Algoritma RC 5 Kontribusi Riset

enkripsi pada kriptografi asimetri tidak rahasia kunci privat. Entitas pengirim akan mengenkripsi dengan menggunakan kunci publik, sedangkan entitas penerima mendekripsikan kunci privat. Skema dari kriptografi asimetri dapat di lihat pada gambar di bawah ini. K 1 K 2 Plainteks Cipherteks Enkripsi Dekripsi Gambar 2.3 Skema Kriptografi Asimetris Sumber : Mollin,2007 Kriptografi asimetris ini dapat dianalogikan seperti kotak surat yang terkunci dan memiliki lubang untuk memasukan surat. Setiap orang dapat memasukkan surat ke dalam kotak surat tersebut, tetapi hanya pemilik surat yang memiliki kunci dan yang dapat membuka kotak surat. Kunci publik dapat dikirim ke penerima melalui saluran yang sama dengan saluran yang digunakan untuk mengirim pesan tidak perlu takut, karena pihak yang tidak berkepentingan tidak akan dapat mendeskripsi pesan tersebut, karena tidak memiliki kunci privat.

2.2 Algoritma RC 5

Algoritma RC-5 merupakan metode enkripsi menggunakan metode simetrik dan pengolahan dalam bentuk blok chiper, jadi kata kunci yang sama digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Parameter-parameter yang digunakan dalam RC-5 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah putaran ini disimbolkan dengan r yang merupakan parameter untuk rotasi dengan nilai 0, 1, …… 255. 2. Jumlah word dalam bit disimbolkan dengan w. Nilai bit yang di support adalah 16 bit, 32 bit, dan 64 bit. Plainteks Universitas Sumatera Utara 3. Kata kunci key word Variable ini disimbolkan dengan b dengan range 0, 1, 2,….255. Key word ini dikembangkan menjadi array S yang digunakan sebagai key pada proses untuk enkripsi dan dekripsi.

2.3 Algoritma RC6

Algoritma RC6 merupakan salah satu kandidat Advanced Encryption Standard AES yang diajukan oleh RSA Laboratoriest kepada NIST. Dirancang oleh Ronald L Rivest, M.J.B. Robshaw, R. Sidney dan Y.L. Yin, algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma sebelumnya yaitu RC5 dan telah memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh NIST. Algoritma RC6 adalah versi yang dilengkapi dengan beberapa parameter, sehingga dituliskan sebagai RC6-wrb, dimana parameter w merupakan ukuran kata dalam satuan bit, r adalah bilangan bulat bukan negatif yang menunjukan banyaknya iterasi selam proses enkripsi, dan b menunjukan ukuran kunci enkripsi dalam byte. Ketika algoritma ini masuk sebagai kandidat AES, maka ditetapkan nilai parameter w = 32, r = 20 dan b bervariasi antara 16, 24, dan 32 byte. RC6-wrb memecah block 128 bit menjadi 4 buah block 32 bit, dan mengikuti enam aturan operasi dasar sebagai berikut : A + B Operasi penjumlahan bilangan integer. A – B Operasi pengurangan bilangan integer. A B Operasi exclusive-OR XOR A x B Operasi perkalian bilangan integer. AB A dirotasikan ke kiri sebanyak variabel kedua B AB A dirotasikan ke kanan sebanyak variabel kedua B

2.3.1 Enkripsi Algoritma RC 6

Karena RC6 memecah block 128 bit menjadi 4 buah block 32 bit, maka algoritma ini bekerja dengan 4 buah register 32-bit A, B, C, D. Byte yang pertama dari plaintext atau ciphertext ditempatkan pada byte A, sedangkan byte yang terakhirnya ditempatkan pada byte D. Dalam prosesnya akan didapatkan A, B, C, D = B, C, D, Universitas Sumatera Utara A yang diartikan bahwa nilai yang terletak pada sisi kanan berasal dari register disisi kiri Algoritma RC6 menggunakan 44 buah sub kunci yang dibangkitkan dari kunci dan dinamakan dengan S[0] hingga S[43]. Masing-masing sub kunci panjangnya 32 bit. Proses enkripsi pada algoritma RC6 dimulai dan diakhiri dengan proses whitening yang bertujuan untuk menyamarkan iterasi yang pertama dan yang terakhir dari proses enkripsi dan dekripsi. Pada proses whitening awal, nilai B akan dijumlahkan dengan S[0], dan nilai D dijumlahkan dengan S[i]. Pada masing-masing iterasi pada RC6 menggunakan 2 buah sub kunci. Sub kunci pada iterasi yang pertama menggunakan S[2] dan S[3], sedangkan iterasi-iterasi berikutnya menggunakan sub-sub kunci lanjutannya. Setelah iterasi ke-20 selesai, dilakukan proses whitening akhir dimana nilai A dijumlahkan dengan S[42],dan nilai C dijumlahkan dengan S[43]. Setiap iterasi pada algoritma RC6 mengikuti aturan sebagai berikut, nilai B dimasukan ke dalam fungsi f, yang didefinisikan sebagai fx =x2x+1 , kemudian diputar kekiri sejauh lg-w atau 5 bit. Hasil yang didapat pada proses ini dimisalkan sebagai u. Nilai u kemudian di XOR dengan C dan hasilnya menjadi nilai C. Nilai t juga digunakan sebagai acuan bagi C untuk memutar nilainya kekiri. Begitu pula dengan nilai u, juga digunakan sebagai acuan bagi nilai A untuk melakukan proses pemutaran kekiri. Kemudian sub kunci S[2i] pada iterasi dijumlahkan dengan A, dan sub kunci S[2i+1] dijumlahkan dengan C. keempat bagian dari block kemudian akan dipertukarkan dengan mengikuti aturan, bahwa nilai A ditempakan pada D, nilai B ditempatkan pada A, nilai C ditempatkan pada B, dan nilai asli D ditempatkan pad C. demikian iterasi tersebut akan terus berlangsung hingga 20 kali.

2.3.2 Dekripsi Algoritma RC 6

Proses dekripsi ciphertext pada algoritma RC6 merupakan pembalikan dari proses enkripsi. Pada proses whitening, bila proses enkripsi menggunakan operasi penjumlahan, maka pada proses dekripsi menggunakan operasi pengurangan. Sub kunci yang digunakan pada proses whitening setelah iterasi terakhir diterapkan sebelum iterasi pertama, begitu juga sebaliknya sub kunci yang diterapkan pada proses whitening sebelum iterasi pertama digunakan pada whitening setelah iterasi terkahir. Universitas Sumatera Utara Akibatnya, untuk melakukan dekripsi, hal yang harus dilakukan semata-mata hanyalah menerapkan algoritma yang sama dengan enkripsi, dengan tiap iterasi menggunakan sub kunci yang sama dengan yang digunakan pada saat enkripsi, hanya saja urutan sub kunci yang digunakan terbalik. 2.4 Riset-Riset Terkait Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan banyak peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang penulis buat diantara penelitian tersebut yaitu : Rudianto, 1999 menjelaskan dalam RC6 merupakan algoritma cipher blok baru yang didaftarkan ke NIST yang diajukan oleh RSA Security Laboratories. Algoritma ini dirancang oleh Ronald L Rivest, M.J.B. Robshaw, R. Sidney dan Y.L. Yin untuk mengikuti kontes Advanced Ecryption Standard AES dan berhasil menjadi salah satu dari lima 5 finalisnya. Design dari berawal dari keinginan untuk meningkatkan performansi dan tingkat keamanan dari RC5 untuk dapat memenuhi standar dari kontes tersebut. RC6 memiliki struktur yang sederhana. RC6 terdiri dari dua jaringan Feistel dimana datanya dicampur dengan rotasi yang bergantung pada isi data tersebut. Dalam sekali putaran RC6, ada beberapa operasi yang terjadi, antara lain : dua 2 aplikasi dari fungsi persamaan fx = x2x + 1 mod 232, dua 2 rotasi 32-bit yang tidak berubah, dua 2 rotasi 32-bit yang bergantung pada data, dua 2 eksklusif OR dan dua 2 fungsi modulo 232 tambahan. Algoritma cipher ini biasanya memakai 20 putaran. Abdul Hamid M. Ragab, Nabil A. Ismai, 2005 menerangkan perluasan peningkatan dari RC6 cipher blok dengan potensi meningkatkan keamanan dan meningkatkan kinerja. cipher blok yang diusulkan membuat penggunaan berat penting data-dependent rotasinya fitur yang menonjol termasuk penggunaan delapan register bekerja bukan empat, dan masuknya perkalian integer sebagai operasi primitif tambahan. Penggunaan perkalian dengan delapan register bekerja sangat meningkatkan difusi dicapai per putaran, memungkinkan untuk keamanan yang lebih besar, lebih sedikit putaran, dan throughput meningkat. Hal ini juga mampu menangani 256-bit plaintext dan ukuran blok ciphertext dan cocok untuk diimplementasikan hanya menggunakan perangkat keras atau software. Peningkatan Universitas Sumatera Utara ini diharapkan untuk memenuhi pasar tuntutan dan pengembang sistem keamanan menggunakan maju tersedia prosesor. Spesifikasi lengkap dan implementasi untuk blok cipher ditingkatkan diberikan. Vektor beberapa tes digunakan untuk memeriksa keabsahan enkripsi dan dekripsi algoritma. Komparatif evaluasi kinerja blok cipher yang diusulkan, RC5, RC6, Hasil simulasi menunjukkan bahwa blok cipher ditingkatkan mencapai throughput maksimal dan waktu minimal enkripsi. memperkenalkan arsitektur baru dan implementasi untuk blok cipher yang diusulkan, yang merupakan ekstensi untuk terkenal RC5 blok cipher dan RC6. Parameter desain Beberapa algoritma yang diusulkan adalah diselidiki di antaranya adalah ukuran word, jumlah putaran, dan panjang kunci rahasia. Perbandingan analisis dan evaluasi kinerja yang dicapai dengan menggunakan simulasi program. Pengaruh jumlah putaran, panjang kunci rahasia, dan data ukuran blok pada waktu enkripsi dan sistem throughput dievaluasi dan dibandingkan dengan menggunakan beberapa tes nilai-nilai. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa blok yang diusulkan cipher mencapai throughput maksimum dan minimum waktu enkripsi dibandingkan dengan DES, RC5, dan RC6. Blok cipher yang diusulkan menawarkan, kompak sederhana, dan fleksibel blok cipher. Hal ini dapat dengan mudah diimplementasikan dengan menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak untuk mencapai komputer bertingkat tinggi keamanan data. Ini mencapai persyaratan Lanjutan Enkripsi Standar AES dan computer pengembang sistem keamanan gol. Nawal A. El-Fishawy, Osama M Abou Zaid 2005 menerangkan, modifikasi dari RC6 cipher blok MRC6 diperkenalkan. MRC6 adalah algoritma enkripsi simetrik dirancang untuk memenuhi persyaratan Lanjutan Encryption Standard AES. Ini adalah perluasan ditingkatkan dari RC6 dengan meningkatkan kinerja. Itu membuat penting berat penggunaan data-dependent rotasi. fitur menggunakan enam belas register bukan empat register di RC6. Menggunakan perkalian bilangan bulat dengan enam belas bekerja register sangat meningkatkan difusion dicapai per putaran, dan memungkinkan untuk lebih besar keamanan dengan putaran sedikit. Hal ini juga mampu menangani 512-bit plaintext dan ukuran blok ciphertext dengan penurunan dalam waktu encryptioddecryption dan meningkatkan throughput. Perbandingan Universitas Sumatera Utara kinerja evaluasi MRC6 dengan ERC6,, RC6 dan RC5 diperkenalkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa MRC6 mencapai minimum Ekripsi dan Dekripsi waktu dan throughput maksimal.

2.5 Kontribusi Riset

Penelitian ini memberikan kontribusi kepada pemahaman kita tentang aspek penting keamanan dari suatu jalur tranmisi data, apalagi pesan teks yang ingin kita sampaikan bersifat rahasia. Dimana kriptografi merupakan seni dalam menjaga keamanan pesan sehingga penggunaan kriptgrafi RC6 kurang baik dalam pengamanan pesan, tetapi dapat di gunakan kembali dengan konsep yang berbeda yaitu dengan menambah kunci rahasianya pada algoritma RC6 tersebut atau di istilahkan dengan pengembangan algoritma RC6 sehingga proses pengamanan jalur tranmisi data tetap terjaga kerahasiannya. Pada konsep ini keamanan pesan di jalur tranmisi lebih terjaga serta memberikan pemahaman baru tentang algoritma RC6 yang di kembangkan dari hasil kombinasi algoritma RC5 dengan RC6 makan hasil enkripsi dan dekripsi algoritma tersebut berbeda dengan algoritma biasanya. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengantar Tujuan dari penelitian ini, penulis mengembangkan block cipher rahasia-kunci baru yang disebut RC6 512 bit yang diusulkan penyempurnaan evolusioner dari 128 bit RC6 dirancang untuk memenuhi persyaratan Advanced Encryption Standard AES untuk meningkatkan keamanan transmisi data dan meningkatkan kinerja. Bagian dalam loop berbasis di sekitar putaran yang sama ditemukan dalam 128 bit RC6. Algoritma yang dikembangkan mencakup dua hal, pertama adalah penambahan bit dari 128 bit RC6 menjadi 256 bit RC6, Sebuah properti yang diinginkan dari suatu algoritma enkripsi adalah bahwa perubahan kecil baik dalam plaintext atau kunci harus menghasilkan perubahan yang signifikan dalam ciphertext. Hal ini disebut valanche Efek. Sebuah Efek Avalanche dari 128 bit RC6 adalah sekitar 43,25. Jika kita mengubah jumlah informasi yang sama di kunci 512 bit RC6 maka Efek Avalanche adalah sekitar 257,27. Algoritma yang yang dikembangkan tahan terhadap serangan sehingga mampu meningkatkan keamanan sebelumnya 128 bit RC6 algoritma dengan menggunakan ukuran blok 512 bit. Dan yang kedua mengkombinasikan algoritma RC5 dengan RC6, Ada empat kombinasi algoritma RC5 dengan RC6 yang penulis teliti Kombinasi pertama RC5 dengan RC5, kombinasi kedua RC6 dengan RC6, kombinasi ketiga RC5 dengan RC6 dan kombinasi keempat RC6 dengan RC5. Dari empat kombinasi ini akan ditentukan kombinasi yang paling aman. Universitas Sumatera Utara