2. Pengukuran.
Pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saa terjadinya adalah penghargaan sepakatan dalam transaksi- transaksi tersebut dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang.
Untuk kewajiban jangka pendek, kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah
pengorbanan sumber ekonomik kas msa datang. Dengan kata lain, untuk kewajiban jangka pendek, kos pendanaan atau kos penundaan dianggap tidak material.
Penghargaan sepakatan suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya
kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.
a. Kewajiban dalam pembelian kredit.
Dasar pengukuran asset yang paling objektif adalah kos tunai atau kos tunai implisit. Karena kewajiban merupakan bayangan cermin asset, pengukuran
juga mengikuti pengukura asset.Pada umumnya,atas dasar kepraktisan,perusahaan tidak berusaha untuk menentukan kos tunaiimplisit baik
dengan cara menanyakan langsung ketoko penjual barang ataupun dengan cara mendiskusikan nilai kontrak dengan tarif bunga yang berlaku.
b. Diskon dan premium utang obligasi
Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagi penerbit
maupun kreditor. Dasar pengukuran demikian sebenarnya tidak tepat. Untuk suatu kontrak utang dengan ketentuan pembayaran bunga periodik dan pokok
pinjaman pada akhir jangka kontrak, pengukuran jumlah rupiah kos utang dan aset untuk dasar pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implisit.
Dalam hal obligasi jangka panjang,jumlah rupiah uang yang diterima oleh penerbit dan yang dibayarkan oleh kreditor pada saat penerbitan hanyalah merupakan
bagian kecil dari jumlah rupiah total yang terlibat dalam kontrak obligasi.Jumlah rupiah total ini adalah sseluruh jumlah rupiah pembayaran-pembayaran masa
datang.
c. Makna harga efektif obligasi
Selisih nominal dengan penghargaan sepakatan merupakan diskun obligasi. Bagi penerbit obligasi, perhitungan biaya bunga menjadi tidak lengkap
tepat apabilatidak memperhatikan perhitungan bunga periodik dan akumulasi
8 | T E O R I A K U N T A N S I
diskun. Jumlahrupiah utang obligasi tiap saat keharusan saat itu sebelum jatuh tempo akanterlalu besar apabila dinyatakan sebesar nominalny
d. Diskon obligasi
Diskon utang obligasu pada waktu penerbitan adalah suatu jumlah rupiah debit yang menunjukkan biaya bunga yang harus dibayar pada tanggal jatuh
tempo. Dengan demikian, diskon tersebut harus dilaporkan dalam neraca sebagai pengurang nilai nominal jatuh tempo utang obligasi.
e. Premium obligasi