Akuntansi bila didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian
informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut. Tujuan pelaporan akuntansi
adalah membuat sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkas informasi perusahaan yang sangat banyak kedalam bentuk yang bisa
dipahami.
Menurut Standar Akuntansi Indonesia, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap meliputi: neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti : laporan arus
kas, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan sebagai segmen dan geografis serta pengaruh
pengungkapan perubahan harga.
2.2 Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Indonesia adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagai pemakai. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang dilakukan manajemen stewardship atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Tujuan dalam pelaporan keuangan menurut M. Mahmud Hanafi
dan Abdul Halim adalah sebagai berikut: 1.
Tujuan umum Memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan
pemakai lainnya, sekarang atau masa yang akan datang potensial untuk embuat keputusan investasi, pemberian kredit dan keputusan
lainnya yang serupa yang rasional. 2.
Tujuan bagi pemakai eksternal Memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditur dan
pemakai lainnya saat ini atau masa yang akan datang potensial, untuk memperkirakan jumlah, waktu timing, dan ketidak pastian dari
penerimaan kas dari deviden atau bunga, dan dari penjualan, pelunasan surat-surat berharga atau hutang pinjaman.
3. Tujuan bagi perusahaan
Memberikan informasi untuk menolong investor, kreditur dan pemakai lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu timing dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan. 4.
Tujuan spesifik a.
Memberi informasi sumber daya ekonomi kewajiban, dan modal saham.
b. Memberi informasi pendapatan yang komprehensif.
c. Memberi informasi aliran kas.
2.3 Manfaat Laporan Keuangan
Di dalam Statement of Financial Accounting Concepts SFAC Nomor 1, dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan
informasi yang : 1.
Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian
kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan itu harus memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi-informasi itu
secara sungguh-sungguh. 2.
Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidak
pastian dari penerimaan uang di masa yang akan datang yang berasal dari deviden atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari
penjualan, pelunasan atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman. Oleh karena itu rencana penerimaan dan
pengeluaran uang cash flow seorang kreditur atau investor itu berkaitan dengan cash flow dari perusahaan, pelaporan keuangan harus
menyajikan informasi untuk membantu investor, kreditur dan pihak- pihak lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidak pastian
dari aliran kas masuk sesudah dikurangi kas keluar dimasa datang untuk perusahaan tersebut.
3. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim
atas sumber-sumber tersebut kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan, dan
pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan- keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-
sumber tersebut. Laporan keuangan agar dapat memberikan informasi yang
bermanfaat, terdapat beberapa karakteristik-karakteristik yang harus diperhatikan perusahaan, yaitu Hanafi dan Halim, 2000:34 :
1. Bisa dipahami understandability
Informasi akuntansi harus bisa dipahami oleh pemakai yang mempunyai pengetahuan bisnis dan ekonomi yang memadai dan yang
mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi tersebut dengan tingkat usaha yang memadai pula. Bisa dipahami mengacu kepada
pemaki laporan keuangan yang umum board classes of decision makers
, tidak mengacu kepada sekelompok orang yang khusus. 2.
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan Bermanfaat untuk pengambilan keputusan merupakan
karakteristik kualitatif keseluruhan yang digunakan untuk mempertimbangkan kualitas informasi akuntansi. Bermanfaat atau
tidaknya informasi tersebut tergantung dari keputusan yang akan
dibuat, cara pengambilan keputusan, informasi lain yang telah ada, dan kemampuan memproses pengambilan keputusan. Manfaat untuk
mengambil keputusan mengacu pada pengambil keputusan yang umum dan dalam konteks yang umum pula.
3. Relevan
Suatu informasi bisa dikatakan relevan apabila adanya informasi tersebut bisa membuat keputusan yang diambil. Informasi
yang relevan bisa membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan atau kesimpulan mengenai hasil-hasil pada masa yang lalu,
sekarang dan masa yang mendatang. Informasi tersebut bisa dipakai untuk memprediksikan kejadian atau hasil pada masa mendatang
kemampuan prediksi dan juga bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-kesimpulan tentang masa yang lalu. Sebagi tambahan,
supaya relevan informasi akuntansi juga harus tepat waktu. 4.
Nilai prediksi dan umpan balik Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila
informasi tersebut dapat dipakai untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan masa sekarang. Informasi
mempunyai kemampuan umpan balik apabila informasi tersebut bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-kesimpulan tertentu
mengenai masa lalu. Seringkali informasi mempunyai nilai keduanya prediksi dan umpan balik, karena konfirmasi masa lalu bisa dipakai
untuk memprediksi masa mendatang lebih tepat lagi.
5. Tepat waktu
Tepat waktu dapat diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan jika informasi tidak ada pada waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan, maka
informasi tersebut tidak lagi relevan dan tidak mempunyai manfaat untuk pengambilan keputusan.
3. Saham
3.1 Pengertian saham
Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan Anoraga dan Widiyanti,1995:51. Secara sederhana, saham dapat
didefinisikan sebagai surat berharga yang merupakan bukti pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Makna surat berharga
adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjual belikan. Saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak
tetap bagi pemiliknya. Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk deviden dan perubahan saham. Jika harga saham meningkat dari
harga beli, maka investor dikatakan memperoleh capital gain dan apabila harga saham menurun dari harga beli maka dikatakan capital loss.
3.2 Macam-macam saham