Dari hasil diatas terlihat bahwa perbedaan bit yang dihasilkan pada ciphertext 1 dan ciphertext 2 adalah sebanyak 72 bit atau sekitar 56 dari besar blok 128 bit.
Sedangkan untuk perubahan kunci satu bit akan ditunjukan pada hasil dibawah ini
Plaintext : 0000000000000000000000000000000016 Kunci 1
000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000016 Kunci 2
100000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000016 Ciphertext 1 8F5FBD0510D15FA893FA3FDA6E857EC216
Ciphertext 2 11395D4BFE4C8258979EE2BF2D24DFF416
Dari hasil tersebut tampak bahwa perbedaan kunci satu bit menghasilkan perbedaan bit sebesar 64 bit atau sekitar 50 dari besar blok 128 bit.
3.5 Proses Kombinasi
Ada empat kombinasi dalam proses enkripsi dan dekripsi pengembangan algoritma tersebut.
3.5.1 Proses Kombinasi Pertama RC5 dan RC5
Tahapan enkripsi digunakan untuk mengubah plainteks menjadi cipherteks agar pesan tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Tahapan ini dimulai dari proses
penginputan kunci simetris dengan menggunakan algoritma RC5, Setelah kunci diinputkan kemudian dilanjutkan ke proses penginputan plainteks.
Proses selanjutnya penerima pesan melakukan proses dekripsi terhadap cipherteks tersebut dengan algoritma RC5, dan hasil dari proses dekripsi tersebut masih
berbentuk cipherteks dan di kirim kembali kepada penerima pesan. Penerima pesan melakukan proses dekripsi kembali terhadap cipherteks yang diterima dari pengirim
Dan hasil dari proses enkripsi tersebut berbentuk cipherteks juga. Cipherteks tersebut dikirim
kembali oleh penerima pesan kepada pengirim pesan.
Universitas Sumatera Utara
pesan, algoritma yang digunakan yaitu RC5 untuk proses dekripsi nya sehingga menghasilkan sebuah plainteks. Flowchart dari proses kombinasi pertama RC5
dengan RC5 block Cipher digambarkan pada gambar 3.7.1
Pass 1 Pass 3
Pass 2
Gambar 3.5.1 Flowchart Kombinasi Pertama RC5 dengan RC5
3.5.2 Proses Kombinasi Kedua RC6 dan RC6
Pada proses kombinasi yang kedua si pengirim pesan menggunakan algoritma RC6 untuk proses enkripsi dan dekripsi dan si penerima pesan juga menggunakan
algoritma RC6 untuk proses enkripsi dan dekripsi serta masing-masing pihak tidak berbagi kunci enkripsi. Pada tahapan yang pertama dalam kombinasi yang kedua ini,
dimana si pengirim pesan akan menggunakan algoritma RC6 untuk melakukan proses enkripsi pesan. Dalam proses tersebut pesan, plainteks akan dienkripsi dengan kunci
Cipherteks
A
Cipherteks di enkripsi dengan RC5
Input kunci -2 Start
Input Plainteks, Kunci -1
Plainteks di enkripsi dengan RC5
Cipherteks
Stop
Plainteks Cipherteks di dekripsi dengan
RC5 Cipherteks
Cipherteks di dekripsi dengan RC5
A
Universitas Sumatera Utara
yang di inputkan oleh si pengirim pesan kemudian melakukan proses enkripsi dengan menggunakan algoritma RC6 dan menghasilkan sebuah cipherteks
Setelah pengirim pesan menerima cipherteks tersebut, maka akan dilakukan proses dekripsi pertama terhadap cipherteks tersebut dengan menggunakan algoritma
RC6, hasil dari proses dekripsi pertama masih berbentuk cipherteks dan dikirim kembali kepada penerima pesan. Untuk proses selanjutnya si penerima pesan akan
melakukan proses dekripsi yang kedua dengan menggunakan algoritma RC6 dan hasil dekripsi yang kedua ini akan menghasilkan sebuah plainteks.
flowchart dari proses kombinasi Kedua RC6 dengan RC6 digambarkan pada gambar 3.7.2
Pass 1 Pass 3
Pass 2
Gambar 3.5.2 Flowchart Kombinasi kedua RC6 dengan RC6
3.5.3 Proses Kombinasi Ketiga RC5 dengan RC6