Kebutuhan Informasi untuk Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

29 Data spasial atau sering juga disebut data keruangan adalah data yang terikat dengan posisi koordinat ruang di permukaan bumi. Data spasial dapat berupa peta dasar atau peta tematik, datainformasi yang diperoleh dari data penginderaan jauh satelit, atau data hasil pengamatan lapangan yang dikaitkan dengan posisi koordinat yang diukur dengan Global Positioning System GPS atau titik acuan berdasarkan posisi koordinat pada peta dasar. Data spasial berupa peta dasar atau peta tematik antara lain : 1 peta rupabumi; 2 peta laut kedalaman; 3 peta lingkungan pesisir dan laut. Data spasial berupa parameter fisik dan lingkungan terkini yang diperoleh dari data penginderaan jauh antara lain terdiri dari : 1 data daerah potensi penangkapan ikan fishing ground; 2 data lingkungan pesisir dan pantai seperti terumbu karang, mangrove, dan kualitas perairan; 3 daerah potensi budidaya laut. Berdasarkan catatan bahwa, hasil tangkapan ikan lemuru di Selat Bali pernah mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu dari melebihi 6.500 ton pada tahun 1950 menjadi kurang 200 ton pada tahun 1956, tetapi kemudian naik lagi disebabkan oleh faktor-faktor atau peristiwa yang tidak diketahui. Penurunan stok ikan secara drastis dapat disebabkan oleh dua faktor yang saling berkaitan yaitu tekanan penangkapan berlebih dan pengaruh lingkungan oseanografi. Faktor kedua disebabkan oleh ketidakpastian dalam estimasi sumberdaya ikan lemuru sandine di Indonesia akibat kesenjangan informasi distribusi ikan lemuru secara geografis dari stok ikan dalam potensi lestari Pet, 1997.

2.7 Pengembangan dan Penerapan Informasi Spasial ZPPI LAPAN

Informasi spasial ZPPI telah dikembangkan di LAPAN beberapa tahun lalu sebagai tindak lanjut dari penelitian suhu permukaan laut menggunakan data NOAA-AVHRR yang telah dikembangkan sejak tahun 1984 Hasyim, 1984. Setelah melalui penelitian panjang tentang pemanfaatan data NOAA-AVHRR untuk mendapat data suhu permukaan laut sesuai dengan karakteristik perairan laut Indonesia, selanjutnya dikembangkan informasi spasial ZPPI sejak tahun 1999. Pengembangan informasi spasial ZPPI dilatar belakangi oleh : 30 1 komitmen LAPAN dalam membantu menyediakan informasi spasial sumberdaya alam pesisir dan laut terkait dengan program pengembangan ekonomi masyarakat. 2 terbatasnya kemampuan nelayan dalam memahami kondisi oseanografi yang berkaitan dengan daerah fishing ground sehingga hasil tangkapannya menjadi tidak pasti. 3 terbatasnya data dan informasi mengenai kondisi oseanografi yang berkaitan erat dengan daerah potensi penangkapan ikan; 4 penelitian LAPAN dalam memanfaatkan teknologi penginderaan jauh satelit guna memantau fisik perairan sudah dilakukan sejak tahun 1986. 5 diharapkan adanya informasi zona potensi penangkapan ikan dari penginderaan jauh satelit dapat dipergunakan untuk mendukung pengamatan dan pengelolaan perikanan tangkap. Urgensi dari pengembangan dan penerapan informasi ZPPI adalah : 1 pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pelatihan dan penyediaan informasi ZPPI untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan; 2 adanya informasi spasial ZPPI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional dan efektivitas dengan memperbanyak masa operasi penangkapan; dan 3 mendukung usaha peningkatan produksi ikan daerah yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Pusbangja, 2003. Pengembangan informasi spasial ZPPI dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi yang terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu : 1 Penyuluhan dan pelatihan: meningkatkan pengetahuan para nelayan tentang teknologi inderaja untuk kelautan dan perikanan, sistem navigasi laut, pembacaan peta laut dan penggunaan alat bantu penangkapan ikan. 2 Aplikasi uji coba informasi spasial ZPPI menunjukkan dan membuktikan kepada nelayan bahwa pada ZPPI terdapat gerombolan ikan. 3 Evaluasi dan implementasi dilakukan untuk mengetahui respon para nelayan, lembaga swadaya masyarakat, staf dinas terkait tentang aplikasi ZPPI dan rencana tindak lanjutnya. LAPAN telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penerapan informasi spasial ZPPI bagi nelayan di wilayah Pangandaran pada tanggal 9-15