Definisi Kriptografi Sejarah Kriptografi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kriptografi

Kriptografi telah menjadi bagian penting dalam dunia teknologi informasi saat ini terutama dalam bidang komputer. Hampir semua penerapan teknologi informasi menggunakan kriptografi sebagai alat untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi. Karena itu pulalah kriptografi menjadi ilmu yang berkembang pesat dan dalam waktu singkat banyak bermunculan algoritma-algoritma baru yang dianggap lebih unggul daripada pendahulunya. Oleh sebab itu pada bab ini penulis akan membahas teori-teori yang berkait dengan ilmu kriptografi.

2.1.1 Definisi Kriptografi

Kriptografi cryptography berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu cryptós dan gráphein. Kata cryptós artinya rahasia sedangkan gráphein artinya tulisan. Sehingga secara umum kriptografi adalah tulisan rahasia. Ada beberapa definisi kriptografi yang telah dikemukakan didalam berbagai literatur . Definisi yang digunakan dalam buku-buku terbaru menyatakan kriptografi merupakan ilmu mengenai metode untuk mengirimkan pesan secara rahasia sehingga hanya penerima yang dimaksud dapat menghapus dan membaca pesan atau memahaminya Mollin,2007. Sedangkan definisi yang digunakan sekitar tahun 80-an yaitu kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Penggunaan kata “seni” di dalam definisi di atas berasal dari fakta sejarah bahwa pada masa-masa awal sejarah kriptografi, setiap orang mungkin mempunyai cara yang unik untuk merahasiakan pesan. Jadi secara umum kriptografi merupakan teknik pengamanan informasi dimana informasi tersebut diubah dengan menggunakan kunci tertentu melalui proses enkripsi menjadi informasi baru yang tidak dapat dimengerti oleh orang yang tidak berhak menerimanya, kemudian informasi tersebut dapat diubah kembali oleh orang yang berhak menerimanya melalui proses dekripsi. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Sejarah Kriptografi

Kriptografi dimulai pertama sekali dengan menggunakan metode pertukaran posisi untuk mengenkripsi suatu pesan. Dalam sejarah perkembangannya, Julius Caesar dalam mengirimkan pesan selalu mengacak pesannya sebelum diberikan kepada kurir. Ada yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Julius Caesar dianggap sebagai awal mula dari kriptografi. Kriptografi digunakan pertama sekali oleh bangsa Mesir 4000 tahun yang lalu sampai saat ini David,1963. Sehingga sampai dengan saat ini kriptografi pun mulai diperbincangkan secara luas. Kriptografi digunakan sebagai suatu alat untuk melindungi kerahasian dan strategi-strategi suatu negara. Sejarah kriptografi sebagian besar merupakan sejarah kriptografi klasik, yaitu metode enkripsi yang menggunakan kertas dan pencil atau mungkin dengan bantuan alat mekanik sederhana. Secara umum algoritma kriptografi klasik dikelompokan menjadi dua kategori yaitu algoritma transposisi transposition cipher dan algoritma substitusi substitution cipher. Cipher transposisi mengubah susunan huruf-huruf didalam pesan, sedangkan cipher subtitusi mengganti setiap huruf atau kelompok huruf dengan sebuah huruf atau kelompok huruf lain. Sejarah kriptografi klasik mencatat penggunaan cipher transposisi oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM kemudian. Mereka menggunakan alat yang namanya scytale. Scytale terdiri dari sebuah kertas panjang dan daun papyrus yang dililitkan pada sebuah selinder dari diameter tertentu diameter selinder meyatakan kunci penyandian pesan. Pesan ditulis secara horizontal, baris per baris. Bila pita dilepaskan, maka huruf-huruf di dalamnya telah tersusun secara acak membentuk pesan rahasia. Untuk membaca pesan, penerima pesan harus melilitkan kembali kertas tersebut keselinder yang diameternya sama dengan diameter selinder pengirim. Sedangkan algoritma substitusi paling awal dan paling sederhana adalah Caesar cipher, yang digunakan oleh raja Yunani kuno, Julius Caesar. Caranya adalah dengan mengganti setiap karakter di dalam alphabet dengan karakter yang terletak pada tiga posisi berikutnya di dalam susunan alphabet. Kriptografi juga digunakan untuk tujuan keamanan. Kalangan gereja pun menggunakan kriptografi pada masa awal agama kristen, tujuan penggunaannya yaitu untuk menjaga tulisan religius dari Universitas Sumatera Utara gangguan otoritas politik atau budaya yang dominan pada saat itu. Yang terkenal pada saat itu adalah “Angka si Buruk Rupa” Number of the beast di dalam kitab perjanjian baru. Angka “666” menyatakan cara kriptografi untuk menyembunyikan pesan berbahaya, para ahli percaya bahwa pesan tersebut mengacu pada Kerajaan Romawi Munir,2006. Di india kriptografi juga digunakan oleh para pecinta untuk berkomunikasi tanpa diketahui oleh orang lain. Ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat, hal ini terbukti dengan ditemukannya di dalam buku Kama Sutra yang merekomendasikan wanita seharusnya mempelajari seni dengan memahami cipher. Pada abad ke-17 Ratu Skotlandia, Queen Mary merupakan salah seorang korban pancung. Ratu tersebut dipancung setelah ditemukannya surat rahasianya di balik penjara surat yang terenkripsi berisi rencana pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth I berhasil dipecahkan oleh seorang pemecah kode. Pada abad ke-15 ditemukan kode roda wheel cipher oleh Leo Battista Alberti. Kode ini terus dikembangkan menjadi alat enkripsi dan dekripsi hingga saat ini. Metode ini dikembangkan pada awalnya oleh Thomas Jefferson yang kemudian diberi nama roda kode Jefferson. Kemudian kode ini dikembangkan lagi oleh Bazeries yang diberi nama silinder Bazerries. Alat ini lebih fleksibel, memungkinkan untuk dikembangkan secara terus menerus untuk menghindari code breaking. Meskipun demikian metode ini dapat dipecahkan oleh Deviaris pada tahun1893, tetapi metode ini tetap terus dikembangkan dan dianggap aman untuk kasus-kasus tertentu. Saat ditemukan pertama kali oleh Leon Albertini roda kode ini terdiri dari dua buah potongan silendris yaitu potongan silendris dalam dan potongan silendris luar, yang dikenal dengan cipher disk. Masing-masing potongan silendris memiliki seluruh label alfabet, dengan susunan yang tidak harus terurut dan sama. Potongan silendris luar merupakan alfabet untuk teks-kode dengan metode monoalphabetic substitution cipher alphabet, yaitu metode enkripsi yang mana satu karakter di teks asli diganti dengan satu karakter bersesuaian atau fungsi satu ke satu. Pada abad ke-20 kriptografi lebih banyak digunakan oleh kalangan militer. Pada perang dunia ke II, pemerintah Nazi Jerman membuat mesin enkripsi yang dinamakan Universitas Sumatera Utara dengan enigma. Mesin ini menggunakan beberapa buah rotor roda berputar dan melakukan proses enkripsi yang sangat rumit. Jerman percaya pesan akan dikirim melalui enigma tidak akan terpecahkan kode enkripsinya. Tetapi anggapan Jerman tersebut salah, setelah mempelajari mesin enigma bertahun-tahun sekutu berhasil memecahkan kode tersebut. Setelah Jerman mengetahui kode-kode mereka telah terpecahkan, kemudian enigma mengalami beberapa kali perubahan. Enigma yang digunakan Jerman bisa mengenkripsi satu pesan dengan 15 milyar kemungkinan. Enigma yang termasuk kriptografi berbasis rotor. Mesin berbasis rotor ini dibangun dan dipatenkan oleh beberapa orang penemu dari negara-negara yang berbeda dari tahun 1917 sampai 1921, diantaranya oleh warga Amerika Edward Hug Hebern, warga Jerman Arthur Scherbius, warga Belanda Alexander Koch, dan warga Swedia Arvid Gerhard Damm. Milik Koch dikembangkan oleh Arthur Scherbius yang dipatenkan diberi nama enigma untuk versi militer dibangun. Diperkirakan mesin enigma yang digunakan pada tahun 1935 sampai 1945 adalah 100.000 mesin. Perkembangan yang paling pesat dan berpengaruh dalam sejarah kriptografi ialah pada tahun 1976 di mana Whitfield Diffie dan Martin Hellman mempublikasikan sebuah tesis berjudul New Direction in Cryptography. Dalam tesis ini diperkenalkan konsep kunci publik kriptografi yang paling revolusioner dan juga menyediakan metode baru dalam pertukaran kunci, yaitu keamanan yang didasarkan atas algoritma diskrit. Pada tahun 1978, Rivest, Shamir, dan Adleman menemukan enkripsi kunci publik yang pertama dan sekarang ini dikenal dengan nama RSA Rivest, Shamir, and Adleman. Skema RSA didasarkan pada permasalahan matematika sulit yang terdiri dari pemfaktoran terhadap bilangan yang besar nilainya. Salah satu sumbangan yang paling penting dari kriptografi kunci publik ialah tanda tangan digital. Pada tahun 1991, standar internasional yang pertama untuk tanda tangan digital yang dipergunakan ialah berdasarkan pada skema kunci publik RSA. Kriptografi memang banyak sekali memiliki sejarah yang panjang, dari awal munculnya kriptografi yang biasa dikenal dengan kriptografi klasik sampai dengan berkembang dengan algoritma – algoritma baru yang dikenal dengan kriptografi modern. Perkembangan dari kriptografi tidak lain karena dasar dari kriptografi klasik. Universitas Sumatera Utara Berbagai standar dan infrastruktur yang berhubungan dengan kriptografi sedang dibangun dan produk–produk keamanan sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan keamanan informasi di masyarakat.

2.1.3 Tujuan Kriptografi