adanya sinar matahari dan
oksigen O
2
.
2.2.3 Air Tanah
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai
lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air hardness of water Chandra, 2006.
Menurut Sutrisno dan Eni 2010, sumber-sumber air tanah terbagi atas tiga macam, yakni:
a. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15,00 m. Air tanah dangkal ini
ditinjau dari segi kualitasnya agak baik bila digunakan sebagai sumur air minum. Kuantitas air tanah dangkal ini kurang baik dan tergantung pada musim.
b. Air tanah dalam
Air tanah dalam biasanya terdapat di kedalaman antara 100-300 m, umumnya tergolong bersih, karena sewaktu proses pengalirannya mengalami
Universitas Sumatera Utara
penyaringan alamiah dan kebanyakan mikroba sudah tidak ada lagi terdapat di dalamnya. Air tanah dalam kualitasnya lebih baik dari air dangkal, karena
penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Perubahan musim juga hanya sedikit mempengaruhi air tanah dalam.
c. Mata air
Mata air adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh
musim dan kualitaskuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya munculnya permukaan tanah terbagi atas:
- rembesan, di mana air ke luar dari lereng-lereng.
- umbul, di mana air ke luar ke permukaan pada suatu dataran.
2.3 Air Minum 2.3.1 Definisi Air Minum