LATAR BELAKANG PEMILIHAN MASALAH HUKUM

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN MASALAH HUKUM

Persaingan merupakan masalah yang timbul dari luar perusahaan problem ekstern, dimana persaingan akan timbul dari perusahaan lain yang sejenis. Dengan semakin maju dan berkembangnya persaingan tersebut, maka besar sekali peluangnya terhadap pengaruh perkembangan aktivitas penjualan produk-produk keluaran perusahaan. Pemasaran hasil produksi merupakan salah satu kegiatan dari sekian banyak kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, maka pemasaran akan barang-barang industri dan barang-barang konsumsi membutuhkan pemikiran yang sangat mendalam dan memerlukan fokus perhatian yang khusus terhadap faktor-faktor pemasarannya. Dalam persaingan yang makin kompetitif sekarang ini, pengusaha tidak hanya dituntut efektif melakukan promosi, tetapi juga harus ditunjang oleh faktor- faktor lain seperti kualitas produk, harga yang bersaing dan pelayanan yang meliputi pengantaran barang, pemberian potongan harga dan jaminan puma jual terhadap produk tersebut. Makin banyaknya persaingan menyebabkan konsumen makin dimanjakan oleh beragamnya macam-macam produk, dan tentu hal itu menyebabkan konsumen makin pandai dan selektif memilih produk apa yang pas dan sesuai dengan keuangan yang dia miliki. Multi level Marketing MLM adalah suatu konsep penyaluran barang produkjasa tertentu yang memberi kesempatan kepada para konsumen untuk turut terlibat sebagai penjual dan menikmaati keuntungan di dalam garis kemitraanya atau sponsorisasi. Dalam pengertian yang lebih luas Multi Level Marketing MLM adalah salah satu bentuk kerja sama di bidang perdagangan atau pemasaran suatu produk atau jasa, dengan sistem ini diberikan kepada setiap orang kesempatan untuk mempunyai dan menjalankan usaha sendiri. Sejatinya, MLM sama saja dengan perusahaan perdagangan pada umumnya yang menjual produk. Hanya saja menurut Neni, sekretaris Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia APLI, yang menjadi pembeda hanyalah pada sistem distribusi. Rekrutmen anggota baru pada perusahaan MLM ditujukan untuk memperluas jaringan penjualan, bukan sebagai pendapatan perusahaan, jadi tidaklah tepat jika sistem MLM disalahkan terkait maraknya penipuan bermodus skema piramida. Beberapa perusahaan nakal memanfaatkan celah pada sistem MLM yang biasanya mengharuskan biaya keanggotaan. 1 MLM nakal menjadikan uang pendaftaran keanggotaan sebagai pendapatan utama dan memberikan komisi setiap orang yang bergabung atas rekomendasi anggota MLM. Skema ini disebut skema piramida Pyramid Scheme atau Money Game yang diwariskan dari skema Ponzi. Selain itu izin perusahaan yang menerapkan sistem MLM berbeda dengan surat izin perdagangan biasa. Jika perusahaan perdagangan biasa harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP sedangkan pada perusahaan yang berbasis MLM harus memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung SIUPL. Lebih lanjut, Neni menjelaskan perusahaan yang menerapkan skema piramida tidak mungkin mendapatkan SIUPL. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan MLM harus mempresentasikan sistem kerja perusahaan mereka sebelum mendapatkan SIUPL. 1 http:www.kompasiana.comwillywilleymoney-game-bertopeng-lowongan- pekerjaan_54f946b4a33311ac048b4b54 yang diakses pada tanggal 24 April 2016, Pukul: 16.39 WIB. PT Hadena Indonesia adalah salah satu yang memanfaatkan skema piramida ini untuk menjalankan bisnisnya. Memanfaatkan iming-iming pekerjaan pengeleman benang teh, PT Hadena Indonesia mampu mengaet calon korban untuk mengeluarkan uang keanggotaan pertama. Dengan semakin banyak yang bergabung akan semakin besar jaringan PT Hadena Indonesia karena setiap anggota akan mencari anggota lain untuk mendapatkan komisi. Tak heran, PT Hadena Indonesia mampu mendirikan cabang di 20 kota besar yang tersebar di Pulau Jawa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka salah satu karyawan PT. Hadena Indonesia yaitu Aushaf meminta penulis untuk memberikan pandangan hukum legal opinion, mengenai upaya hukum yang dapat dilakukannya terhadap kasus praktek skema piramida yang dilakukan oleh PT. Hadena Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penulisan hukum dalam bentuk memorandum hukum legal memorandum, dengan judul : UPAYA HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN KARYAWAN PT. HADENA INDONESIA ATAS PERISTIWA PRAKTEK SKEMA PIRAMIDA OLEH PELAKU USAHA PT. HADENA INDONESIA.

BAB II FAKTA HUKUM DAN IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM