Kepala Pekon dan hal ini seharusnya tidak terjadi, karena BHP salah satu kepanjagan tangan dari Masyarakat Pekon.
E. Identitas Informan
Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Pekon, Sekretaris Pekon,Kaur Pekon, Ketua BHP beserta beberapa anggota BHP. Selain itu
penulis juga menjadikan beberapa tokoh masyarakat sebagai informan untuk mendapatkan data yang lebih akurat, sebagai acuan atau penguat berikut
identitas informan sebagai berikut : Tabel 5. Daftar nama-nama identitas informan penelitian
No Nama
Umur Pendidikan
Jabatan 1
Ansoruudin 42 Tahun
SMA Kepala Pekon
2 Pirdaus
48 Tahun Strata I
Sekretaris Pekon 3
Rapekuddin 39 Tahun
SMP Kaur Keuangan
4 Dulatip, S.Pd.
54 Tahun Strata I
Ketua BHP 5
Matrozi, S.Pd. 50 Tahun
Strata I Wakil Ketua BHP
6 Bainuri, S.Pd.
51 Tahun Strata I
Sekretaris BHP 7
Ahmatyani, S.Pd. 40 Tahun
Strata I Masyarakat Pekon Kuripan
8 Ridwan
46Tahun SMA
Masyarakat Pekon Kuripan 9
Mukhdoruddin 54 Tahun
SMP Masyarakat Pekon Kuripan
10 marsidik 58 Tahun
SMP Masyarakat Pekon Kuripan
Sumber : Data Dokumen Pekon Kuripan Tahun 2015
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian yang di lakukan untuk menganalisis pelaksanaan Pengawasan
Politik Badan Himpunan Pekon Kuripan terhadap kinerja Kepala Pekon Kuripan. Hal yang menjadi dasar penulis dalam penelitian yaitu ingin melihat
dari 3 aspek, yaitu : 1.
Aspek Aspitarif 2.
Aspek Mengawasi Pengawasan 3.
Aspek Regulasi Point yang menjadi ketidak maksimalan kinerja Badan Himpunan Pekon juga
dijelaskan sebelumnya. Banyaknya faktor yang menjadi kendala dan masukan yang terjadi, sehingga terjadi ketidak maksimalnya kinerja Badan
Himpunan Pekon. Hal-hal yang menjadi faktor dalm hambatan tersebut adalah :
1. Ketidak adanya koordinasi yang baik antara Kepala Pekon dan BHP
dalam melaksanakan pengawasan politik terhadap kinerja Kepala Pekon Kuripan.
2. Pengambilan keputusan sepihak dari kepala Pekon yang tanpa
melibatkan BHP sebagai lembaga pembuat regulasi di pekon kuripan.