Pengaturan zona penangkapan berdasarkan daya jangkau kapal dalam bentuk lingkaran

64 Alokasi perahu motor didasarkan pada jarak tempuh untuk setiap kategori ukuran perahu motor dalam bentuk lingkaran dengan titik pusat PPI, sehingga luas zona penangkapan per unit perahu motor dapat diformulasikan sebagai berikut. W ri = L ri J pm ........................................................................................5. Dengan : W ri = luas zona per unit perahu layarmoror untuk setiap kategori 0 – 4 km, 4 – 10 km atau 10 – 20 km; L ri = luas zona ke i dalam masing-masing kategori; J pm = jumlah perahu layar layarmoro unit; . Analisis alokasi perahukapal motor pada masing-masing zona, dilakukan dengan cara : a. menghitung luas zona untuk setiap kategori perahu kapal motor dalam masing-masing zona km 2 unit; b. menghitung rata-rata luas zona untuk setiap kategori perahukapal motor pada masing-masing zona untuk seluruh Situbondo. c. menentukan jumlah perahukapal motor yang selayaknya berpangkalan pada PPI bersangkutan. d. menentukan perbandingan antara luas zona per perahukapal motor pada masing-masing PPI dengan luas rata-rata per perahukapal motor seluruh Situbondo. e. menentukan PPI yang mempunyai luas zona per perahukapal motor di bawah rata-rata yang berarti sudah melebihi daya tampung maksimum, dan PPI yang mempunyai luas zona per perahukapal motor lebih tinggi dari rata-rata sehingga mempunyai peluang menerima relokasi perahukapal motor dari PPI lain, sesuai dengan zona dan kategori perahukapal motor.

4.5.3 Pengaturan zona penangkapan ikan dalam jarak sejajar garis pantai

Sebagaimana diuraikan pada Tabel 4 bahwa perahukapal motor tersebar pada 13 kecamatan sepanjang pesisir Situbondo. Memperhatikan penyebaran perahukapal motor tersebut, dikembangkan pengaturan zona penangkapan yang sesuai dengan penyebaran PPITPI tersebut, dalam upaya memelihara kelestarian sumberdaya ikan dan terjadinya konflik perebutan lokasi penangkapan ikan antara nelayan besar modern dengan nelayan kecil tradisionil. Dengan 65 memperhatikan kategori ukuran perahukapal motor sebagaimana Tabel 3.4 pada bagian 3.5, jarak jangkau perahukapal motor pada masing-masing kategori, dan berdasarkan lokasi operasi penangkapan ikan, dibuat zona penangkapan ikan sejajar garis pantai dengan kriteria sebagai berikut : a. Zona pertama dengan garis terluar berjarak 4 km dari garis pantai dialokasikan untuk perahu layar dan motor dengan ukuran dibawah 5 GT. b. Zona kedua berjarak antara 4 km sampai 10 km dari garis pantai, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran 5 – 10 GT. c. Zona ketiga berjarak antara 10 km sampai dengan 20 km dari garis pantai, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran 10 – 20 GT. d. Zona keempat berjarak di atas 20 km dari garis pantai, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran diatas 20 GT. Dengan memperhatikan jumlah perahu layar dan perahu motor yang ada di wilayah Kabupaten Situbondo, dilakukan perhitungan luas area penangkapan per perahu layarmotor pada tiap-tiap zona dengan persamaan sebagai berikut. W z = L z J pm ............................................................................ ...........6. Dengan : W z = luas zona untuk setiap kategori perahu layar dan perahu motor pada masing-masing zona km 2 unit; L z = luas zona km 2 ; J pm = jumlah perahukapal motor unit. Analisis alokasi perahukapal motor pada masing-masing zona dan ukuran perahu motor, dilakukan dengan kriteria sebagaimana analisis pada Bagian 4.6.1, 4.6.2 dan 4.6.4 di atas.

4.5.4 Analisis pengelolaan zona penangkapan ikan

Dengan mengacu pada rencana tata ruang Kabupaten Situbondo yang membagi wilayah Kabupaten Situbondo menjadi 3 wilayah pengembangan, pengelolaan penangkapan ikan Kabupaten Situbondo juga dibagi menjadi 3 zona yaitu zona barat berpusat di PPI Besuki selanjutnya dinyatakan sebagai zona A, zona di bagian tengah berpusat di PPI Tanjung Pacinan dinyatakan sebagai zona B, dan zona paling timur berpusat di PPI Pondok Mimbo disebut sebagai zona C Gambar 15. Untuk memudahkan dalam analisis penggunaan informasi spasial