Latar Belakang Sikap Penutur
sering juga disebut sebagai ciri-ciri konteks, meliputi segala sesuatu yang berbeda di sekitar penutur dan mitra tutur ketika peristiwa tutur sedang berlangsung.
Hymes dalam Rusminto, 2012: 59 menyatakan bahwa unsur-unsur konteks mencakup berbagai komponen yang disebutnya dengan akronim SPEAKING.
Akronim ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1
Setting, yang meliputi waktu, tempat, atau kondisi fisik lain yang berbeda di sekitar tempat terjadinya peristiwa tutur.
2 Participannts, yaitu meliputi penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam
peristiwa tutur. 3
Ends, yaitu tujuan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam peristiwa tutur yang sedang terjadi.
4 Act sequences, yaitu bentuk dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5 Instrumentalities, yaitu saluran yang digunakan dan dibentuk tuturan yang
dipakai oleh penutur dan mitra tutur. 6
Keys, yaitu cara berkenaan dengan sesuatu yang harus dikatakan oleh penutur serius, kasar, atau main-main.
7 Norms, yaitu norma-norma yang digunakan dalam interaksi yang sedang
berlangsung. 8
Genres, yaitu register khusus yang dipakai dalam peristiwa tutur.
Alwi dkk 2003: 421 konteks wacana terdiribatas berbagai unsur seperti situasi, pembicara, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk amanat, kode, dan
sarana. Bentuk amanat dapat berupa surat, esai, iklan, pemberitahuan, pengumum-
an, dan sebagainya. Kode ialah ragam bahasa yang dipakai, misalnya bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia logat daerah, atau bahasa daerah. Sarana ialah
wahana komunikasi yang dapat berwujud pembicaraan bersemuka atau lewat telepon, surat, dan televisi.