Analisis Derajat Keasaman pH

3. Pada sumur produksi, sampel diambil pada kranmulut pompa tempat keluarnya air. 2.5 Derajat Keasaman pH 2.5.1 Defenisi Derajat Keasaman pH pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan. Ia merupakan juga satu cara untuk menyatakan konsentrasi ion H + Sutrisno dan Eni, 2010. Air murni H 2 O berasosiasi sempurna sehingga memiliki ion H + dan ion OH - dalam konsentrasi yang sama, dan dalam keadaan demikian pH air murni = 7 Ghufran dan Andi, 2007. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Air normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan mempunyai pH antara 6,5-7,5. Untuk air minum sebaiknya memiliki pH antara 6,5-8,5 Sunu, 2001. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Klasifikasi nilai pH yaitu netral pH=7, asam 0pH7, dan basa atau alkalis 7pH14 Wardhana, 2004.

2.5.2 Analisis Derajat Keasaman pH

Pengukuran pH dapat menggunakan pH meter, kertas lakmus, dan cara calorimeter. Pengukuran pH menggunakan pH meter memberikan hasil yang lebih Universitas Sumatera Utara akurat dibandingkan dengan kertas lakmus dan cara calorimeter Sutrisno dan Eni, 2010. Penggunaan pH meter atau mengukur ion spesifik untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen atau suatu ion yang lain dalam larutan, jelas merupakan contoh potensiometri langsung Basset, et al., 1991. Potensiometri adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan. Potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu ion, pH larutan, dan titik akhir titrasi. Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah elektrode pembanding refference electrode, elektroda indikator indicator electrode, dan alat pengukur potensial. Komponen-komponen tersebut disusun membentuk suatu sel potensiometri Lesna, 2011. pH Meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH kadar keasaman atau alkalinitas dari suatu larutan. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas membran gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen Anonim, 2012. pH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH elektroda gelas yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH Universitas Sumatera Utara yang terukur. Elektroda kaca gelas merupakan elektroda indikator yang peka akan ion hidrogen yang paling meluas penggunaanya, dan penggunaannya bergantung pada fakta bahwa bila suatu selaput kaca dibenamkan dalam suatu larutan, terjadi suatu potensial yang merupakan fungsi linier dari konsentrasi ion hidrogen larutan itu. Untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen dari suatu larutan, elektroda kaca itu harus digabung dengan sebuah elektroda pembanding; elektroda kalomel paling lazim digunakan Basset, et al., 1991. Untuk mengukur pH larutan dengan pH meter, maka pH meter harus dikalibrasi menggunakan larutan-larutan buffer, jika larutan ini belum tersedia, buffer kalium hidrogen ftalat pH 4, dan buffer natrium tetraborat pH 9,2 merupakan buffer yang paling sering digunakan untuk maksud kalibrasi. Setelah dikalibrasi, mulailah mengukur pH larutan yang diberikan. Selesai penetapan, jangan lupa mencuci elektroda dengan air suling, dan membiarkan mereka tetap tercelup dalam air suling Basset, et al., 1991. 2.6 Alkalinitas 2.6.1 Defenisi Alkalinitas