4.
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yaitu langkah selanjutnya setelah data tersusun secara sistematis, kemudian dilanjutkan dengan penarikan suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari data yang bersifat khusus. G.
Analisis Data
Bahan hukum data hasil pengolahan tersebut dianalisis secara kualitatif kemudian dilakukan pembahasan dengan cara menguraikan data secara bermutu dalam bentuk
kalimat yang teratur, logis dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis guna menjawab permasalahan yang ada dalam perumusan
masalah kemudian ditarik kesimpulan-kesimpulan
.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Wewenang OJK dalam ketentuan Pasal 8 UU OJK terhadap bank syariah dikaitkan dengan UU Perbankan syariah, tidak menggunakan unsur bunga riba,
spekulasi maisir dan ketidakjelasan atau ketidakpastian gharar, mengacu pada prinsip-prinsip syariah.
2. Pengawasan yang dilakukan OJK untuk menentukan status atau tindaklanjut bank
terdiri dari:
a. Pengawasan normal dilakukan terhadap bank yang memenuhi criteria tidak
memiliki potensi atau tidak membahayakan kelangsungan usahanya.
b. Pengawasan intensif dan khusus, dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU
OJK. Pengawasan tersebut saling berkaitan dengan subsektor lain seperti BI untuk menentukan apakah bank tersebut masih bias dilakukan pembinaan atau
akan memberikan dampak yang buruk bagi tingkat kesehatan bank, maka OJK
berhak melikuidasi bank tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1.
Sebaiknya, lembaga OJK melaksanakan tugasnya terhadap bank syariah harus lebih meningkat di bidang pengawasan dilihat dari segi pengaturan dan program-
program. Pengawasan pada perbankan syariah yang dilakukan oleh OJK sekarang dengan BI sebelum adanya OJK harus jelas pemisahan wewenangnya agar tidak
terjadi konflik mengenai wewenang sebagai lembaga otoritas, karena OJK merupakan lembaga otoritas keuangan yang independen.
2. Sebaiknya, pengawasan pada bank syariah yang dilakukan oleh OJK harus lebih
baik dari pada pengawasan yang dilakukan oleh BI, karena pengawasan bank syariah yang dilakukan BI sebelumnya sudah menetapkan langkah-langkah tindak
lanjut yang diperlukan, oleh karena itu OJK, harus melakukan pemeriksaan yang akuntabel dimaksudkan untuk meyakinkan kebenaran data dan dokumen yang
dilaporkan bank kepada OJK, menggali lebih lanjut mengenai informasi atau permasalahan yang dihadapi bank, melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
action program, serta untuk tujuan-tujuan lainnya dalam rangka pengawasan bank secara dini. serta OJK sudah seharusnya membuat kebijakan-kebijakan yang
bertujuan untuk pelaksanaan pengawasan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuLiteratur
Basir, Sofyan, 2013, Commercial Bank Management dari Teori Ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Gazali, Djoni S. dan Rahmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta
Hermansyah, 2011, Edisi Revisi Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana
Prenada Media Gorup, Jakarta
Imaniyati, Neni Sri, 2010, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, PT. Refika Aditama, Bandung
Kasmir, 2012, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Kusumaningtuti, 2009, Peran Hukum dalam Menyelesaikan Krisis Perbankan di
Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Muhammad, Abdulkadir, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi’I Antonio, 1992, Apa dan
Bagaimana Bank Islam, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta Rahmadi, Usman, 2012, Aspek Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta
Sumitro, Warkom, 1996, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMUI dan Takaful di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sutedi, Adrian, 2014, Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan, Raih Asa Sukses, Jakarta
Syamsiar, Ratna, 2014, Hukum Perbankan, Justice Publisher, Lampung